KOMPAS.com - Kawasan industri yang ada di Indonesia harus dirancang untuk mewujudkan nol emisi karbon atau net zero emission (NZE).
Hal tersebut disampaikan Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani dalam salah satu sesi panel di World Economic Forum (WEF), Rabu (22/1/2025).
"Kami terus mendorong perusahaan, baik lokal maupun asing, untuk menjadikan keberlanjutan sebagai prioritas utama dalam setiap proyek yang mereka jalankan," kata Rosan, sebagaimana dilansir Antara, Minggu (26/1/2025).
Baca juga: Apa yang Dilakukan Industri Ski untuk Jadi Berkelanjutan?
Dalam diskusi dengan format gelar wicara tersebut, Rosan menjelaskan Indonesia memiliki beberapa klaster industri yang terintegrasi, salah satunya mengonsumsi sekitar 4,5 gigawatt (GW) energi.
Pihaknya juga berencana melakukan perluasan dengan menambah pasokan 2,5 GW energi hijau.
"Target kami adalah memastikan seluruh kebutuhan energi sebesar 6,6 GW di klaster ini menggunakan energi bersih," ujarnya.
Lebih lanjut, dia menyoroti pentingnya pendekatan berbasis klaster industri untuk membangun ekosistem yang berkelanjutan.
Baca juga: Pedoman Penurunan Emisi Cakupan 3 Baru untuk Industri Kimia Dirilis
Roslan menyampaikan, Indonesia juga telah meluncurkan klaster industri dengan target NZE.
Salah satu contohnya adalah klaster industri terkait nikel yang seluruh rantai pasok, mulai dari produksi nikel hingga daur ulang baterai kendaraan listrik terintegrasi dalam satu lokasi.
Hal itu dilakukan mengingat potensi Indonesia dalam energi terbarukan sangat besar, meliputi tenaga surya, angin, air, panas bumi, dan gelombang laut, dengan total potensi mencapai 3.700 GW.
"Indonesia memiliki cadangan panas bumi terbesar di dunia, khususnya di Jawa dan Sumatra, namun yang telah terpasang saat ini baru kurang dari 1 persen. Ini menunjukkan peluang besar yang masih bisa digarap," papar Roslan.
Baca juga: Satgas Hilirisasi Harus Dorong Pembangunan Industri Baterai dan Kendaraan Listrik
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya