Para ilmuwan mencatat Bumi berada jalur yang tepat untuk mencapai pemanasan 2 C pada 2030.
Prediksi sebelumnya memperkirakan tingkat pemanasan ini baru akan terjadi antara tahun 2040 dan 2050, tergantung pada sejauh mana pengurangan emisi gas rumah kaca.
Namun kesimpulan penelitian tersebut masih dipertanyakan oleh banyak pihak. Kendati demikian tidak diragukan lagi Bumi pada akhirnya akan mengalami pemanasan 2 C jika negara-negara gagal memangkas emisi.
Emisi karbon global dari bahan bakar fosil mencapai rekor tertinggi pada tahun 2024, dengan 41,2 miliar ton karbon dioksida (CO2) memasuki atmosfer Bumi.
Jumlah tersebut meningkat sebesar 0,8 persen dari 2023.
Namun para ilmuwan mengatakan belum ada tanda-tanda bahwa emisi telah mencapai puncaknya, yang berarti angka tahun depan bisa lebih tinggi lagi.
Peneliti juga memperkirakan ada peluang 50 persen pemanasan global akan secara konsisten melampaui target pemanasan 1,5 C Perjanjian Paris dalam enam tahun ke depan.
Hanya pemotongan emisi gas rumah kaca yang dalam dan segera yang dapat mencegah hal ini terjadi.
Baca juga: Apakah Perubahan Iklim Sebabkan Gempa Jadi Lebih Sering?
Antartika menunjukkan pencairan es yang cepat. Pada 20 Februari, luas es laut di Antartika mendekati titik terendah yang pernah ada, yaitu 1,985 juta kilometer persegi yang menandakan masalah bagi iklim Bumi.
Es laut punya fungsi melindungi daratan es benua yang semakin tidak stabil dari pemanasan air laut dan mempertahankan kemampuan hamparan beku untuk memantulkan cahaya kembali ke luar angkasa.
Rekor terendah yang terus-menerus ini membuat beberapa ilmuwan khawatir bahwa Antartika telah memasuki periode di mana es tidak dapat dipulihkan.
Salah satu dampak langsung dari menurunnya es Antartika adalah kematian massal anak penguin kaisar dan gelombang panas terbesar yang pernah tercatat melanda benua itu pada tahun 2022.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya