Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wilayah Paling Rentan Perubahan Iklim di Jakarta Ditinggali Masyarakat Miskin

Kompas.com - 25/09/2024, 07:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

KOMPAS.com - Peneliti Greenpeace Indonesia Talitha Aurellia Alfiansyah menyoroti kerentanan yang dihadapi oleh masyarakat pesisir di Indonesia, termasuk di wilayah Jakarta.

Talitha menuturkan, kondisi tersebut menyoroti pentingnya langkah mitigasi dalam aksi penanganan krisis iklim yang berkeadilan.

"Aksi iklim berkeadilan harus dilakukan. Karena dampak krisis iklim itu terbukti pada penelitian-penelitian sebelumnya dan juga penelitian pada 2020 dirasakan tidak proporsional," kata Talitha sebagaimana dilansir Antara, Selasa (24/9/2024).

Baca juga: PBB: Penerapan Teknologi dan AI Bantu Atasi Krisis Iklim

Menurut penelitian lembaga nirlaba Oxfam, selama 1990-2015, 10 persen orang terkaya dunia bertanggung jawab atas 52 persen emisi karbon global.

Sementara itu, 50 persen penduduk termiskin hanya menyumbang 7 persen emisi karbon dunia. Studi tersebut menyoroti ketimpangan yang sangat nyata mengenai kontributor terbesar krisis iklim.

Di sisi lain, wilayah perkotaan sangat rentan terhadap fenomena pemanasan global yang terjadi, termasuk di Jakarta yang secara khusus wilayah pesisir di utara.

Menurut Talitha, hasil riset memperlihatkan wilayah paling berat mengalami dampak krisis iklim di Jakarta justru merupakan daerah yang ditinggali oleh masyarakat miskin kota.

Baca juga: Bahan Bakar Fosil dan Pertanian Kuras Dana Publik Negara Terdampak Perubahan Iklim

Padahal, mereka merupakan kelompok yang paling sedikit menyumbangkan emisi gas rumah kaca (GRK), faktor utama penyebab krisis iklim.

Hal tersebut membuktikan, dampak krisis iklim ditanggung secara tidak adil oleh masyarakat miskin sehingga menjadikan mereka kelompok paling rentan.

"Aksi upaya mitigasi dan adaptasi pesisir iklim di Jakarta itu penting untuk dilakukan," papar Talitha.

Baca juga: IIRC: Ketahanan Pangan Hadapi Tantangan, Mulai Perubahan Iklim hingga Geopolitik

Di satu sisi, Talitha menyampaikan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah membuat beberapa langkah dan juga menciptakan beberapa pembicaraan untuk mengatasi risiko iklim.

Beberapa aturan tersebut termasuk Peraturan Gubernur Nomor 90 Tahun 2021 tentang Rencana Pembangunan Rendah Karbon yang Berketahanan Iklim (RPRKD).

Meski demikian, Talitha menilai masih ada kelemahan dalam pelaksanaannya.

Baca juga: Separuh Penduduk Dunia Tak Punya Perlindungan Sosial di Tengah Krisis Iklim

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kota Makassar Kerja Sama dengan Swasta Bakar Sampah Jadi Listrik

Kota Makassar Kerja Sama dengan Swasta Bakar Sampah Jadi Listrik

Pemerintah
Kerja Sama dengan China, Indonesia Bisa Jadi Hub Manufaktur Energi Terbarukan

Kerja Sama dengan China, Indonesia Bisa Jadi Hub Manufaktur Energi Terbarukan

LSM/Figur
Wilayah Paling Rentan Perubahan Iklim di Jakarta Ditinggali Masyarakat Miskin

Wilayah Paling Rentan Perubahan Iklim di Jakarta Ditinggali Masyarakat Miskin

LSM/Figur
PBB: Penerapan Teknologi dan AI Bantu Atasi Krisis Iklim

PBB: Penerapan Teknologi dan AI Bantu Atasi Krisis Iklim

Pemerintah
Mengenal Nationally Determined Contribution: Pengertian, Tujuan, dan Kekuatannya

Mengenal Nationally Determined Contribution: Pengertian, Tujuan, dan Kekuatannya

Pemerintah
Konsumen Mau Bayar 9,7 Persen Lebih Mahal untuk Barang Berkelanjutan

Konsumen Mau Bayar 9,7 Persen Lebih Mahal untuk Barang Berkelanjutan

Swasta
Kapasitas Listrik Tenaga Surya di Dunia Bertambah 593 Gigawatt Tahun Ini

Kapasitas Listrik Tenaga Surya di Dunia Bertambah 593 Gigawatt Tahun Ini

Pemerintah
B40 Diterapkan Tahun Depan, Airlangga Jamin Siap

B40 Diterapkan Tahun Depan, Airlangga Jamin Siap

Pemerintah
Status Pegunungan Meratus Akan Diubah Jadi Taman Nasional

Status Pegunungan Meratus Akan Diubah Jadi Taman Nasional

Pemerintah
Sederet Upaya PT GNI Memajukan Kualitas Hidup Masyarakat Lingkar Industri Lewat Pendidikan

Sederet Upaya PT GNI Memajukan Kualitas Hidup Masyarakat Lingkar Industri Lewat Pendidikan

Swasta
Pemerintah Targetkan Campuran SAF 50 Persen Tahun 2060

Pemerintah Targetkan Campuran SAF 50 Persen Tahun 2060

Pemerintah
Andrea Brown, Promosikan Daur Ulang dan Pengelolaan Material Berkelanjutan

Andrea Brown, Promosikan Daur Ulang dan Pengelolaan Material Berkelanjutan

Swasta
Penetrasi PLTS China Makin Tinggi, Sumbang Separuh Penambahan Global

Penetrasi PLTS China Makin Tinggi, Sumbang Separuh Penambahan Global

Pemerintah
Agroforestri Salak Bali Ditetapkan Jadi Warisan Pertanian Dunia

Agroforestri Salak Bali Ditetapkan Jadi Warisan Pertanian Dunia

Pemerintah
Pertamina Sebut Injeksi Karbon Dioksida Mampu Pangkas Emisi 14,6 Juta Ton

Pertamina Sebut Injeksi Karbon Dioksida Mampu Pangkas Emisi 14,6 Juta Ton

BUMN
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau