Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lahan Pertanian Dunia Kurang 300 Juta Ha, Rektor IPB Beri 3 Solusi

Kompas.com - 15/10/2024, 15:19 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) Arif Satria mengatakan, untuk memenuhi kebutuhan pangan dunia, dibutuhkan lahan sebesar 5,4 miliar hektar. Namun, saat ini dunia baru memiliki 5,1 miliar hektar.

Artinya, kata dia, dibutuhkan tambahan 300 juta hektar lahan untuk memenuhi kebutuhan pangan dunia.

"Kalau kita berusaha untuk memenuhi pangan dunia, berarti harus membuka 300 juta hektar (lahan)," ujar Arif pada diskusi Synergizing Law, Investment and Risk Management in Energy Transition Era dalam acara Rakornas REPNAS 2024 di Jakarta, Senin (14/10/2024).

Baca juga: Keanekaragaman Tanaman Pertanian Bisa Tingkatkan Penyerapan Karbon oleh Tanah

Untuk mengatasi hal tersebut, ia mengatakan ada beberapa solusi yang harus dilakukan, yakni ekstensifikasi, proteksi, dan intensifikasi lahan.

Untuk tebu, misalnya, pemerintah dapat meningkatkan produktivitas secara signifikan ketika lahan berkurang melalui intensifikasi lahan. Dengan begitu, produktivitas bisa naik berkali lipat dan bisa memenuhi kebutuhan pangan dan energi.

Ia berharap bahwa pemerintah pusat dapat melakukan pemetaan hasil tata ruang di daerah-daerah yang dinilai sudah potensial untuk pertanian. Daerah tersebut, diminta untuk tidak dilakukan konversi lahan atau alih fungsi lahan pertanian.

"Jadi ekstensifikasi, proteksi, dan intensifikasi itu tiga instrumen yang harus dilakukan," imbuh Arif. 

Baca juga: Keanekaragaman Tanaman Pertanian Bisa Tingkatkan Penyerapan Karbon oleh Tanah

Masih dari sisi proteksi, ia menegaskan bahwa tantangannya adalah keberanian pemerintah. Sebab, dalam aturan yang berlaku, masih ada celah untuk konversi, salah satunya terkait kabupaten menyisakan 20 persen untuk lahan pertanian.

"Jadi seolah-olah kalau kabupaten sudah punya 40 persen lahan pertanian, boleh mengonversi 20 persen. Itu ada pasal yang menurut saya perlu direvisi bahwa ada batas minimum 20 persen, itulah membuat orang yang mempunyai 50 persen, ya 30 persen dikonversi aja, toh batasnya 20 persen. Padahal mengkonversi 20 persen itu sesuatu sekali untuk pertanian kita," papar Arif.

 Ia menilai bahwa salah satu investasi yang dapat dilakukan untuk mendorong transisi energi di sektor pertanian, salah satunya adalah investasi pada riset. 

Baca juga: Dorong Pertanian Hortikultura Berkelanjutan dengan Biopestisida dan Biostimulan

Sebab, riset menjadi dasar utama dilakukannya upaya-upaya seperti inovasi maupun produktivitas di lahan pertanian. 

"Menurut saya, investasi yang harus dilakukan pertama mau tidak mau soal riset. Karena riset kita dananya masih sangat rendah dibandingkan negara-negara lain. Karena riset itu basis untuk apapun, termasuk untuk inovasi, kemudian untuk meningkatkan produktivitas, semua bertumbuh pada riset," pungkasnya. 

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

CDP: Setengah Perusahaan Dunia Tak Gunakan Listrik Terbarukan

CDP: Setengah Perusahaan Dunia Tak Gunakan Listrik Terbarukan

LSM/Figur
PLN Jalin Kolaborasi dengan Pemain EBT Global untuk Transisi Energi

PLN Jalin Kolaborasi dengan Pemain EBT Global untuk Transisi Energi

Pemerintah
BP Taskin dan Genta Pangan Dorong Ketahanan Pangan Jadi Solusi Pengentasan Kemiskinan

BP Taskin dan Genta Pangan Dorong Ketahanan Pangan Jadi Solusi Pengentasan Kemiskinan

Pemerintah
Sistem Pangan Berkelanjutan Cegah 300 Juta Orang Kekurangan Gizi

Sistem Pangan Berkelanjutan Cegah 300 Juta Orang Kekurangan Gizi

Pemerintah
IFRS Foundation Terbitkan Panduan soal Keberlanjutan dalam Laporan Keuangan

IFRS Foundation Terbitkan Panduan soal Keberlanjutan dalam Laporan Keuangan

Swasta
WWF: Penurunan Populasi Satwa Liar Bisa Berdampak ke Ekonomi

WWF: Penurunan Populasi Satwa Liar Bisa Berdampak ke Ekonomi

LSM/Figur
Jakarta Dihantui Banjir Rob, Pemprov Bakal Bangun Tanggul Pantai

Jakarta Dihantui Banjir Rob, Pemprov Bakal Bangun Tanggul Pantai

Pemerintah
Perubahan Iklim Berakibat Kasus DBD Global Naik 19 Persen Tahun Ini

Perubahan Iklim Berakibat Kasus DBD Global Naik 19 Persen Tahun Ini

Pemerintah
5 Kerja Sama PLN untuk Transisi Energi pada COP29

5 Kerja Sama PLN untuk Transisi Energi pada COP29

Pemerintah
UMKM Butuh Dukungan 789 Miliar Dollar AS untuk Peluang Pertumbuhan Hijau

UMKM Butuh Dukungan 789 Miliar Dollar AS untuk Peluang Pertumbuhan Hijau

Pemerintah
Pemerintah Didesak Setop Perdagangan Karbon pada COP29

Pemerintah Didesak Setop Perdagangan Karbon pada COP29

LSM/Figur
Tanoto Foundation Gelar Simposium Perkuat Komitmen Kebijakan PAUD-HI

Tanoto Foundation Gelar Simposium Perkuat Komitmen Kebijakan PAUD-HI

LSM/Figur
90 Persen Pemimpin Bisnis Percaya AI Berdampak Positif pada Keberlanjutan

90 Persen Pemimpin Bisnis Percaya AI Berdampak Positif pada Keberlanjutan

Pemerintah
Sistem Penyimpanan Jadi Kunci Ketahanan Energi Terbarukan di Asia Tenggara

Sistem Penyimpanan Jadi Kunci Ketahanan Energi Terbarukan di Asia Tenggara

LSM/Figur
Bentuk Karakter Anak, KemenPPPA akan Hadirkan Ruang Bersama Merah Putih

Bentuk Karakter Anak, KemenPPPA akan Hadirkan Ruang Bersama Merah Putih

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau