KOMPAS.com - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan ExxonMobil untuk pengembangan sektor petrokimia dan teknologi Penangkapan dan Penyimpanan Karbon (CCS).
Kolaborasi ini diproyeksikan akan menarik investasi sekitar 10 miliar dollar AS.
“Proyek ini memiliki nilai strategis yang signifikan, dengan perkiraan investasi sebesar 10 miliar dollar AS,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto dikutip dari Carbon Herald, Sabtu (25/1/2025).
"Kami berharap proyek ini akan memberikan dampak yang substansial terhadap pembangunan Indonesia di berbagai sektor,” tambahnya.
Baca juga: Diremehkan, Biochar Ternyata Cukup Ampuh Serap Emisi Karbon
Airlangga menyatakan keyakinannya bahwa penerapan teknologi CCS berpotensi untuk mengurangi emisi CO2 hingga 90 persen.
Kolaborasi ini juga sejalan dengan strategi menyeluruh pemerintah untuk memperkuat program hilirisasi, merangsang penciptaan lapangan kerja, dan memperkuat komitmen Indonesia terhadap keberlanjutan.
ExxonMobil sendiri telah berkomitmen untuk memberikan program pelatihan yang komprehensif bagi pekerja Indonesia, memastikan mereka memperoleh keterampilan dan keahlian yang diperlukan untuk memenuhi standar kompetensi global.
Lebih lanjut, Airlangga mengungkapkan optimismenya bahwa proyek pengembangan teknologi petrokimia dan CCS ini akan segera memasuki tahap implementasi.
Baca juga: Pelancong Mau Bayar Lebih untuk Penerbangan Rendah Emisi
Ia juga menekankan bahwa proyek ini siap menjadi proyek CCS operasional perdana di negara ini.
“Kami berharap proyek ini akan menghasilkan efek berganda (multiplier effect) bagi pertumbuhan bisnis lokal melalui kemitraan strategis,” katanya.
Nota Kesepahaman akan berfungsi sebagai kerangka dasar untuk membangun kemitraan yang kuat dan kolaboratif, termasuk pembentukan Satuan Tugas Bersama untuk mengoordinasikan tindakan strategis secara efektif dan memastikan keberhasilan realisasi proyek ini.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya