Tur Taylor Swift ini juga identik dengan gelang persahabatan yang terbuat dari manik-manik plastik yang membuat penjualan manik-manik meningkat hingga 300 persen di toko-toko kerajinan di kota-kota tuan rumah tur.
Tren tersebut pun akhirnya juga bisa berdampak jangka panjang karena plastik tidak dapat terurai secara hayati.
Meski mendapat kritik dari pencinta lingkungan, Taylor secara konsisten berkontribusi bagi lingkungan yang dikunjungi dalam tur Eras.
Misalnya saja, ia menyumbang ke bank makanan lokal, memberikan dukungan penting bagi masyarakat yang menghadapi kesulitan ekonomi.
Ia juga bekerja sama dengan vendor lokal untuk mendapatkan bahan-bahan yang berkelanjutan untuk merchandise dan mengurangi penggunaan plastik.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya