Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalankan Praktik Keberlanjutan, Pertamina Tekan 1,1 Juta Ton Emisi di 2023

Kompas.com - 11/09/2024, 09:57 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com - PT Pertamina (Persero) terus mengejar net zero emission atau nol emisi bersih pada 2060 atau lebih cepat, melalui berbagai upaya.

Selama beberapa tahun terakhir sampai 2023, Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso mengatakan, pihaknya telah menurunkan emisi melalui program dekarbonisasi di seluruh subholding sebesar 8,5 juta ton CO2 ekuivalen.

“Atau sekitar 1,1 juta ton emisi di tahun 2023 saja,” ujar Fadjar kepada Kompas.com, Selasa (10/9/2024).

Baca juga: Kembangkan CCS/CCUS, Pertamina Kerja Sama 15 Perusahaan Internasional

Ia menambahkan, perusahaan senantiasa berupaya untuk memenuhi target net zero emission (NZE) melalui dekarbonisasi dan pengembangan energi rendah karbon.

Untuk dekarbonisasi, utamanya, Pertamina melakukan efisiensi energi, green power generation di operasi sendiri, menerapkan low carbon fuels, hingga elektrifikasi.

“Sedangkan untuk pengembangan low carbon business, Pertamina mengembangkan energi baru terbarukan, penangkapan dan penyimpanan karbon (Carbon Capture and Storage/CCS), dan solusi berbasis alam (Nature-based solutions/NBA),” paparnya.

Inisiatif menekan karbon lainnya

Lebih lanjut, kata Fadjar, pihaknya juga memiliki strategi dengan memaksimalkan legasi bisnis dan pengembangan energi
rendah karbon.

“Pertamina adalah perusahaan pertama yang menjual karbon kredit dari proyek energi terbarukan panas bumi (geothermal), pada peluncuran Carbon Trading market di Indonesia pada September 2023,” ungkap Fadjar.

Baca juga: Intip Strategi Deutsche Bank Dorong Pemasok Industri Jalankan Praktik Sustainability

Pihaknya, juga telah memiliki instrumen keuangan hijau untuk pendanaan proyek transisi dan hijau melalui “Sustainable Finance Framework”.

Selain itu, perseroan juga telah memiliki “Sustainability Budget Tagging” untuk memonitor alokasi anggaran untuk inisiatif sustainability.

PT Pertamina Patra Niaga telah menjalin kerja sama strategis dengan PT Vale Indonesia Tbk (INCO) untuk penyediaan bahan bakar ramah lingkungan, yaitu Hydrotreated Vegetable Oil (HVO) yang dikenal dengan nama Pertamina Renewable Diesel. PT Pertamina Patra Niaga telah menjalin kerja sama strategis dengan PT Vale Indonesia Tbk (INCO) untuk penyediaan bahan bakar ramah lingkungan, yaitu Hydrotreated Vegetable Oil (HVO) yang dikenal dengan nama Pertamina Renewable Diesel.

Beberapa hal tersebut sesuai dengan komitmen ESG atau environmental, social, dan governance, yang dipegang teguh perusahaan.

“Kebijakan keberlanjutan ditandatangani oleh Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati, yakni Environmentally Friendly, Socially Responsible, dan Good corporate governance,” terangnya.

Selain itu, komitmen Net Zero Emission (NZE) juga telah ditandatangani oleh Direktur Utama Pertamina Nicke, sebagai bentuk mendukung target Nationally Determined Contribution (NDC) Pemerintah Indonesia, yaitu NZE pada tahun 2060 atau lebih cepat.

“Pertamina memiliki empat terobosan untuk pengembangan teknologi rendah karbon, yaitu Geothermal, Petrochemical, Biofuel, dan CCS,” ujarnya.

Baca juga: Evermos Rilis Sustainability Report Perdana Merawat Kebudayaan Lokal

Sebelumnya, kata Fadjar, Pertamina juga menandatangani nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) bersama United Nations Environment Programme (UNEP) dengan partisipasi dalam OGMP2.0, yaitu inisiatif internasional terkait pelaporan emisi gas metana.

“Hingga saat ini, Pertamina adalah satu-satunya perusahaan Indonesia yang bergabung dalam inisiatif OGMP2.0,” terang Fadjar.

Saat ini, menurutnya, Pertamina terus melaksanakan riset dan inovasi terhadap bahan bakar rendah karbon, seperti dalam pengembangan biofuel (bahan bakar nabati, geothermal (panas bumi), dan penangkapan penyimpanan karbon (CCS/CCUS).

“Ada sekitar 11 proyek berjalan, bekerja sama dengan partner nasional dan internasional, serta petrochemical,” pungkas dia.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hutan Kota Bantu Kurangi Risiko Kesehatan akibat Panas Ekstrem

Hutan Kota Bantu Kurangi Risiko Kesehatan akibat Panas Ekstrem

Pemerintah
Kisah Mennatullah AbdelGawad yang Integrasikan Pembangunan Berkelanjutan ke Sektor Konstruksi

Kisah Mennatullah AbdelGawad yang Integrasikan Pembangunan Berkelanjutan ke Sektor Konstruksi

Swasta
Kemiskinan Naik di Daerah Tambang, Pertumbuhan Ekonomi Hanya di Atas Kertas

Kemiskinan Naik di Daerah Tambang, Pertumbuhan Ekonomi Hanya di Atas Kertas

LSM/Figur
Ilmuwan Temukan Cara Manfaatkan Ampas Kopi untuk Beton

Ilmuwan Temukan Cara Manfaatkan Ampas Kopi untuk Beton

LSM/Figur
Cegah Kerusakan Hutan Perlu Perlindungan Sosial Berbasis Masyarakat

Cegah Kerusakan Hutan Perlu Perlindungan Sosial Berbasis Masyarakat

LSM/Figur
Kabar Baik, WMO Prediksi Lapisan Ozon Bisa Pulih Sepenuhnya

Kabar Baik, WMO Prediksi Lapisan Ozon Bisa Pulih Sepenuhnya

LSM/Figur
Adaro Masuk Daftar TIME World’s Best Companies 2024, Apa Strateginya?

Adaro Masuk Daftar TIME World’s Best Companies 2024, Apa Strateginya?

Swasta
Konvensi Panas Bumi IIGCE Berpotensi Hadirkan Investasi Rp 57,02 Triliun

Konvensi Panas Bumi IIGCE Berpotensi Hadirkan Investasi Rp 57,02 Triliun

Swasta
AI Bisa Tekan Emisi Karbon dan Tingkatkan Keuntungan Perusahaan, Bagaimana Caranya?

AI Bisa Tekan Emisi Karbon dan Tingkatkan Keuntungan Perusahaan, Bagaimana Caranya?

Swasta
Indonesia Turunkan Perusak Ozon HCFC 55 Persen Tahun 2023

Indonesia Turunkan Perusak Ozon HCFC 55 Persen Tahun 2023

Pemerintah
Masuk 500 Besar Perusahaan Terbaik Versi TIME, Intip Strategi ESG Astra

Masuk 500 Besar Perusahaan Terbaik Versi TIME, Intip Strategi ESG Astra

Swasta
Wanagama Nusantara Jadi Pusat Edukasi dan Konservasi Lingkungan di IKN

Wanagama Nusantara Jadi Pusat Edukasi dan Konservasi Lingkungan di IKN

Pemerintah
20 Perusahaan Global Paling 'Sustain' Versi Majalah TIME, Siapa 20 Teratas?

20 Perusahaan Global Paling "Sustain" Versi Majalah TIME, Siapa 20 Teratas?

Swasta
Tanpa Turunnya Emisi, Populasi Dunia Hadapi Ancaman Cuaca Ekstrem

Tanpa Turunnya Emisi, Populasi Dunia Hadapi Ancaman Cuaca Ekstrem

LSM/Figur
Kerajinan Lontar Olahan Perempuan NTT Diakui di Kancah Global

Kerajinan Lontar Olahan Perempuan NTT Diakui di Kancah Global

LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau