Perusahaan-perusahaan yang memonopoli dapat mengendalikan pasar, menetapkan aturan dan ketentuan pertukaran dengan perusahaan dan pekerja lain.
Bahkan perusahaan yang memonopoli mampu menetapkan harga yang lebih tinggi tanpa kehilangan bisnisnya.
Baca juga: Celios: Industri Ekstraktif Jadi Akar Ketimpangan di Indonesia
Di sisi lain, jumlah orang yang hidup dalam kemiskinan global hampir tidak berubah sejak 1990.
Itu berarti kesenjangan ekonomi masih terus terjadi dan diperparah oleh berbagai faktor yang meningkatkan kekayaan para hartawan.
Kekayaan yang terkonsentrasi kepada segelintir orang turut melemahkan potensi redistribusi sumber daya yang diperlukan untuk mengentaskan kemiskinan.
Kesenjangan juga memutus akses yang setara terhadap peluang ekonomi, pendidikan, dan kesehatan.
Ketimpangan ekonomi yang terus meningkat menjadi hambatan besar dalam pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya Tujuan 1 Tanpa Kemiskinan dan Tujuan 10 Mengurangi Ketimpangan.
Selain itu, ketimpangan memperburuk dampak sosial seperti keterbatasan akses perempuan dan kelompok rentan terhadap hak dasar, yang menghambat realisasi Tujuan 5 Kesetaraan Gender.
Baca juga: Studi Ketimpangan Celios: Harta 50 Orang Terkaya RI Setara 50 Juta Penduduk
Country Director Oxfam di Indonesia Maria Lauranti mengatakan, ketimpangan mengancam pembangunan sosial dan ekonomi jangka panjang.
"Sayangnya, situasi ketimpangan ekstrem lebih banyak berada di global south atau negara berkembang, seperti Indonesia," kata Maria dalam siaran pers yang diterima, Jumat (24/1/2025).
Maria menuturkan, kekayaan ekstrem merupakan warisan sejarah kolonial yang memperlebar ketimpangan antar negara.
Untuk mengatasinya, Maria mendesak solidaritas global yang perlu dipraktikkan oleh para pemimpin dunia.
"Solusi menurunkan ketimpangan tidak dapat dilakukan oleh satu negara untuk rakyatnya sendiri karena semua negara saling terhubung secara ekonomi dan politik. Ketimpangan harus menjadi agenda bersama untuk menyejahterakan semua orang di seluruh dunia," papar Maria.
Baca juga: Peneliti BRIN Sebut Aturan Agraria Semakin Rumit, Rentan Ketimpangan
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya