Menurutnya, dunia kerja yang inklusif memerlukan kerja sama lintas sektor, mulai dari pemerintah, dunia usaha, hingga komunitas.
Oleh karena itu, lanjut Fadhilah, pihak-pihak tersebut harus saling bersinergi dan memastikan kebijakan ataupun regulasi yang berlaku dapat mendukung dan menyediakan insentif bagi perusahaan untuk mempekerjakan penyandang disabilitas, memastikan pelatihan, serta fasilitas yang diperlukan.
“Dalam hal ini, BAKTI Komdigi memiliki tanggung jawab untuk berperan dalam mewujudkan aksesibilitas, terutama melalui digitalisasi,” tutur Fadhilah.
Echi melanjutkan, penyelenggaraan seminar tersebut diharapkan dapat mendorong langkah konkret oleh semua pihak untuk memperbaiki aksesibilitas kerja bagi penyandang disabilitas.
Melalui acara tersebut, kata Echi, Yayasan Paradifa Prama Indonesia juga berkomitmen untuk terus memperjuangkan inklusivitas dan kesetaraan, serta menyelenggarakan kegiatan serupa di masa depan.
Untuk mendapatkan informasi lebih lengkap mengenai inisiatif yang dilakukan oleh Yayasan Paradifa Indonesia, sila kunjungi laman Instagram @paradifaindonesia.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya