Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dunia Diprediksi Tak Mampu Tanggulangi Sampah Plastik dalam 10 Tahun Lagi

Kompas.com - 27/11/2024, 11:12 WIB
Monika Novena,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

Sumber Guardian

KOMPAS.com - Dunia diperkirakan tidak akan mampu mengatasi volume sampah plastik dalam satu dekade mendatang kecuali negara-negara setuju untuk mengekang produksinya.

Hal tersebut disampaikan oleh menteri pembangunan internasional Norwegia, Anne Beathe Tvinnereim menjelang putaran terakhir Global Plastics Treaty yang berlangsung di Busan, Korea Selatan tanggal 25 November-1 Desember 2024.

Ia menyampaikan polusi plastik perlu ditangani selama siklus hidupnya dan artinya itu harus mengekang produksi plastik secara ketat.

Tvinnereim juga berharap kesepakatan dalam Global Plastic Treaty dapat dicapai dan diperkuat dari waktu ke waktu.

Global Plastic Treaty adalah perjanjian internasional yang sedang dinegosiasikan oleh sekitar 175 negara untuk mengatasi polusi plastik.

Baca juga:

Perjanjian tersebut bertujuan untuk membantu negara-negara yang berambisi menemukan cara untuk mengurangi dan menghentikan dampak polusi plastik

"Kita tidak akan mendapatkan perjanjian yang sempurna. Namun, kita perlu melangkah lebih jauh untuk menangani permasalahan plastik," papar Tvinnereim, dikutip dari Guardian, Selasa (26/11/2024).

Tahun ini saja, berbagai peneliti menemukan mikroplastik di setiap sampel plasenta yang mereka uji.

Peneliti juga menemukan mikroplastik di arteri manusia yang menambah bukti keberadaan plastik ada di mana-mana dan menimbulkan kekhawatiran atas risiko kesehatan.

Krisis plastik secara luas diakui sebagai ancaman bagi kesehatan manusia, keanekaragaman hayati, dan iklim.

Perbedaan Pendapat

Sayangnya, dua tahun setelah kesepakatan oleh 175 negara untuk mengadopsi mandat pada negosiasi perjanjian global yang mengikat secara hukum untuk menangani seluruh siklus hidup plastik, para delegasi masih terbagi pendapatnya tentang apa yang harus dilakukan, sementara tenggat waktu semakin dekat.

Progres terhenti karena pertikaian tentang perlunya pemangkasan industri plastik senilai 712 miliar dollar AS.

Perundingan terakhir, pada bulan April tahun ini, gagal mencapai kesepakatan untuk menempatkan target produksi yang dianggap sebagai kunci untuk mengekang limbah plastik di pusat perjanjian.

Negosiasi yang alot telah menghasilkan pandangan yang berbeda dari negara dengan industri bahan bakar fosil besar.

Baca juga:

Mereka menghindari pemotongan produksi dan menekankan pengelolaan limbah sebagai solusi utama untuk mengatasi krisis plastik.

Sementara negara-negara berkembang yang menanggung konsekuensi dari kelebihan produksi plastik yang membebani sistem limbah mereka menyerukan pemotongan global produksi plastik.

Ini membuat putaran terakhir perundingan, yang dimulai pada hari Senin (25/11/2024) dan akan berakhir pada 1 Desember menjadi sangat penting.

“Tentu saja kita perlu meningkatkan daur ulang dan pengelolaan limbah, tetapi jika kita tidak mengurangi produksi dan konsumsi, kita tidak akan mampu mengatasi volume plastik dalam sistem 10 tahun dari sekarang,” kata Tvinnereim.

Penggunaan plastik sendiri dapat meningkat tiga kali lipat secara global pada tahun 2060, dengan peningkatan terbesar diperkirakan terjadi di Afrika sub-Sahara dan Asia.

Sampah plastik juga diproyeksikan meningkat tiga kali lipat pada tahun 2060, dengan setengahnya berakhir di tempat pembuangan sampah dan kurang dari seperlimanya didaur ulang.

sumber https://www.theguardian.com/environment/2024/nov/24/world-unable-cope-10-years-talks-un-global-treaty-to-end-plastic-waste

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Perhutanan Sosial Bisa Menjadi Tulang Punggung Swasembada Pangan

Perhutanan Sosial Bisa Menjadi Tulang Punggung Swasembada Pangan

Pemerintah
Dunia Diprediksi Tak Mampu Tanggulangi Sampah Plastik dalam 10 Tahun Lagi

Dunia Diprediksi Tak Mampu Tanggulangi Sampah Plastik dalam 10 Tahun Lagi

Pemerintah
Dukung Energi Bersih Nasional, BCE Kembangkan Dua PLTA di Sukabumi

Dukung Energi Bersih Nasional, BCE Kembangkan Dua PLTA di Sukabumi

Swasta
Ekonomi Restoratif Disebut Bisa Tekan Angka Kemiskinan

Ekonomi Restoratif Disebut Bisa Tekan Angka Kemiskinan

Pemerintah
Penggunaan Amonia untuk Bahan Bakar Hijau Kapal Hadapi Tantangan

Penggunaan Amonia untuk Bahan Bakar Hijau Kapal Hadapi Tantangan

Pemerintah
Komisi UE Perkirakan Investasi Obligasi Hijau Bisa Kurangi Emisi 55 Juta Ton Per Tahun

Komisi UE Perkirakan Investasi Obligasi Hijau Bisa Kurangi Emisi 55 Juta Ton Per Tahun

Pemerintah
Program Nusantara Peduli Stunting di Makassar Terus Berlanjut, Beri Dampak yang Lebih Luas

Program Nusantara Peduli Stunting di Makassar Terus Berlanjut, Beri Dampak yang Lebih Luas

Swasta
Lewat Program APGreen, APG Lestarikan Lingkungan Pulau Pramuka dengan Aksi Kolektif

Lewat Program APGreen, APG Lestarikan Lingkungan Pulau Pramuka dengan Aksi Kolektif

Swasta
Dorong Peran Aktif Generasi Muda dalam Ketahanan Pangan Nasional, Pupuk Kaltim Sukses Gelar PKT-GAMA BCC 2024

Dorong Peran Aktif Generasi Muda dalam Ketahanan Pangan Nasional, Pupuk Kaltim Sukses Gelar PKT-GAMA BCC 2024

BUMN
Kura-kura Rote Makin Terancam Punah, Apa Penyebabnya?

Kura-kura Rote Makin Terancam Punah, Apa Penyebabnya?

Pemerintah
Peta Bencana Diluncurkan untuk Bantu Nelayan Tradisional

Peta Bencana Diluncurkan untuk Bantu Nelayan Tradisional

LSM/Figur
Separuh Ladang Penggembalaan Dunia Rusak karena Eksploitasi Berlebih

Separuh Ladang Penggembalaan Dunia Rusak karena Eksploitasi Berlebih

LSM/Figur
Ekonom: Negara Berkembang Butuh Pendanaan Iklim yang Tak Bebani Ekonomi

Ekonom: Negara Berkembang Butuh Pendanaan Iklim yang Tak Bebani Ekonomi

LSM/Figur
Pentingnya Pengakuan Hak Masyarakat Adat dalam Pengelolaan Hutan

Pentingnya Pengakuan Hak Masyarakat Adat dalam Pengelolaan Hutan

Pemerintah
Pendanaan Iklim COP29 Dapat Digunakan untuk Pensiunkan PLTU

Pendanaan Iklim COP29 Dapat Digunakan untuk Pensiunkan PLTU

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau