Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Eramet Lakukan Dekarbonisasi di Wilayah Operasional

Kompas.com - 08/01/2025, 15:18 WIB
Zintan Prihatini,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan pertambangan Eramet Indonesia berupaya untuk melakukan dekarbonisasi di wilayah operasionalnya.

CEO Eramet Indonesia Jerome Baudelet mengatakan, hal itu sejalan dengan roadmap corporate social responsibility (CSR) Eramet, yakni Act for Positive Mining yang mencakup 13 tujuan untuk periode 2024-2026 dengan target jangka panjang hingga 2035.

“Efektivitas strategi Act for Positive Mining akan diverifikasi melalui audit eksternal yang mengacu pada standar IRMA atau Initiative for Responsible Mining Assurance,” ujar Jerome saat dihubungi, Rabu (8/1/2025).

Baca juga: Dekarbonisasi Industri Dapat Tingkatkan Daya Saing Produk Dalam Negeri

IRMA adalah koalisi internasional yang terdiri dari berbagai sektor, termasuk LSM, konsumen, investor, perusahaan tambang, dan serikat pekerja.

Jerome menjelaskan, audit tersebut bertujuan untuk memastikan kegiatan pertambangan Eramet mengedepankan prinsip pertambangan yang bertanggung jawab.

Kata dia, Eramet global berencana mengaudit seluruh operasionalnya termasuk di Indonesia pada 2027 mendatang.

“Pencapaian kami meliputi peluncuran Eramet Beyond pada November 2024 di Indonesia, yang bertujuan untuk mendukung pembangunan sosial dan ekonomi di sekitar wilayah operasional kami,” ungkap Jerome.

Pihaknya juga bekerja sama dengan Kitong Bisa Foundation (KBF) untuk memberikan beasiswa kepada pelajar dari Maluku Utara, Papua, dan Sulawesi untuk mengurangi kesenjangan akses terhadap pendidikan berkualitas di Indonesia timur.

Selain itu, keanekaragaman hayati menjadi salah satu fokus utama Eramet. Jerome menyampaikan, perusahaannya melakukan penilaian lingkungan sejak tahap awal proyek, lalu bekerja sama dengan masyarakat setempat sebagai upaya penghijauan.

“Di Kaledonia Baru, kami telah menciptakan area konservasi seluas 800 hektare. Sementara di Gabon, kami menjaga 15 persen dari area tambang Okouma tetap utuh demi melindungi hutan dan satwa liar,” tutur dia.

Baca juga: Indonesia Berpotensi Menjadi Produsen Nikel Terbesar Dunia dalam 10 Tahun Mendatang

Jerome menyebut, Eramet telah mengurangi emisi karbon global sebesar 12 persen pada 2019-2022, dan menargetkan pengurangan global sebesar 40 persen di 2030.

Karena itu, Weda Bay Nickel yang merupakan bagian dari Eramet, berencana mengembangkan peta jalan dekarbonisasi di tahun ini untuk menekan emisi karbon.

“Eramet ingin menjadi tolak ukur dalam transformasi mineral dan sumber daya mineral bumi yang bertanggung jawab. Visi ini selaras dengan strategi perusahaan kami, yaitu living well together,” jelas Jerome.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Dorong Kesetaraan Pendidikan, TenarisSPIJ Salurkan Beasiswa untuk Pelajar Cilegon
Dorong Kesetaraan Pendidikan, TenarisSPIJ Salurkan Beasiswa untuk Pelajar Cilegon
Swasta
Badan Geologi Ungkap Pemicu Tambang Galian C di Cirebon Longsor dan Tewaskan 14 Orang
Badan Geologi Ungkap Pemicu Tambang Galian C di Cirebon Longsor dan Tewaskan 14 Orang
Pemerintah
Peningkatan Kekuatan Militer Global Jadi Ancaman Tujuan Iklim
Peningkatan Kekuatan Militer Global Jadi Ancaman Tujuan Iklim
Pemerintah
Permudah Calon Jemaah Haji Disabilitas dan Lanjut Usia, Wings Air Operasikan Penerbangan Feeder
Permudah Calon Jemaah Haji Disabilitas dan Lanjut Usia, Wings Air Operasikan Penerbangan Feeder
Swasta
Aksi Muda Jaga Iklim, Ajak Anak Muda Tanam Pohon hingga Transplantasi Karang
Aksi Muda Jaga Iklim, Ajak Anak Muda Tanam Pohon hingga Transplantasi Karang
LSM/Figur
BRIN Buka Peluang Kerja Sama dengan Oman untuk Rehabilitasi Mangrove
BRIN Buka Peluang Kerja Sama dengan Oman untuk Rehabilitasi Mangrove
Pemerintah
PBB: Kerugian Bencana 10 Kali Lebih Besar dari Perkiraan
PBB: Kerugian Bencana 10 Kali Lebih Besar dari Perkiraan
Pemerintah
PBB Sebut 2,8 Miliar Orang Tidak Punya Akses Perumahan yang Layak
PBB Sebut 2,8 Miliar Orang Tidak Punya Akses Perumahan yang Layak
Pemerintah
KLH Tegur Keras Perusahaan yang Abaikan Dampak Lingkungan
KLH Tegur Keras Perusahaan yang Abaikan Dampak Lingkungan
Pemerintah
Pemerintah Bangun Transmisi 47 Ribu Kms untuk Alirkan Listrik dari Pembangkit EBT
Pemerintah Bangun Transmisi 47 Ribu Kms untuk Alirkan Listrik dari Pembangkit EBT
Pemerintah
RUPTL PLN dan Pragmatisme Transisi Energi
RUPTL PLN dan Pragmatisme Transisi Energi
Pemerintah
China Kini Lebih Banyak Biayai Energi Hijau Ketimbang Batubara
China Kini Lebih Banyak Biayai Energi Hijau Ketimbang Batubara
Pemerintah
Dari Sprei Bekas Jadi Cuan: Misha Oen Ubah Limbah Jadi Harapan
Dari Sprei Bekas Jadi Cuan: Misha Oen Ubah Limbah Jadi Harapan
LSM/Figur
Krisis Industri Penerbangan, Target Keberlanjutan Terancam Tak Tercapai
Krisis Industri Penerbangan, Target Keberlanjutan Terancam Tak Tercapai
Swasta
Studi Ungkap Begini Nasib Bumi Jika Amazon Mengering
Studi Ungkap Begini Nasib Bumi Jika Amazon Mengering
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau