Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com, 8 Januari 2025, 09:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

KOMPAS.com - Peneliti Pusat Riset Lingkungan dan Teknologi Bersih Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Sri Wahyono mengemukakan, upaya pengurangan sampah perlu semakin gencar dilakukan.

Pasalnya, banyak tempat pembuangan akhir (TPA) yang ada di Indonesia saat ini dalam kondisi penuh atau sudah hampir penuh.

Ditambah lagi, masih banyak TPA di Indonesia yang melakukan praktik open dumping atau pembuangan sampah secara terbuka yang berdampak ke lingkungan.

Baca juga: Demi Lingkungan Sehat, Warga Terdampak TPA Liar di Depok Mengadu ke Komnas HAM

"Sebelum itu terjadi, sampah yang ke TPA itu harus dikurangi. Itu sebenarnya sudah biasa dilakukan di banyak daerah, cuma masifnya itu kurang," jelas Wahyono, sebagaimana dilansir Antara, Selasa (7/1/2025).

Pengurangan beban sampah yang berakhir di TPA dapat dimulai dari hulu melalui upaya pengurangan sampah dari sumbernya, termasuk rumah tangga.

Di tahapan tengah, pengurangan dapat dilakukan dengan pengolahan sampah yang sudah terpilah lewat tempat pengolahan sampah reduce-reuse-recycle (TPS3R) atau tempat pengolahan sampah terpadu (TPST).

"Sehingga, beban TPA nanti bisa lebih ringan lagi," tuturnya.

Baca juga: TPA Pembuangan Terbuka Bisa Jadi Bom Waktu

Jika langkah-langkah tersebut dapat dilakukan, beban TPA dalam menampung sampah dapat berkurang secara signifikan.

Selain itu, TPA dapat hanya dijasikan sebagai tempat penampungan residu sampah yang tidak dapat diolah lagi.

Namun, Wahyono menyadari memang tidak mudah untuk melaksanakan proses tersebut. Tidak hanya membutuhkan waktu, tapi anggaran yang tidak sedikit.

Tapi, di sisi yang sama, jika tidak melakukan sesuatu, akan terjadi situasi saat ini di mana banyak TPA sudah penuh atau malah sudah tidak dapat lagi menampung sampah.

"Jadi, ke depan TPA yang ada mestinya memang diperuntukkan hanya untuk residu saja," kata Wahyono.

Baca juga: TPA Benowo Surabaya Ubah Sampah Jadi Sumber Energi Listrik

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
BMKG Peringatkan Potensi Hujan Lebat yang Bisa Picu Banjir Sepekan ke Depan
BMKG Peringatkan Potensi Hujan Lebat yang Bisa Picu Banjir Sepekan ke Depan
Pemerintah
4 Pemburu Satwa Liar di TN Merbabu Terancam 15 Tahun Penjara
4 Pemburu Satwa Liar di TN Merbabu Terancam 15 Tahun Penjara
Pemerintah
Dekan FEM IPB Terima Penghargaan Dean of the Year pada LEAP 2025
Dekan FEM IPB Terima Penghargaan Dean of the Year pada LEAP 2025
Pemerintah
Akademisi UI: Produksi Etanol untuk BBM Tak Ganggu Ketersediaan Pangan
Akademisi UI: Produksi Etanol untuk BBM Tak Ganggu Ketersediaan Pangan
LSM/Figur
Kata Walhi, RI dan Brasil Kontraproduktif Atasi Krisis Iklim jika Transisi Energi Andalkan Lahan
Kata Walhi, RI dan Brasil Kontraproduktif Atasi Krisis Iklim jika Transisi Energi Andalkan Lahan
LSM/Figur
BPBD Gelar Modifikasi Cuaca untuk Cegah Banjir di Jabodetabek
BPBD Gelar Modifikasi Cuaca untuk Cegah Banjir di Jabodetabek
Pemerintah
Hari Pahlawan dan Pejuang Lingkungan Kita
Hari Pahlawan dan Pejuang Lingkungan Kita
LSM/Figur
Kunjungan Menteri PKP Tegaskan Komitmen Astra Wujudkan Hunian Layak bagi Warga
Kunjungan Menteri PKP Tegaskan Komitmen Astra Wujudkan Hunian Layak bagi Warga
BrandzView
Ambisi Iklim Turun, Dunia Gagal Penuhi Perjanjian Paris
Ambisi Iklim Turun, Dunia Gagal Penuhi Perjanjian Paris
Pemerintah
Mayoritas Penduduk Negara Berpenghasilan Menengah Rasakan Dampak Krisis Iklim
Mayoritas Penduduk Negara Berpenghasilan Menengah Rasakan Dampak Krisis Iklim
Pemerintah
Kebijakan Iklim Dapat Dukungan, Tapi Disinformasi Picu Keraguan
Kebijakan Iklim Dapat Dukungan, Tapi Disinformasi Picu Keraguan
LSM/Figur
Dampak Perubahan Iklim: Sudah Telat Selamatkan Kopi, Cokelat, dan Anggur
Dampak Perubahan Iklim: Sudah Telat Selamatkan Kopi, Cokelat, dan Anggur
LSM/Figur
KLH: Indonesia Darurat Sampah, Tiap Tahun Ciptakan Bantar Gebang Baru
KLH: Indonesia Darurat Sampah, Tiap Tahun Ciptakan Bantar Gebang Baru
Pemerintah
Ecoground 2025: Blibli Tiket Action Tunjukkan Cara Seru Hidup Ramah Lingkungan
Ecoground 2025: Blibli Tiket Action Tunjukkan Cara Seru Hidup Ramah Lingkungan
Swasta
BBM E10 Persen Dinilai Aman untuk Mesin dan Lebih Ramah Lingkungan
BBM E10 Persen Dinilai Aman untuk Mesin dan Lebih Ramah Lingkungan
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau