Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menag Dorong Integrasi Isu Lingkungan dengan Pendidikan Agama

Kompas.com - 22/01/2025, 12:43 WIB
Monika Novena,
Yunanto Wiji Utomo

Tim Redaksi

"Nasionalisme bukan sekadar slogan, melainkan ruh dari setiap kebijakan pendidikan kita," ungkap Menag.

Pendidikan agama diharapkan menjadi benteng untuk menjaga identitas bangsa di tengah derasnya pengaruh budaya asing. Sehingga, generasi muda memiliki wawasan global tanpa kehilangan akar budaya dan cinta tanah air.

Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Abu Rokhmad, menambahkan pula pentingnya eksekusi program yang tepat untuk mendukung kemajuan pendidikan Islam.

"Perencanaan yang baik tidak berarti apa-apa tanpa eksekusi yang bersih, responsif, dan melayani. Oleh karena itu, tema Rakernas kali ini menjadi pijakan bagi kita semua untuk memastikan segala rencana dapat terealisasi dengan hasil nyata," katanya.

Ia juga turut memperkenalkan visi besar Pendidikan Islam, yakni "MAJU dan HEBAT."

MAJU merupakan akronim dari Melayani, Amanah, Juara, dan Unggul, sementara HEBAT adalah Helpful, Excellent, Brave, Active/Authentic, dan Think.

Baca juga: Pengamat: Perguruan Tinggi yang Kelola Tambang Berkontribusi Rusak Lingkungan

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Halaman:
Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

PLTA Batang Toru Beroperasi Akhir Tahun, Pasok Listrik Bersih Sumatera

PLTA Batang Toru Beroperasi Akhir Tahun, Pasok Listrik Bersih Sumatera

Pemerintah
Kesiapan Asia Tenggara Untuk Memenuhi Target Energi Bersih Global dipertanyakan

Kesiapan Asia Tenggara Untuk Memenuhi Target Energi Bersih Global dipertanyakan

Pemerintah
Wizz Air Akan Fokus Pada Bahan Bakar Berkelanjutan

Wizz Air Akan Fokus Pada Bahan Bakar Berkelanjutan

Swasta
BRIN Kembangkan Teknologi Hijau Berbasis Komoditas Kelapa

BRIN Kembangkan Teknologi Hijau Berbasis Komoditas Kelapa

Pemerintah
A-EPIC Dorong Kolaborasi Regional untuk Percepatan ESG di Asia

A-EPIC Dorong Kolaborasi Regional untuk Percepatan ESG di Asia

Swasta
Liverpool FC Kurangi Emisi Sebesar 89 Persen, Beri Contoh bagi Dunia Olahraga

Liverpool FC Kurangi Emisi Sebesar 89 Persen, Beri Contoh bagi Dunia Olahraga

Swasta
Rayakan Earth Day, SIS South Jakarta Ajak Siswa Beraksi untuk Lingkungan

Rayakan Earth Day, SIS South Jakarta Ajak Siswa Beraksi untuk Lingkungan

Swasta
Genjot Pariwisata-UMKM Makassar, Mahasiswa Didorong Jadi Kreator Konten

Genjot Pariwisata-UMKM Makassar, Mahasiswa Didorong Jadi Kreator Konten

Swasta
Studi: Ekspansi Gas Bumi untuk Transisi Energi Sebabkan Dampak Ekonomi hingga Kesehatan

Studi: Ekspansi Gas Bumi untuk Transisi Energi Sebabkan Dampak Ekonomi hingga Kesehatan

LSM/Figur
Kapasitas Nuklir Dunia Terus Tumbuh, Diprediksi 494 GW pada 2035

Kapasitas Nuklir Dunia Terus Tumbuh, Diprediksi 494 GW pada 2035

Swasta
Gas Bumi untuk Transisi Energi Dinilai Jadi Beban Ekonomi di Masa Depan

Gas Bumi untuk Transisi Energi Dinilai Jadi Beban Ekonomi di Masa Depan

LSM/Figur
Jadi Tuan Rumah KTT Iklim COP30, Brasil Bujuk China hingga Eropa Lebih Ambisius

Jadi Tuan Rumah KTT Iklim COP30, Brasil Bujuk China hingga Eropa Lebih Ambisius

Pemerintah
Agni Project, Berdayakan Disabilitas untuk Bikin Produk Berkelanjutan

Agni Project, Berdayakan Disabilitas untuk Bikin Produk Berkelanjutan

LSM/Figur
RI Perlu Pensiunkan 72 PLTU, Cegah Suhu Bumi Naik 1,5 Derajat Celsius

RI Perlu Pensiunkan 72 PLTU, Cegah Suhu Bumi Naik 1,5 Derajat Celsius

LSM/Figur
KLH Targetkan Industri Semen Bisa Olah Limbah Jadi RDF

KLH Targetkan Industri Semen Bisa Olah Limbah Jadi RDF

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau