Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kacang Arab Bisa Jadi Kunci Ketahanan Pangan di Masa Depan

Kompas.com - 18/10/2024, 15:33 WIB
Monika Novena,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

Sumber PHYSORG

KOMPAS.com - Perubahan iklim bisa berdampak negatif pada ketahanan pangan. Untuk mengatasi problem tersebut ahli terus berusaha mencari tanaman pangan yang tahan terhadap perubahan cuaca serta iklim yang terus memanas.

Kini, ilmuwan menunjukkan bahwa kacang arab (Chickpeas) merupakan tanaman polong-polongan yang tahan kekeringan dengan kandungan protein tinggi yang dapat melengkapi sistem budidaya bahkan di daerah perkotaan.

Tim peneliti internasional ini pun telah melakukan penelitian untuk menyelidiki variasi alami berbagai genotipe kacang arab serta ketahanannya terhadap kekeringan.

Baca juga: Pemerintah Perlu Dorong Bahan Lokal untuk Ketahanan Pangan

Ancaman Ketahanan Pangan

Mengutip Phys, Jumat (18/10/2024) perubahan iklim menyebabkan periode kekeringan menjadi kenyataan di berbagai belahan dunia dan menimbulkan ancaman besar terhadap produktivitas tanaman, panen, dan ketahanan pangan.

Pada saat yang sama terjadi penurunan dalam penggunaan keragaman genetik tanaman dan sistem pangan global menjadi semakin seragam.

Meski ada sekitar 7000 tanaman yang dapat dimakan, dua pertiga dari produksi pangan global hanya didasarkan pada sembilan spesies tanaman pangan.

Baca juga: Integrasi AI ke Sektor Pertanian Diproyeksikan Bisa Bantu Ketahanan Pangan

"Basis genetik yang sempit ini dapat menimbulkan beberapa konsekuensi negatif, seperti meningkatnya kerentanan tanaman terhadap penyakit dan hama, berkurangnya ketahanan terhadap faktor-faktor seperti kekeringan dan perubahan iklim, serta meningkatnya kerapuhan ekonomi," jelas ahli biologi molekuler Wolfram Weckwerth.

"Menjaga keragaman tanaman dan genetik yang memadai sangat penting bagi pertanian, yang harus beradaptasi dengan kondisi yang berubah di masa depan. Dengan penelitian baru kami, kami telah mengambil langkah penting ke arah ini dan memandang kacang arab sebagai makanan penting masa depan," kata Weckwerth lagi.

Tim peneliti internasional pun telah meneliti variasi alami berbagai genotipe kacang arab dan ketahanannya terhadap stres kekeringan dan mencapai hasil yang menjanjikan.

Baca juga: Integrasi AI ke Sektor Pertanian Diproyeksikan Bisa Bantu Ketahanan Pangan

Termasuk menunjukkan bahwa kacang arab merupakan tanaman alternatif dengan kandungan protein tinggi yang dapat melengkapi sistem pertanian biji-bijian di daerah perkotaan.

"Varietas dan jenis liar yang berbeda menunjukkan mekanisme yang sangat berbeda untuk mengatasi tekanan kekeringan yang terus-menerus. Variabilitas genetik alami ini sangat penting untuk menahan perubahan iklim dan memastikan kelangsungan hidup tanaman," terang Weckwerth.

Dengan kandungan proteinnya yang tinggi dan ketahanannya terhadap kekeringan, kacang-kacangan seperti kacang arab adalah makanan masa depan.

Keuntungan lainnya adalah bahwa proporsi kacang-kacangan yang lebih tinggi dalam sistem pertanian suatu negara meningkatkan efisiensi penggunaan nitrogen secara keseluruhan yang artinya membuat pertanian lebih berkelanjutan.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Budidaya Ikan Tidak Termasuk Bisnis yang Implementasikan Sustainability?

Budidaya Ikan Tidak Termasuk Bisnis yang Implementasikan Sustainability?

Pemerintah
Perusahaan yang Punya Paten Inovasi Hijau Punya Risiko Kredit yang Rendah

Perusahaan yang Punya Paten Inovasi Hijau Punya Risiko Kredit yang Rendah

Swasta
Kesehatan Terumbu Karang di Papua Barat Dimonitor untuk Jaga Kelestarian Kawasan Konservasi

Kesehatan Terumbu Karang di Papua Barat Dimonitor untuk Jaga Kelestarian Kawasan Konservasi

Pemerintah
Krisis Air Dunia Bakal Ancam Ketahanan Pangan Global

Krisis Air Dunia Bakal Ancam Ketahanan Pangan Global

LSM/Figur
Kacang Arab Bisa Jadi Kunci Ketahanan Pangan di Masa Depan

Kacang Arab Bisa Jadi Kunci Ketahanan Pangan di Masa Depan

Pemerintah
Lalu Lalang Kukang di Arboretum Busang, Bukti Keberhasilan Restorasi Alam

Lalu Lalang Kukang di Arboretum Busang, Bukti Keberhasilan Restorasi Alam

Swasta
IEA: Era Minyak Mulai Berakhir, Selamat Datang Era Listrik

IEA: Era Minyak Mulai Berakhir, Selamat Datang Era Listrik

LSM/Figur
BPDLH Perkuat Kolaborasi Pembiayaan Inovatif untuk Lingkungan Hidup Berkelanjutan

BPDLH Perkuat Kolaborasi Pembiayaan Inovatif untuk Lingkungan Hidup Berkelanjutan

Pemerintah
Aktor Penting dalam Ekonomi Biru, Masyarakat Pesisir Harus Berdaya

Aktor Penting dalam Ekonomi Biru, Masyarakat Pesisir Harus Berdaya

Pemerintah
Brasil Gelar Konsultasi Masyarakat Adat untuk Penjualan Kredit Karbon Amazon

Brasil Gelar Konsultasi Masyarakat Adat untuk Penjualan Kredit Karbon Amazon

Pemerintah
Jokowi: GBFA Bisa Dorong Pendanaan Iklim bagi Negara Berkembang

Jokowi: GBFA Bisa Dorong Pendanaan Iklim bagi Negara Berkembang

Pemerintah
Petani Swadaya di Labuhanbatu Terapkan Sietem Berkebun Regeneratif

Petani Swadaya di Labuhanbatu Terapkan Sietem Berkebun Regeneratif

Swasta
Gerakan Makan Telur, Upaya Tekan Stunting di NTT

Gerakan Makan Telur, Upaya Tekan Stunting di NTT

LSM/Figur
OJK Dorong Perbanyak Energi Bersih: Agar Pasar Karbon RI Berdaya Saing

OJK Dorong Perbanyak Energi Bersih: Agar Pasar Karbon RI Berdaya Saing

Pemerintah
Cegah Potensi Tanah Amblas, Temuan Gua di JJLS Perlu Survei Geofisika

Cegah Potensi Tanah Amblas, Temuan Gua di JJLS Perlu Survei Geofisika

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau