KOMPAS.com - Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Veronica Tan mengatakan bahwa perempuan harus berdaya agar tidak menjadi korban kekerasan.
Dia menyampaikan, sejumlah akar permasalahan yang membuat perempuan mengalami kekerasan adalah faktor ekonomi dan rendahnya edukasi dalam keluarga.
Padahal menurutnya, unsur yang paling penting dalam pemberdayaan adalah sumber daya manusia (SDM) yang tangguh.
Baca juga: Bagaimana Perempuan Memimpin Pengurangan Emisi Global?
"Pemerintah akan fokus pada bagaimana membuat SDM di Indonesia, khususnya perempuan dan anak, menjadi tangguh dan berdaya. Jika mereka sudah tangguh dan berdaya maka mereka akan mampu menghadapi masalah dengan jalan yang lebih baik," kata Veronica sebagaimana dilansir Antara, Jumat (20/12/2024).
Menurut dia, perempuan saat ini masih dihadapkan dengan berbagai permasalahan mulai dari kekerasan hingga masalah ekonomi.
Oleh karena itu, sinergisitas dan kolaborasi seluruh pihak penting dalam memberdayakan perempuan agar terhindar dari kekerasan.
Dia berujar, masih banyak faktor yang membuat perempuan pada posisi yang tidak menguntungkan, salah satunya budaya patriarki yang masih ada.
Baca juga: Kearifan Lokal dari Perempuan Tergerus Akibat Krisis Iklim
"Gerakan untuk mendukung perempuan terbebas dari masalah kekerasan harus terus dilakukan dengan melibatkan kolaborasi multi pihak," tuturnya.
Veronica mengatakan, untukmencegah kekerasan terhadap perempuan dan anak, KemenPPPA akan meluncurkan Ruang Bersama Indonesia (RBI) pada puncak peringatan Hari Ibu ke-96 tahun 2024 di Tangerang, Banten.
RBI adalah kelanjutan dari program Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPPA) di mana semua dimulai dari desa.
RBI akan menjadi gerakan bersama untuk mewujudkan pemberdayaan perempuan, pemenuhan hak anak, serta perlindungan perempuan dan anak dari segala bentuk kekerasan dan diskriminasi.
Baca juga: Dampak Krisis Iklim terhadap Perempuan Lebih Berat
Veronika mengatakan, RBI dapat menjadi salah satu sarana kolaborasi dalam menurunkan angka kekerasan terhadap perempuan dan anak.
"RBI ini adalah ruang bersama yang didasarkan dari gerakan gotong royong untuk memberikan energi positif demi kepentingan terbaik bagi perempuan dan anak," paparnya.
Dia menambahkan, RBI akan menjadi ruang edukasi yang interaktif untuk memberdayakan keluarga agar dapat memberikan energi positif kepada anak-anak.
Baca juga: Rembuk Perempuan Pesisir Dorong Layanan Air Bersih hingga Pengelolaan Sampah
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya