Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Shanghai Jadi Kota Paling Berpolusi di Dunia Pada Laporan COP29

Kompas.com - 18/11/2024, 19:16 WIB
Zintan Prihatini,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Laporan terbaru dari Climate Trace yang diungkapkan di Conference of Parties (COP29), di Baku, Azerbaijan menunjukkan bahwa Shanghai, China menjadi kota paling berpolusi di dunia.

Tercatat, Shanghai menghasilkan emisi hingga 256 juta ton, melampaui emisi gas rumah kaca di Kolombia atau Norwegia.

Climate Trace menghitung karbon dioksida, metana, dan dinitrogen oksida serta polutan udara lainnya di seluruh dunia menggunakan kecerdasan buatan serta observasi.

Baca juga:


Hasilnya, tujuh provinsi di China dan Amerika Serikat menghasilkan 1 miliar metrik ton gas rumah kaca. Kota-kota yang menghasikan polusi miliaran ton itu antara lain Hebei, Shanxi, Mongolia Dalam, Jiangsu, dan Guangdong di China, dan Texas.

Para peneliti menyebut, total polusi karbon dioksida dan metana di Bumi meningkat 0,7 persen menjadi 61,2 miliar metrik ton. Kemudian gas metana meningkat 0,2 persen.

"Angka-angka tersebut lebih tinggi daripada kumpulan data lainnya. Karena kami memiliki cakupan yang komprehensif dan telah mengamati lebih banyak emisi di lebih banyak sektor," ungkap pendiri Climate Trace Gavin McCormick.

Laporan tersebut juga menemukan China, Iran, Indonesia dan Rusia mengalami peningkatan emisi terbesar pada periode 2022-2023. Sebaliknya, Venezuela, Jepang, Jerman, Inggris, dan Amerika Serikan berhasil menurunkan tingkat polusi.

Baca juga:


Sementara itu dalam COP29, para eksekutif di sektor minyak yaitu Total, BP, Equinor dan Shell berjanji bakal berinvestasi 500 dollar AS untuk memperluas akses ke energi modern yang berkelanjutan.

Namun, Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev, yang merupakan tuan rumah COP29 justru mengulangi pernyataan kontroversialnya bahwa minyak, gas, dan sumber daya alam lainnya adalah "anugerah dari Tuhan". Hal ini lantas menuai kritik dari mantan Wakil Presiden Amerika Serikat Al Gore.

"Sangat disayangkan, bahwa industri bahan bakar fosil dan negara-negara penghasil minyak mengambil alih proses COP hingga ke tingkat yang tidak sehat,” ungkap Gore.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Kemarau tetapi Hujan, BMKG Minta Petani Cerdas Kelola Air
Kemarau tetapi Hujan, BMKG Minta Petani Cerdas Kelola Air
Pemerintah
Dekarbonisasi Buka Peluang Indonesia Pimpin Industri Semen Hijau
Dekarbonisasi Buka Peluang Indonesia Pimpin Industri Semen Hijau
LSM/Figur
Kisah Perempuan Dayak Melawan Dampak Tambang dengan Cabai
Kisah Perempuan Dayak Melawan Dampak Tambang dengan Cabai
Pemerintah
Ulang Tahun Jakarta, Harapan Anak Muda untuk Kota Ramah Kaki, Hati, dan Paru
Ulang Tahun Jakarta, Harapan Anak Muda untuk Kota Ramah Kaki, Hati, dan Paru
LSM/Figur
KLH Tindak TPA Ilegal, Tersangka Divonis 5 Tahun dan Denda Rp 3 Miliar
KLH Tindak TPA Ilegal, Tersangka Divonis 5 Tahun dan Denda Rp 3 Miliar
Pemerintah
Tambah Usia, Tambah Hijau: Jakarta Bisa Adopsi Hutan Vertikal dan Pajak Karbon Warga
Tambah Usia, Tambah Hijau: Jakarta Bisa Adopsi Hutan Vertikal dan Pajak Karbon Warga
LSM/Figur
Tingkatkan Akses Air Bersih, Germany Brilliant Renovasi Fasilitas Sanitary Masjid Atta’awun
Tingkatkan Akses Air Bersih, Germany Brilliant Renovasi Fasilitas Sanitary Masjid Atta’awun
Swasta
Perubahan Iklim Pangkas Panen Global Meski Petani Sudah Beradaptasi
Perubahan Iklim Pangkas Panen Global Meski Petani Sudah Beradaptasi
LSM/Figur
Cuma 4 dari 30 Perusahaan Tuna Laporkan Tangkapan, Bahayakan Keberlanjutan
Cuma 4 dari 30 Perusahaan Tuna Laporkan Tangkapan, Bahayakan Keberlanjutan
LSM/Figur
Isu Emisi Karbon Tenggelam
Isu Emisi Karbon Tenggelam
Pemerintah
Lahan Bekas Tambang Solusi Pembiayaan Pembangunan PLTS
Lahan Bekas Tambang Solusi Pembiayaan Pembangunan PLTS
LSM/Figur
Viral Busa Muncul di Kanal Banjir Timur Jakut, DLH DKI Cek Sampel Air
Viral Busa Muncul di Kanal Banjir Timur Jakut, DLH DKI Cek Sampel Air
Pemerintah
Bioteknologi Kurangi Emisi Pertanian, Selamatkan 231 Juta Hektar Lahan
Bioteknologi Kurangi Emisi Pertanian, Selamatkan 231 Juta Hektar Lahan
LSM/Figur
Terancam Punah, Kakatua Jambul Kuning Pulau Moyo Dipantau dengan Camera Trap
Terancam Punah, Kakatua Jambul Kuning Pulau Moyo Dipantau dengan Camera Trap
Pemerintah
Mengurai Jejak Pohon, Begini Kiprah 2 Perempuan Peneliti di Garis Depan Forensik Kayu Indonesia
Mengurai Jejak Pohon, Begini Kiprah 2 Perempuan Peneliti di Garis Depan Forensik Kayu Indonesia
LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau