Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapal Kargo dengan Layar Bisa Hemat Tiga Ton Bahan Bakar per Hari

Kompas.com - 31/12/2024, 12:33 WIB
Monika Novena,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

Sumber New Atlas

KOMPAS.com - Era pengiriman yang lebih ramah lingkungan dan efisien akan segera tiba. Sebabnya, kapal kargo seberat 43.000 ton tengah dipersiapkan untuk menyelesaikan uji coba laut selama enam bulan.

Bukan sembarang kapal kargo. Moda transportasi tersebut menggunakan kombinasi mesin diesel dan satu set layar otomatis berteknologi tinggi untuk menangkap angin.

Memadukan layar dan tenaga bukanlah hal yang baru. Faktanya, hal tersebut sudah ada sejak kapal uap pertama kali ketika nakhoda kapal tidak terlalu mengandalkan mesin uap portabel.

Namun seiring dengan peningkatan mesin dan jadwal pengiriman yang makin padat, ukuran kapal pun menjadi raksasa seperti yang kita lihat saat ini.

Layar pun secara bertahap menghilang dari lalu lintas laut komersial.

Baca juga:

Kendati tidak akan kembali sebagai alat utama penggerak kapal, namun menambah daya dengan angin menarik untuk dilakukan karena bisa menjadi cara untuk memangkas konsumsi bahan bakar dan mengurangi emisi beracun selalu menarik.

Dikutip dari New Atlas, Selasa (31/12/2024) kapal kargo yang tengah dikembangkan dengan tambahan layar itu adalah Pyxis Ocean yang berbendera Singapura.

Kapal tersebut dilengkapi dengan dua layar--disebut WindWings, yang dikembangkan oleh BAR Technologies dan melakukan uji coba laut selama enam bulan yang dimulai pada Agustus 2023.

Selama waktu ini, kapal berlayar melintasi Samudra Hindia, Samudra Pasifik, Atlantik Utara dan Selatan, serta melewati Cape Horn dan Tanjung Harapan.

WindWings bukanlah jenis layar biasa. Sebaliknya, layar tersebut adalah layar yang kokoh dan dapat dilipat yang terbuat dari baja dan serat kaca serta tingginya 37,5 m.

Tujuannya bukanlah untuk menggantikan mesin diesel konvensional, tetapi untuk menyediakan tenaga pendorong tambahan saat kapal berlayar ke daerah dengan angin dan arus yang menguntungkan.

Cara kerjanya pun sederhana. Sistem di anjungan akan memberi tahu kru kapan harus mengaktifkan atau menonaktifkan WindWings.

Baca juga:

Begitu aktif, layar akan merespons secara otomatis terhadap perubahan angin dan menyesuaikan diri untuk kecepatan optimal. Hal ini memungkinkan mesin diesel untuk dikurangi tanpa memperlambat kapal.

Dengan demikian kapal diklaim dapat menghemat bahan bakar setara dengan tiga ton per hari dengan pengurangan emisi karbon dioksida sebesar 11,2 ton (setara dengan menghilangkan 480 mobil dari jalan selama pelayaran) dan penghematan umum sebesar 14 persen.

Langkah selanjutnya adalah memastikan bahwa kapal-kapal berlayar berskala besar tersebut kompatibel dengan 250 pelabuhan pengiriman global.

"Hasil pelayaran perdana Pyxis Ocean dengan WindWings yang terpasang dengan jelas menunjukkan bahwa propulsi yang dibantu angin dapat menjamin penghematan bahan bakar dan pengurangan emisi yang signifikan," kata John Cooper, CEO BAR Technologies.

Ke depannya, operator kapal yakni MC Shipping Kamsarmax berharap layar dapat ditambah menjadi tiga layar yang selanjutnya akan meningkatkan penghematan bahan bakar dan pengurangan emisi hingga 1,5 kali lipat.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau