KOMPAS.com - Berbagai kabar buruk mengenai isu lingkungan dan pemanasan global yang semakin parah membuat perasaan makin resah.
Akan tetapi, di tengah kabar-kabar suram tersebut, ada beberapa berita baik mengenai lingkungan.
Adanya kabar positif ini menunjukkan bahwa selalu ada perubahan baik dalam setiap progresnya. Berbagai upaya baik yang sudah dilakukan juga tidaklah sia-sia.
Optimisme untuk menjaga lingkungan dan melawan perubahan iklim diharapkan tetap terjaga.
Dilansir dari Euronews, berikut lima kabar baik mengenai isu lingkungan dari seluruh dunia sepanjang September ini.
Baca juga: Mengapa Memilih Produk Ramah Lingkungan Itu Penting
Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Minggu (22/9/2024) menyepakati perjanjian baru bernama Pakta untuk Masa Depan.
Pakta tersebut menjadi ujung tombak perencanaan kebijakan publik internasional yang memperhatikan segala aspek dalam pembangunan suatu negara ataupun kawasan.
Hal itu bertujuan agar tercipta dunia yang baik dan adil tanpa mengorbankan kesejahteraan masyarakat dan kelestarian lingkungan.
Pakta tersebut ditujukan untuk mengatasi beberapa tantangan terbesar dunia, salah satu topik utamanya adalah perubahan iklim.
Baca juga: Deklarasi Jakarta: Komitmen Kesehatan dan Lingkungan Bekelanjutan
Arsitek asal Islandia, Arnhildur Palmadottir, mengusulkan agar lava dimanfaatkan sebagai bahan bangunan berkelanjutan.
Usulan tersebut akan dikemas dalam proyek bernama Lavaforming dan akan dipresentasikan Palmadottir dari studio arsitek s.ap architects di Venice Architecture Biennale, Italia, pada 2025.
Proyek Lavaforming yang akan dipresentasikan di Venice Architecture Biennale tersebut memang masih berupa proposal teoritis.
Palmadottir menuturkan, lava dapat mengandung cukup banyak material bangunan sebagai bahan fondasi, tanpa perlu ditambang.
Baca juga: Dorong Infrastuktur Modern, Vinilon Group Luncurkan Pipa KRAH Ramah Lingkungan
Para peneliti dari Chalmers University of Technology membuat terobosan dengan menciptakan baterai dari serat karbon.
Karena kekuatannya, bahan dasar baterai tersebut cukup kokoh untuk berfungsi sebagai struktur penahan beban.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya