Sudah saatnya negara melakukan koreksi terhadap kebijakan yang memperparah krisis iklim, dan segera menetapkan kebijakan yang berbasiskan keadilan iklim.
"Di mana pengakuan dan penghormatan terhadap peran, pengetahuan dan pengalaman Perempuan menjadi nilai utama," cetus Uli.
Adapun Lead of Civic Space Yayasan Penabulu Sugiarto Arif Santoso berpendapat bahwa krisis iklim yang semakin memburuk tidak hanya mengancam ekologi, tetapi juga memperburuk kondisi sosial dan meningkatkan angka kekerasan terhadap perempuan.
Diharapkan dapat tercipta kebijakan yang lebih inklusif, adil dan berkelanjutan, yang memberi ruang bagi perempuan untuk berperan aktif dalam masa depan yang lebih hijau dan lebih berkeadilan.
"Karenanya, penting keadilan iklim untuk memberi perlindungan dan dukungan bagi perempuan yang mengalami kasus kekerasan," tuntas Sugiarto.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya