Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biomassa Jadi Jembatan Penting Menuju Percepatan Transisi Energi

Kompas.com, 30 September 2024, 22:15 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Biofuel sebagai alternatif bahan bakar terbarukan yang berasal dari sumber daya hayati, menjadi aktor penting dalam proses transisi energi.

Hal itu disampaikan oleh Pakar Bioenergi Institut Teknologi Bandung (ITB), Tatang Hernas Soerawidjaja.

Ia mengatakan bahwa biomassa adalah satu-satunya sumber energi terbarukan yang berkarakter bahan bakar. Sehingga, kehadirannya dapat membantu mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.

Baca juga: Kembangkan Biomassa, PLN Tanam 30.000 Pohon Indigofera di Tasikmalaya

“Pemanfaatan bioenergi dan bahan bakar nabati (BBN) adalah jembatan kritikal transisi sektor energi dari sumber daya energi fosil ke sumber daya energi terbarukan atau nir-karbon,” ujarnya dalam agenda Tripatra Media Forum 2024 bertajuk “Menuju Era Baru Energi Bersih: Biofuel dan Transisi Energi” di Jakarta, Senin (30/9/2024).

Menurutnya, biofuel tidak hanya memberikan manfaat lingkungan dengan emisi karbon yang lebih rendah, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru, terutama dalam sektor pertanian.

Apalagi, kata dia, Indonesia sebagai pemilik kekayaan spesies flora yang luar biasa, dinilai akan menjadi negara yang menguasai bahan bakar nabati (BBN) dalam beberapa tahun ke depan, salah satunya biofuel.

“Pengembangan biofuel di Indonesia membuka peluang besar untuk inovasi dalam infrastruktur, penguatan regulasi, dan pemanfaatan bahan baku yang berkelanjutan,” imbuh dia.

Baca juga: Manfaatkan Biomassa, PLN EPI Turunkan Emisi Karbon 2,9 Juta Ton CO2 hingga Agustus 2024

Dorong biomassa di Indonesia

Dengan memanfaatkan potensi biofuel, Tatang menilai, Indonesia dapat sekaligus meningkatkan ketahanan energi nasional. Namun, penting ada kolaborasi lintas pihak untuk pemanfaatan biofuel.

“Perlu kolaborasi erat antara pemerintah, industri, dan akademisi agar pengembangan ekosistem biofuel dapat dilakukan secara optimal sebagai bagian dari transisi energi nasional,” ujarnya.

Sementara, dari segi industri, PT Tripatra Engineers and Constructors (Tripatra) sebagai penyedia solusi rekayasa teknik di Indonesia, menyampaikan komitmen mendukung pemerintah dalam upaya mendorong percepatan transisi energi nasional.

Baca juga: Sampah di Daerah Bisa Diolah Jadi Biomassa untuk Cofiring PLTU

Green Energy Development Director Tripatra, Ananto Wardono mengatakan, pihaknya mempunyai visi membangun solusi berkelanjutan dalam mengaplikasikan efisiensi energi dan transisi dari bahan bakar fosil ke energi terbarukan.

“Tripatra telah menginvestasikan sumber daya yang signifikan untuk mengembangkan teknologi dan infrastruktur yang diperlukan dalam ekosistem biofuel, salah satunya dalam memproduksi biofuel generasi kedua secara massal,” terang Ananto.

Biofuel generasi kedua, kata dia, adalah jenis bahan bakar nabati yang dihasilkan dari proses pengolahan bahan baku yang lebih kompleks dibandingkan dengan biofuel generasi pertama.

Jika biofuel generasi pertama umumnya menggunakan bahan pangan, maka biofuel generasi kedua memanfaatkan bahan baku non-pangan, yakni bahan baku non-pangan seperti limbah pertanian, biomassa lignocellulose (kayu, serbuk gergaji), dan alga.

Baca juga: McKinsey Sebut Transisi Energi Global Hadapi Rintangan

Selama sekitar 50 tahun, kata dia, Tripatra fokus pada energi terbarukan, kimia hijau, dan mitigasi karbon.

“Ke depannya, Tripatra akan terus mengincar peluang dalam sektor energi hijau, salah satunya dalam pengembangan pengembangan infrastruktur biofuel, serta terus mendorong inovasi solusi rekayasa teknik yang berkelanjutan,” pungkas Ananto.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
AI Jadi Ancaman Jutaan Pekerjaan di Asia, Ini Peringatan PBB
AI Jadi Ancaman Jutaan Pekerjaan di Asia, Ini Peringatan PBB
Pemerintah
Asia Pasifik Diprediksi Makin Panas, Ancaman untuk Kesehatan dan Infrastruktur
Asia Pasifik Diprediksi Makin Panas, Ancaman untuk Kesehatan dan Infrastruktur
Pemerintah
Mikroplastik Cemari Pakan Ternak, Bisa Masuk ke Produk Susu dan Daging
Mikroplastik Cemari Pakan Ternak, Bisa Masuk ke Produk Susu dan Daging
LSM/Figur
Krisis Iklim Perparah Bencana di Asia Tenggara, Ketergantungan Energi Fosil Harus Dihentikan
Krisis Iklim Perparah Bencana di Asia Tenggara, Ketergantungan Energi Fosil Harus Dihentikan
LSM/Figur
Ada Perusahaan Sawit Diduga Beroperasi di Area Hutan dan Tak Lolos Verifikasi, Sertifikasi Dipertanyakan
Ada Perusahaan Sawit Diduga Beroperasi di Area Hutan dan Tak Lolos Verifikasi, Sertifikasi Dipertanyakan
Swasta
Emisi Kebakaran Hutan Global Jauh Lebih Tinggi dari Prediksi
Emisi Kebakaran Hutan Global Jauh Lebih Tinggi dari Prediksi
LSM/Figur
Indonesia Berpotensi Manfaatkan Panas Bumi Generasi Terbaru, Bisa Penuhi 90 Persen Kebutuhan Industri
Indonesia Berpotensi Manfaatkan Panas Bumi Generasi Terbaru, Bisa Penuhi 90 Persen Kebutuhan Industri
LSM/Figur
Banjir Ancam Kota Pesisir di Dunia, Risikonya Terus Meningkat
Banjir Ancam Kota Pesisir di Dunia, Risikonya Terus Meningkat
Pemerintah
Lubang Ozon di Antartika Menyusut, Tanda Bumi Mulai Pulih?
Lubang Ozon di Antartika Menyusut, Tanda Bumi Mulai Pulih?
Pemerintah
Tanah, Tangan, dan Tutur: Model Komunikasi Budaya Lokal Melawan Komodifikasi
Tanah, Tangan, dan Tutur: Model Komunikasi Budaya Lokal Melawan Komodifikasi
LSM/Figur
Penelitian Ungkap Kaitan Terumbu Karang dan Kenaikan Suhu Bumi
Penelitian Ungkap Kaitan Terumbu Karang dan Kenaikan Suhu Bumi
Swasta
Ekoteologi Didorong jadi Gerakan Pendidikan Nasional
Ekoteologi Didorong jadi Gerakan Pendidikan Nasional
Pemerintah
Lebih dari 70 Jenis Hiu Kini Dilindungi dan Diperketat Perdagangannya
Lebih dari 70 Jenis Hiu Kini Dilindungi dan Diperketat Perdagangannya
Pemerintah
Cuaca Ekstrem di Sumatera Dipicu Anomali Siklon Tropis, Ini Penjelasan Pakar
Cuaca Ekstrem di Sumatera Dipicu Anomali Siklon Tropis, Ini Penjelasan Pakar
LSM/Figur
6 Cara Sederhana Mengurangi Food Waste di Rumah
6 Cara Sederhana Mengurangi Food Waste di Rumah
Swasta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau