Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Riset BNEF: Transisi Energi Terbarukan Dunia Makin Meningkat

Kompas.com - 04/09/2024, 12:50 WIB
Monika Novena,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Laporan baru dari Bloomberg NEF (BNEF) menyebut transisi global menuju energi terbarukan mengalami kemajuan yang signifikan.

Menurut riset tersebut untuk pertama kalinya pada tahun 2023, lebih dari 40 persen listrik dunia berasal dari sumber nol karbon.

Sebagai rinciannya, tenaga air menyumbang 14,7 persen, tenaga angin dan surya menghasilkan hampir sama banyaknya yaitu 13,9 persen dan porsi tenaga nuklir adalah 9,4 persen.

Tenaga angin dan tenaga surya mewakili hampir 91 persen dari penambahan kapasitas daya baru bersih pada tahun 2023, naik dari 83 persen dari tahun sebelumnya.

Sementara bahan bakar fosil termasuk batu bara dan gas hanya mewakili penambahan 6 persen dari energi terbarukan.

Temuan tersebut merupakan hasil dua laporan yang dipublikasikan oleh BNEF: Power Transition Trends 2024 dan juga 2H 2024 Renewable Energy Investment Tracker, yang menunjukkan bahwa momentum menuju energi terbarukan telah meningkat.

Baca juga: Koalisi Masyarakat Sipil Desak Target Energi Terbarukan Capai 60 Persen

Power Transition Trends adalah tinjauan paling komprehensif di dunia tentang data kapasitas dan pembangkitan daya dari 140 pasar yang menyoroti tren dalam transisi energi dan kemajuan yang dicapai negara-negara menuju dekarbonisasi ekonomi mereka.

Renewable Energy Investment Tracker adalah penghitungan dua tahunan BNEF atas investasi baru dalam kapasitas energi terbarukan secara global, dan ekuitas yang dikumpulkan oleh perusahaan spesialis.

Kenaikan Proyek Energi Terbarukan

Energi terbarukan ini tampaknya juga akan mengulangi tren kenaikan yang serupa pada tahun 2024.

Setidaknya ada beberapa negara yang mencatatkan kenaikan proyek energi terbarukan.

Seperti dikutip dari laman resmi Bloomberg NEF, Rabu (4/9/2024) ,
meskipun mengalami penurunan 4 persen karena peralatan yang lebih murah, Tiongkok terus mendominasi investasi energi terbarukan baru.

Sedangkan Amerika Serikat merupakan pasar terbesar kedua pada paruh pertama tahun 2024 dan telah mengalami kenaikan tingkat investasi setengah tahunan sebesar 63 persen sejak Undang-Undang Pengurangan Inflasi disahkan.

Baca juga: Sambut Jutaan Lapangan Kerja Era Transisi Energi, SDM Perlu Disiapkan

Pakistan meroket menjadi pasar terbesar kelima untuk investasi surya baru, naik dari peringkat ke-14 pada periode yang sama tahun lalu.

“Kami telah melihat perubahan besar dalam energi terbarukan dibandingkan dengan beberapa tahun sebelumnya. Sekarang tidak diragukan lagi bahwa ini adalah sumber pembangkit listrik baru terbesar, ke mana pun Anda pergi,” kata Sofia Maia, penulis utama Power Transition Trends 2024.

Halaman Berikutnya
Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Masuk 500 Besar Perusahaan Terbaik Versi TIME, Intip Strategi ESG Astra

Masuk 500 Besar Perusahaan Terbaik Versi TIME, Intip Strategi ESG Astra

Swasta
Wanagama Nusantara Jadi Pusat Edukasi dan Konservasi Lingkungan di IKN

Wanagama Nusantara Jadi Pusat Edukasi dan Konservasi Lingkungan di IKN

Pemerintah
20 Perusahaan Global Paling 'Sustain' Versi Majalah TIME, Siapa 20 Teratas?

20 Perusahaan Global Paling "Sustain" Versi Majalah TIME, Siapa 20 Teratas?

Swasta
Tanpa Turunnya Emisi, Populasi Dunia Hadapi Ancaman Cuaca Ekstrem

Tanpa Turunnya Emisi, Populasi Dunia Hadapi Ancaman Cuaca Ekstrem

LSM/Figur
Kerajinan Lontar Olahan Perempuan NTT Diakui di Kancah Global

Kerajinan Lontar Olahan Perempuan NTT Diakui di Kancah Global

LSM/Figur
Partisipasi dalam “Ayo Sehat Festival 2024”, Roche Indonesia Dorong Akses Pemeriksaan Diabetes Sejak Dini

Partisipasi dalam “Ayo Sehat Festival 2024”, Roche Indonesia Dorong Akses Pemeriksaan Diabetes Sejak Dini

Swasta
Penyaluran Pembiayaan Berkelanjutan Capai Rp 1.959 Triliun pada 2023

Penyaluran Pembiayaan Berkelanjutan Capai Rp 1.959 Triliun pada 2023

Pemerintah
Terobosan, Jet Tempur Inggris Pakai Bahan Bakar Berkelanjutan

Terobosan, Jet Tempur Inggris Pakai Bahan Bakar Berkelanjutan

Pemerintah
Pemenang SDG Pioneers 2024 dari Afrika: Kevin Getobai, Usung Peternakan Berkelanjutan

Pemenang SDG Pioneers 2024 dari Afrika: Kevin Getobai, Usung Peternakan Berkelanjutan

LSM/Figur
Den Haag Jadi Kota Pertama di Dunia yang Larang Iklan Energi Fosil

Den Haag Jadi Kota Pertama di Dunia yang Larang Iklan Energi Fosil

Pemerintah
 PUBG Mobile Ajak Jutaan Pemain Ikut Jaga Kelestarian Lingkungan lewat Kampanye Play For Green

PUBG Mobile Ajak Jutaan Pemain Ikut Jaga Kelestarian Lingkungan lewat Kampanye Play For Green

Swasta
Kontribusi Pembangunan Berkelanjutan, 12 Tokoh Bisnis Dunia Sabet SDG Pioneer 2024

Kontribusi Pembangunan Berkelanjutan, 12 Tokoh Bisnis Dunia Sabet SDG Pioneer 2024

Swasta
5 Perusahaan Indonesia Masuk 1.000 Terbaik Dunia Versi Majalah TIME, Ini Daftarnya

5 Perusahaan Indonesia Masuk 1.000 Terbaik Dunia Versi Majalah TIME, Ini Daftarnya

Swasta
Integrasi Kecerdasan Buatan, PLN NP Optimalkan Pembangkit EBT

Integrasi Kecerdasan Buatan, PLN NP Optimalkan Pembangkit EBT

BUMN
Separuh Penduduk Dunia Tak Punya Perlindungan Sosial di Tengah Krisis Iklim

Separuh Penduduk Dunia Tak Punya Perlindungan Sosial di Tengah Krisis Iklim

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau