Antara lain, penyesuaian STRANAS REDD+ dengan target NDC, Acuan Tingkat Emisi di Sektor Kehutanan atau Forest Reference Emission Level (FREL) yang dijadikan acuan tingkat emisi sub nasional.
Kemudian Kerangka Pengaman REDD+ (Safeguard Information System REDD+), kebijakan pemantauan, pelaporan, dan verifikasi atau Monitoring, Reporting, and Verification (MRV), Sistem Registri Nasional (SRN), serta kebijakan carbon pricing.
Di samping penguatan nasional, arsitektur REDD+ di tingkat daerah juga didukung penerapannya dengan pengukuran FREL provinsi, dan pembuatan SIS-REDD+ dan MRV provinsi.
Baca juga: Amazon Beli Sertifikat Karbon dari Hutan Amazon
Melalui kegiatan SSE 2024, Negara partisipan diharapkan dapat meningkatkan pemahaman komprehensif tentang implementasi REDD+ dan pengelolaan dana insentif REDD+ RBP terintegrasi agar dapat memberikan manfaat berkelanjutan bagi kesejahteraan masyarakat sekitar hutan dan memberikan kontribusi pada pengurangan emisi.
Pada kegiatan SSE 2024 ini juga ada satu sesi khusus yang membagikan kisah sukses Pemprov Kalimantan Timur dalam mengimplementasikan program REDD+.
Di antaranya, pengintegrasian program REDD+ ke dalam Perencanaan Program Pembangunan Daerah, perencanaan kebijakan fiskal, serta implementasi mekanisme pembagian manfaat REDD+.
Lalu manfaat yang telah dirasakan oleh Pemprov Kalimantan Timur, antara lain, insentif dana REDD+ untuk meningkatan kapasitas tenaga pendamping pengelolaan hutan, serta pengurangan emisi gas rumah kaca.
Kepala Unit Lingkungan UNDP Indonesia Aretha Aprilia menambahkan, UNDP berkomitmen penuh untuk mendukung visi Indonesia dalam mencapai target NDC dan FOLU Net Sink 2030.
Kemitraan UNDP dengan pemerintah Indonesia dan pemangku kepentingan internasional lain akan terus fokus pada pemanfaatan pembiayaan inovatif, peningkatan kapasitas dan kebijakan sehingga sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).
SSE 2024 diharapkan dapat meningkatkan kapasitas lintas negara dengan membekali peserta dengan alat dan pendekatan praktis yang diperlukan untuk menyederhanakan inisiatif REDD+ yang akan mengurangi emisi Gas Rumah Kaca serta memperkuat akses terhadap pendanaan iklim.
Ini termasuk mempromosikan inklusi sosial dan gender di sektor FOLU melalui penerapan prinsip-prinsip perlindungan (safeguard).
"Dengan demikian, SSE 2024 berkontribusi secara positif terhadap pencapaian Kontribusi NDC dan SDGs," tuntas Aretha.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya