Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Platform Fakta Iklim Hadir, Publik Bisa Cek Hoaks Iklim Lebih Mudah

Kompas.com - 23/01/2025, 17:42 WIB
Zintan Prihatini,
Yunanto Wiji Utomo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Masyarakat saat ini dapat mengecek hoaks terkait isu iklim melalui platform berbasis kecerdasan buatan (AI) Fakta Iklim.

Platform ini resmi dirilis Prosa.ai, Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit GmbH (GIZ) Indonesia, dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) pada Kamis (21/1/2025).

Chief Scientist of Text Prosa.ai, Ayu Purwarianti, mengatakan bahwa Fakta Iklim bisa dipakai pengguna dengan memasukkan kata kunci seputar iklim di https://faktaiklim.prosa.ai/search secara gratis.

“Kami punya website-nya, ada beberapa fitur di mana kita bisa kirimkan informasi yang mau kita cek, lalu AI akan menginformasikan, memberikan respons apakah info ini kemungkinan besar hoaks atau bukan dan memberikan referensi,” ujar Ayu dalam acara peluncuran.

Fakta Iklim menggunakan informasi dari lembaga pemerintahan hingga pemberitaan media yang kredibel untuk mengumpulkan data terkait. Pengembang pun mengizinkan pengguna yang hendak memakai data di dalam platform.

“Data kami open source, harapannya dengan data semua dibuka banyak peneliti, perusahaan, lembaga pemerintah, atau lembaga NGO yang tertarik untuk mengembangkan,” tutur Ayu.

Selain berbahasa Indonesia, Fakta Iklim menyediakan tiga bahasa daerah yang dapat digunakan pengguna yakni Bahasa Minang, Bali, dan Bugis.

Ayu menyampaikan, hal itu dilakukan lantaran tiga bahasa tersebut paling banyak dituturkan masyarakat Indonesia setelah Bahasa Jawa dan Sunda.

Baca juga: Trump Tarik AS dari Perjanjian Paris, Perlawanan Perubahan Iklim Hadapi Pukulan Besar 

“Dia (Fakta Iklim) juga bisa menerima query bahasa Inggris. Jadi ini multilingual, user bisa memasukkan input berupa bahasa apa saja. Utamanya di tiga bahasa ini tambah Bahasa Indonesia,” jelas dia.

Kendati begitu, Ayu menyebutkan platform AI tersebut belum bisa melakukan tanya-jawab dengan pengguna lantaran masih tahap pengembangan.

Pengguna Bisa Laporkan Hoaks soal Iklim

Sementara itu, Product Manager Prosa.ai, Mokhamad Wildan Marzuqon, menuturkan, pengguna bisa mengakses fitur Fakta Iklim via Telegram. Lainnya, dapat melaporkan informasi iklim yang disinyalir sebagai hoaks.

“Misal nanti kita ada temuan mungkin di media sosial ataupun di berita terkait isu hoaks yang mungkin belum ada ya di website-nya (Fakta Iklim), jadi kita bisa cek dulu,” papar Wildan.

“Misalnya belum ada atau masih tulisan ‘deteksi sebagai fakta’ itu kita bisa laporkan di sini,” tambah dia.

Nantinya pengelola AI menganalisis informasi, lalu merilis fakta soal laporan pada platform tersebut.

“Di kemudian hari, misal ada orang yang mencari dengan query atau topik tersebut, dia sudah deteksi sebagai hoaks,” sebut Wildan.

Baca juga: Kebocoran CCS Berisiko Perparah Perubahan Iklim, Bagaimana Mitigasinya?

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Star Energy Geothermal Gandeng Perusahaan AS untuk Kembangkan Panas Bumi

Star Energy Geothermal Gandeng Perusahaan AS untuk Kembangkan Panas Bumi

Swasta
Pemerintah Tak Ambil Pusing soal AS Keluar dari Perjanjian Paris

Pemerintah Tak Ambil Pusing soal AS Keluar dari Perjanjian Paris

Pemerintah
Inikah Obat Krisis Iklim? CDR Serap Karbon 99.000 Kali Lebih Cepat dari Lautan

Inikah Obat Krisis Iklim? CDR Serap Karbon 99.000 Kali Lebih Cepat dari Lautan

Swasta
CO2 Terlalu Tinggi, Sulit Capai Target Pemanasan di Bawah 1,5 Derajat

CO2 Terlalu Tinggi, Sulit Capai Target Pemanasan di Bawah 1,5 Derajat

LSM/Figur
RUU Minerba Disahkan Jadi Usul Inisiatif DPR, Jatam: Bukan untuk Rakyat

RUU Minerba Disahkan Jadi Usul Inisiatif DPR, Jatam: Bukan untuk Rakyat

Pemerintah
AS Keluar Kesepakatan Paris: Perdagangan Karbon Jalan, JETP Terancam

AS Keluar Kesepakatan Paris: Perdagangan Karbon Jalan, JETP Terancam

Pemerintah
Danone Dukung Program Skrining Gratis Nasional dan Transformasi Kesehatan Kemenkes

Danone Dukung Program Skrining Gratis Nasional dan Transformasi Kesehatan Kemenkes

Swasta
Platform Fakta Iklim Hadir, Publik Bisa Cek Hoaks Iklim Lebih Mudah

Platform Fakta Iklim Hadir, Publik Bisa Cek Hoaks Iklim Lebih Mudah

Pemerintah
Pelancong Mau Bayar Lebih untuk Penerbangan Rendah Emisi

Pelancong Mau Bayar Lebih untuk Penerbangan Rendah Emisi

Pemerintah
100 Hari Prabowo Gibran, DMO Batu Bara Didesak Dievaluasi

100 Hari Prabowo Gibran, DMO Batu Bara Didesak Dievaluasi

LSM/Figur
BPOM Perlu Percepat Pelabelan BPA pada Air Minum Galon

BPOM Perlu Percepat Pelabelan BPA pada Air Minum Galon

LSM/Figur
Dampak Positif IMIP pada Ekonomi Lokal dan Pemberdayaan Masyarakat Morowali

Dampak Positif IMIP pada Ekonomi Lokal dan Pemberdayaan Masyarakat Morowali

Swasta
Gerakan Menanam Pohon dari Kader Jadi Kado Ulang Tahun ke-78 Megawati

Gerakan Menanam Pohon dari Kader Jadi Kado Ulang Tahun ke-78 Megawati

LSM/Figur
Studi: Hilirisasi Nikel Perlu Terapkan ESG untuk Ciptakan Pekerjaan Hijau

Studi: Hilirisasi Nikel Perlu Terapkan ESG untuk Ciptakan Pekerjaan Hijau

LSM/Figur
DBS Indonesia Siapkan Rp 100 Miliar untuk Bantu Tingkatkan Kualitas Hidup Kelompok Rentan

DBS Indonesia Siapkan Rp 100 Miliar untuk Bantu Tingkatkan Kualitas Hidup Kelompok Rentan

Swasta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau