Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/11/2024, 07:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) berupaya memasang belasan menara pemantau gas rumah kaca di berbagai lokasi di Indonesia.

Upaya tersebut dilakukan untuk keperluan observasi perubahan iklim secara akurat.

Hal itu disampaikan Kepala BMKG Dwikorita Karnawati kepada Komisi V DPR RI saat agenda rapat dengar pendapat di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (12/11/2024).

Baca juga: Riset FPCI: Ulama Pegang Peran Penting Aksi Perubahan Iklim di Akar Rumput

"Jadi kami memasang rencananya ada 11-12 menara di seluruh Indonesia pada ketinggian sampai 100 meter, ini yang mengawasi gas-gas rumah kaca," kata Dwikorita, sebagaimana dilansir Antara.

Dia mengatakan hal itu merupakan inisiatif Global Greenhouse Gas Watch (G3W) dan Integrated Global Greenhouse Gas Information System (IG3IS).

Inisiatif tersebut dimaksudkan untuk membantu upaya menekan emisi dan serapan gas rumah kaca berdasarkan observasi dan sains terkini.

Dalam rencananya, BMKG akan memasang 11 hingga 12 menara pemantau gas rumah kaca di berbagai lokasi di Indonesia, dengan ketinggian setiap menara mencapai 100 meter.

Baca juga: Studi: Perubahan Iklim Makin Mengkhawatirkan akibat Polusi Plastik

“Pemantauan ini penting untuk mengidentifikasi sumber-sumber pencemar serta daerah-daerah yang berpotensi menyerap gas rumah kaca,” ujarnya.

Informasi ini, ujarnya, dibutuhkan oleh pengambil kebijakan untuk merumuskan strategi mitigasi perubahan iklim yang lebih efektif, guna mengurangi dampak dari peningkatan suhu global yang semakin signifikan.

Dwikorita menambahkan, BMKG telah menyampaikan rencana lokasi pemasangan menara tersebut kepada Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan. (Kemenko PMK).

Baca juga: Studi: Pemilik Aset Dapat Dorong Investasi Perubahan Iklim

Dwikorita berharap rencana tersebut segera disiapkan untuk implementasi pada tahun depan.

"Geo-tagging juga sudah bisa diidentifikasi, dan akhir pekan ini akan ada rakornas dengan kementerian dan lembaga terkait untuk membahas langkah-langkah selanjutnya," jelas Dwikorita.

Dengan adanya pemantauan gas rumah kaca yang lebih terintegrasi, BMKG berharap dapat mendukung upaya mitigasi perubahan iklim dan memberikan data yang lebih akurat untuk perumusan kebijakan yang berbasis ilmiah.

Baca juga: Citra Satelit Bisa Bantu Lindungi Hutan Pesisir dari Perubahan Iklim

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

COP29: Emisi GRK Dunia Terus Naik dari Tahun ke Tahun

COP29: Emisi GRK Dunia Terus Naik dari Tahun ke Tahun

LSM/Figur
Dukung Pariwisata Berkelanjutan, Tiket.com Sediakan Fitur Tiket 'Green'

Dukung Pariwisata Berkelanjutan, Tiket.com Sediakan Fitur Tiket "Green"

Pemerintah
Violet Sun System Fasilitasi Perusahaan Italia Investasi PLTS di Kupang NTT

Violet Sun System Fasilitasi Perusahaan Italia Investasi PLTS di Kupang NTT

Swasta
Serba-serbi COP29: Tempat, Waktu, dan Agenda Utama

Serba-serbi COP29: Tempat, Waktu, dan Agenda Utama

LSM/Figur
Dorong Inklusi Keuangan dan Kesetaraan Gender bagi Pelaku UMKM, Kumpul Executive Lab Forum 2024 Digelar

Dorong Inklusi Keuangan dan Kesetaraan Gender bagi Pelaku UMKM, Kumpul Executive Lab Forum 2024 Digelar

Swasta
ADB Tingkatkan Pinjaman untuk Iklim Sebesar 7,2 Miliar Dollar AS

ADB Tingkatkan Pinjaman untuk Iklim Sebesar 7,2 Miliar Dollar AS

Swasta
Penggurunan Lahan: Pengertian, Penyebab, dan Dampaknya

Penggurunan Lahan: Pengertian, Penyebab, dan Dampaknya

Pemerintah
Big Tech Beralih ke Energi Nuklir untuk Penuhi Teknologi AI

Big Tech Beralih ke Energi Nuklir untuk Penuhi Teknologi AI

Swasta
Pembiayaan Aksi Iklim Harus Dipandang sebagai Investasi

Pembiayaan Aksi Iklim Harus Dipandang sebagai Investasi

LSM/Figur
LinkedIn: Setengah Pekerjaan Ekonomi Hijau Tak Terisi Pada 2050

LinkedIn: Setengah Pekerjaan Ekonomi Hijau Tak Terisi Pada 2050

Pemerintah
Cuaca Ekstrem Sebabkan Kerugian 2 Triliun Dollar AS Selama Dekade Terakhir

Cuaca Ekstrem Sebabkan Kerugian 2 Triliun Dollar AS Selama Dekade Terakhir

Pemerintah
The Star Summit 2024: Dukungan Penting Mempertahankan Talenta Perempuan di Tempat Kerja

The Star Summit 2024: Dukungan Penting Mempertahankan Talenta Perempuan di Tempat Kerja

Swasta
Rabu Biru Foundation: Indonesia Hadapi Tantangan Besar Bidang Kesehatan

Rabu Biru Foundation: Indonesia Hadapi Tantangan Besar Bidang Kesehatan

LSM/Figur
Microsoft Bikin Pusat Data dari Kayu untuk Atasi Jejak Karbon Teknologi

Microsoft Bikin Pusat Data dari Kayu untuk Atasi Jejak Karbon Teknologi

Pemerintah
Percepat Eliminasi TBC 2025, Menkes Targetkan 1 Juta Temuan Kasus

Percepat Eliminasi TBC 2025, Menkes Targetkan 1 Juta Temuan Kasus

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau