Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gletser Marmolada Italia Diprediksi Hilang 2040 karena Pemanasan Global

Kompas.com, 11 September 2024, 16:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com - Gletser Marmolada di Gugusan Gunung Dolomites Pegunungan Alpen Italia diprediksi mencair seluruhnya pada 2040 karena pemanasan global.

Sejumlah ilmuwan Italia yang rutin memantau tutupan es tersebut menyampaikan, Gletser Marmolada kehilangan kedalaman antara 7 sampai 10 sentimeter (cm).

Para ilmuwan tersebut tergabung dalam komisi internasional untuk perlindungan Pegunungan Alpen (Cipra), sebuah kampanye yang diluncurkan kelompok lingkungan Legambiente.

Baca juga: Pemanasan Global: Venezuela Kehilangan Gletser Terakhirnya

Selama lima tahun terakhir, 70 hektare permukaannya Gletser Marmolada telah menghilang.

Sejak dimulainya pengukuran ilmiah pada 1888, luas Gletser Marmolada telah menyusut sejauh 1.200 meter.

Dampak pemanasan global dan perubahan iklim juga terlihat di seluruh Gugusan Gunung Dolomites, sebagaimana dilansir The Guardian, Selasa (10/9/2024).

Karena pemanasan global, pegunungan tersebut mengalami kekeringan musim dingin dengan sangat sedikit salju.

Baca juga: Lebih dari Separuh Gletser Tropis di Peru Mencair karena Perubahan Iklim

Menurut para ahli, kondisi tersebut ditambah dengan suhu yang luar biasa tinggi di seluruh wilayah selama musim panas menyebabkan gletsernya mencair dengan cepat.

Forni contohnya, salah satu gletser lembah terbesar di Italia, telah menyusut 800 meter dalam 30 tahun terakhir dan 2 kilometer (km) selama seabad terakhir.

Pada 2022, runtuhnya Gletser Marmolada menyebabkan longsoran es, salju, dan batu hingga menewaskan 11 orang.

Karena mencairnya gletser, berton-ton sampah dari segala jenis muncul di daerah tersebut, termasuk senjata yang terawetkan, kereta luncur, surat, dan buku harian.

Bahkan, muncul jasad sejumlah tentara pada masa Perang Dunia I akibat mencairnya Gletser Marmolada.

Baca juga: Akibat Pemanasan Global, Gletser di Greenland Mencair 5 Kali Lebih Cepat dalam 20 Tahun

Presiden Cipra Vanda Bonardo mengatakan, Pegunungan Alpen merupakan tempat yang penting di tingkat nasional dan Eropa.

"Tetapi kini semakin rapuh akibat darurat iklim yang terus berlanjut," kata Bonardo.

Dia menambahkan, hilangnya Gletser Marmolada merupakan salah satu contoh alarm yang berbunyi nyaring.

Direktur umum Legambiente Giorgio Zampetti mendesak penerapan kebijakan mitigasi seperti rencana adaptasi nasional yang efektif terhadap krisis iklim.

"(Rencana) yang dimulai dari wilayah yang paling rentan, seperti pegunungan tinggi," tutur Zampetti.

Baca juga: Gletser Gunung Cilo di Turkiye Mencair Cepat, Alarm Nyaring Pemanasan Global

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Indef: Ambisi B50 Sejalan dengan Transisi Energi, tapi Butuh Stabilitas Pendanaan
Indef: Ambisi B50 Sejalan dengan Transisi Energi, tapi Butuh Stabilitas Pendanaan
LSM/Figur
Ethiopia Jadi Tuan Rumah COP32, COP31 Masih Jadi Rebutan Australia dan Turki
Ethiopia Jadi Tuan Rumah COP32, COP31 Masih Jadi Rebutan Australia dan Turki
Pemerintah
RI Jadikan Sektor FOLU Pilar Pasar Karbon Internasional Dalam COP30
RI Jadikan Sektor FOLU Pilar Pasar Karbon Internasional Dalam COP30
Pemerintah
Masalah Baru, Cara Usang: Resep Orde Baru Dinilai Tak Akan Atasi Krisis Pangan
Masalah Baru, Cara Usang: Resep Orde Baru Dinilai Tak Akan Atasi Krisis Pangan
LSM/Figur
Biasanya Jadi Gula, Kini Pertamina Pikirkan Ubah Aren Jadi Bioetanol
Biasanya Jadi Gula, Kini Pertamina Pikirkan Ubah Aren Jadi Bioetanol
BUMN
Perusahaan RI Paling Banyak Raih Penghargaan Asia ESG Positive Impact Awards
Perusahaan RI Paling Banyak Raih Penghargaan Asia ESG Positive Impact Awards
Swasta
Pastikan Kawanan Gajah Aman, BKSDA Riau Pasang GPS pada Betina Pemimpinnya
Pastikan Kawanan Gajah Aman, BKSDA Riau Pasang GPS pada Betina Pemimpinnya
Pemerintah
Bukan Cuma Beri Peringatan, Taiwan Tetapkan Panas Ekstrem sebagai Bencana Alam
Bukan Cuma Beri Peringatan, Taiwan Tetapkan Panas Ekstrem sebagai Bencana Alam
Pemerintah
Ilmuwan Desak Pemimpin Global Batasi Biofuel Berbasis Tanaman
Ilmuwan Desak Pemimpin Global Batasi Biofuel Berbasis Tanaman
LSM/Figur
Gates Foundation Gelontorkan 1,4 Miliar Dollar AS untuk Bantu Petani Adaptasi Iklim
Gates Foundation Gelontorkan 1,4 Miliar Dollar AS untuk Bantu Petani Adaptasi Iklim
Swasta
Krisis Iklim dan Penggunaan Pestisida di Pertanian Ancam Populasi Kupu-Kupu
Krisis Iklim dan Penggunaan Pestisida di Pertanian Ancam Populasi Kupu-Kupu
LSM/Figur
Asia ESG PIA Digelar, Pertemukan 39 Perusahaan yang Berkomitmen Jalankan ESG
Asia ESG PIA Digelar, Pertemukan 39 Perusahaan yang Berkomitmen Jalankan ESG
Swasta
Perkuat Ekosistem Kendaraan Listrik, PLN Resmikan SPKLU Center Pertama di Yogyakarta
Perkuat Ekosistem Kendaraan Listrik, PLN Resmikan SPKLU Center Pertama di Yogyakarta
BUMN
Bumi Memanas, Hasil Panen di Berbagai Benua Menurun
Bumi Memanas, Hasil Panen di Berbagai Benua Menurun
Pemerintah
BMKG Peringatkan Potensi Hujan Lebat yang Bisa Picu Banjir Sepekan ke Depan
BMKG Peringatkan Potensi Hujan Lebat yang Bisa Picu Banjir Sepekan ke Depan
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau