Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BNPB: Tahun 2023, 98 Persen Bencana di Indonesia Terkait Iklim

Kompas.com, 17 Oktober 2024, 05:22 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menunjukkan, sebagian besar bencana di Indonesia pada tahun 2023 berkaitan dengan iklim.

“Pada 2023, kita mencatat 5.400 kejadian bencana. Sebagian besar, hampir 98 persen, adalah bencana yang terkait dengan iklim,” ujar Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi, BNPB, Abdul Muhari di Jakarta, Rabu (16/10/2024).

Lebih lanjut, kata dia, tiga bencana yang paling sering terjadi di antaranya adalah kebakaran hutan dan lahan (karhutla), banjir, dan cuaca ekstrem. Sepanjang 2023, karhutla menjadi yang tertinggi.

Baca juga: KLHK dan UNEP Jalin Kolaborasi di Bidang Hutan dan Lingkungan

“Di Indonesia, ini adalah pertama kalinya, setidaknya dalam 30 tahun terakhir. Biasanya, banjir adalah bencana yang paling sering terjadi di Indonesia (bukan karhutla),” imbuh dia.

Adapun secara detail, bencana terbanyak adalah karhutla yaitu sebesar 2.051, cuaca ekstrem 1.261 kejadian, banjir 1.255 kejadian, tanah longsor 591 kejadian, kekeringan 174 kejadian, dan gelombang pasang serta abrasi 33 kejadian.

"Kita bisa melihat secara spasial, daerah mana yang paling sering mengalami bencana di Indonesia. Ada Sumatra, Jawa, Kalimantan. Tahun lalu, kita mengalami puncak periode El Nino sehingga kebakaran hutan menjadi kejadian bencana yang paling sering terjadi di Indonesia" terang dia.

Baca juga: Kebakaran Hutan Batasi Kemampuan Tanah Serap Karbon

Banjir peringkat pertama pada 2024

Dalam data yang dipaparkan BNPB, sebanyak 5.400 bencana yang terjadi di Indonesia pada 2023 menyebabkan kerugian besar.

Antara lain, 275 orang meninggal dunia, 33 orang hilang, 5.795 terluka, dan 8,4 juta orang terkena dampak langsung serta terpaksa mengungsi.

Tak hanya itu, sebanyak 4.870 rumah mengalami kerusakan berat, 6.079 rumah mengalami kerusakan sedang, dan 36.265 rumah mengalami rusak ringan.

Lebih jauh lagi, bencana di sepanjang tahun 2023 juga menyebabkan rusaknya 680 fasilitas pendidikan, 506 fasilitas ibadah, 105 fasilitas kesehatan, 135 perkantoran, dan 258 jembatan.

Baca juga: Tingkat Kebakaran Lahan Gambut Menurun, Bisa Tekan Emisi

Namun, Muhari menambahkan, pada tahun 2024 ini, banjir kembali menjadi bencana yang paling sering terjadi di Indonesia.

Setelah diamati, pihaknya mencatat bahwa banjir merupakan bencana yang paling berdampak pada populasi.

“Mungkin tidak berpengaruh pada korban jiwa, tetapi berdampak pada pengungsi, berdampak secara langsung langsung, dan berdampak pada orang yang terlantar,” pungkasnya.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Celios: Pembatasan Izin Smelter Harus Disertai Regulasi dan Peta Dekarbonisasi
Celios: Pembatasan Izin Smelter Harus Disertai Regulasi dan Peta Dekarbonisasi
Pemerintah
COP30 Buka Peluang RI Dapatkan Dana Proyek PLTS 100 GW
COP30 Buka Peluang RI Dapatkan Dana Proyek PLTS 100 GW
Pemerintah
Kemenhut: 6.000 ha TN Kerinci Seblat Dirambah, Satu Orang Jadi Tersangka
Kemenhut: 6.000 ha TN Kerinci Seblat Dirambah, Satu Orang Jadi Tersangka
Pemerintah
Masa Depan Keberlanjutan Sawit RI di Tengah Regulasi Anti Deforestasi UE dan Tekanan dari AS
Masa Depan Keberlanjutan Sawit RI di Tengah Regulasi Anti Deforestasi UE dan Tekanan dari AS
Swasta
Negara di COP30 Sepakati Deklarasi Memerangi Disinformasi
Negara di COP30 Sepakati Deklarasi Memerangi Disinformasi
Pemerintah
3.099 Kasus Iklim Diajukan Secara Global hingga Pertengahan 2025
3.099 Kasus Iklim Diajukan Secara Global hingga Pertengahan 2025
Pemerintah
Seruan UMKM di COP30: Desak agar Tak Diabaikan dalam Transisi Energi
Seruan UMKM di COP30: Desak agar Tak Diabaikan dalam Transisi Energi
Pemerintah
Mendobrak Stigma, Menafsir Ulang Calon Arang lewat Suara Perempuan dari Panggung Palegongan Satua Calonarang
Mendobrak Stigma, Menafsir Ulang Calon Arang lewat Suara Perempuan dari Panggung Palegongan Satua Calonarang
LSM/Figur
Fragmentasi Regulasi Hambat Keberlanjutan Industri Sawit RI
Fragmentasi Regulasi Hambat Keberlanjutan Industri Sawit RI
Swasta
Terkendala Harga, ESDM Pilih Solar dengan Kandungan Sulfur Tinggi untuk Campuran B50
Terkendala Harga, ESDM Pilih Solar dengan Kandungan Sulfur Tinggi untuk Campuran B50
Pemerintah
Inovasi Keimigrasian di KEK Gresik, Langkah Strategis Perkuat Ekonomi Hijau dan Iklim Investasi Indonesia
Inovasi Keimigrasian di KEK Gresik, Langkah Strategis Perkuat Ekonomi Hijau dan Iklim Investasi Indonesia
Pemerintah
Pendidikan dan Digitalisasi Jadi Motor Pembangunan Manusia di Kalimantan Tengah
Pendidikan dan Digitalisasi Jadi Motor Pembangunan Manusia di Kalimantan Tengah
Pemerintah
Climate Policy: Pangkas Emisi Tak Cukup dengan Jualan Karbon
Climate Policy: Pangkas Emisi Tak Cukup dengan Jualan Karbon
LSM/Figur
COP30: Peta Jalan untuk Hentikan Iklan Bahan Bakar Fosil Disepakati
COP30: Peta Jalan untuk Hentikan Iklan Bahan Bakar Fosil Disepakati
Pemerintah
Ciptakan Lingkungan Kerja yang Bahagiakan Pegawainya, PLN Raih Sertifikasi Great Place to Work 2025
Ciptakan Lingkungan Kerja yang Bahagiakan Pegawainya, PLN Raih Sertifikasi Great Place to Work 2025
BUMN
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau