Laporan tersebut menekankan bahwa risiko bagi bisnis bukanlah sesuatu yang tak terelakkan.
Laporan juga menguraikan serangkaian tindakan yang dapat diambil oleh para pemimpin bisnis untuk meningkatkan manajemen risiko iklim sekaligus memanfaatkan peluang di pasar yang tumbuh cepat untuk barang dan jasa rendah karbon.
"Dengan menangani risiko dan peluang terkait iklim secara holistik dan sistematis, bisnis dapat membangun operasi yang lebih kuat dan lebih berkelanjutan, menjaga dan memulihkan ekosistem, serta membina ketahanan ekonomi dan sosial jangka panjang di dunia yang semakin kompleks dan tidak pasti,” kata direktur pelaksana WEF, Gim Huay Neo.
Untuk itu laporan merekomendasikan agar bisnis melakukan penilaian risiko iklim yang komprehensif, mengukur risiko fisik dan transisi di seluruh operasi dan rantai nilai mereka.
Dari situ bisnis akan memiliki gagasan yang lebih baik tentang cara berinvestasi secara strategis dalam adaptasi dan ketahanan serta menyelaraskan alokasi modal dengan target iklim secara bermakna.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya