Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keberlanjutan Jadi Kunci Keberhasilan Industri Olahraga

Kompas.com - 27/01/2025, 18:38 WIB
Monika Novena,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Laporan baru dari Sport Industry Group (SIG) yang bekerja sama dengan Nielsen Sports serta konsultan Think Beyond menemukan tantangan dan peluang bagi industri olahraga yang ingin menyelaraskan strategi bisnis mereka dengan keberlanjutan dan dampak sosial.

Laporan yang diluncurkan 14 Januari 2025 tersebut mengungkap adanya perbedaan yang mengejutkan dalam persepsi kontribusi lingkungan dan sosial olahraga.

Laporan memaparkan sebanyak 56 penggemar olahraga percaya olahraga memiliki dampak positif terhadap lingkungan. Sedangkan hanya 21 persen profesional olahraga yang memiliki optimisme itu.

Namun konsensus tentang perlunya perubahan mengenai itu sudah jelas.

Dikutip dari Sustainability Magazine, Senin (27/1/2025) sebanyak 70 persen penikmat olahraga dan hampir 90 persen profesional industri setuju bahwa tim dan liga olahraga harus berbuat lebih banyak untuk mengatasi keberlanjutan dan sosial.

Baca juga:

Lebih lanjut, laporan juga mencatat 85 persen profesional olahraga mengakui peran keberlanjutan dalam strategi komersial tetapi hanya 36 persen yang menganggapnya penting.

Dan organisasi yang memprioritaskan strategi ESG tersebut melaporkan manfaat yang besar termasuk keterlibatan penggemar yang lebih kuat (65 persen) dan peningkatan pendapatan komersial (62 persen).

"Laporan ini memperjelas keberlanjutan bisa menjadi kunci mendorong pendapatan, melibatkan penggemar, memperkuat kemitraan dan membangun keunggulan kompetitif," ungkap Dr Susie Tomson, Global Head of Insight & Impact di Think Beyond.

Data tersebut menyoroti pula dampak keselarasan merek dengan keberlanjutan.

Lebih dari dua pertiga (68 persen) penggemar olahraga memandang merek secara positif saat berkolaborasi dengan organisasi olahraga yang mempromosikan inisiatif dalam perubahan sosial.

Sedangkan 65 persen penggemar menghargai upaya untuk mengurangi dampak lingkungan dari acara olahraga.

Keterlibatan Generasi Muda

Laporan kemudian membeberkan generasi muda berada di garis depan pergeseran menuju keberlanjutan ini.

Di antara penggemar olahraga berusia 18 hingga 34 tahun, 87 persen menyatakan kesediaan untuk membayar biaya tambahan guna mendukung inisiatif yang bermanfaat bagi lingkungan.

Sementara hanya 49 persen dari mereka yang berusia 55 tahun ke atas yang mau melakukan hal serupa.

Baca juga:

Secara keseluruhan, 53 persen penggemar mengatakan mereka akan membayar tambahan 5 poundsterling untuk harga tiket acara yang berkontribusi pada perbaikan lingkungan.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Kurangi Jejak Karbon, Ini Langkah yang Dilakukan MIND ID

Kurangi Jejak Karbon, Ini Langkah yang Dilakukan MIND ID

BUMN
Menag: Al-Qur'an Larang Eksploitasi Alam, Pelestarian Lingkungan Jadi Keharusan

Menag: Al-Qur'an Larang Eksploitasi Alam, Pelestarian Lingkungan Jadi Keharusan

Pemerintah
Pengembang Rumah Bersubsidi Diminta Punya Sertifikat Bangunan Hijau

Pengembang Rumah Bersubsidi Diminta Punya Sertifikat Bangunan Hijau

Pemerintah
Jawa Barat Bisa Alami Ledakan Sampah Bila Pengelolaan Limbah Buruk

Jawa Barat Bisa Alami Ledakan Sampah Bila Pengelolaan Limbah Buruk

Pemerintah
Belajar Usaha Bambu Lestari dari Orang Flores

Belajar Usaha Bambu Lestari dari Orang Flores

LSM/Figur
Transisi Energi: 3 Rekomendasi untuk Hilirisasi Nikel Berkelanjutan

Transisi Energi: 3 Rekomendasi untuk Hilirisasi Nikel Berkelanjutan

LSM/Figur
Pemerintah Perlu Tindak Tegas Pengeruk Pasir Laut, Beri Efek Jera

Pemerintah Perlu Tindak Tegas Pengeruk Pasir Laut, Beri Efek Jera

LSM/Figur
Paradoks Komunikasi Iklim: Terekspos tapi Kurang Percaya dan Tergerak

Paradoks Komunikasi Iklim: Terekspos tapi Kurang Percaya dan Tergerak

LSM/Figur
PBB: Penarikan Diri AS dari Kesepakatan Paris mulai 27 Januari 2026

PBB: Penarikan Diri AS dari Kesepakatan Paris mulai 27 Januari 2026

Pemerintah
Pengerukan Pasir Ilegal di Pulau Pari Picu Abrasi dan Ganggu Nelayan

Pengerukan Pasir Ilegal di Pulau Pari Picu Abrasi dan Ganggu Nelayan

Pemerintah
Ilmuwan Kembangkan Semen Berkelanjutan, Seperti Apa?

Ilmuwan Kembangkan Semen Berkelanjutan, Seperti Apa?

Pemerintah
Kolaborasi PYFA, Dharmayana, dan Untar Hadirkan Layanan Kesehatan di 6 Kecamatan Bone Sulsel

Kolaborasi PYFA, Dharmayana, dan Untar Hadirkan Layanan Kesehatan di 6 Kecamatan Bone Sulsel

Swasta
Daftar Perusahaan Paling Sustainable Dirilis, Schneider Electric No 1

Daftar Perusahaan Paling Sustainable Dirilis, Schneider Electric No 1

LSM/Figur
Wujudkan Inovasi Pendidikan di Banyuwangi, BCA Gelar Karya Sekolah Bakti BCA dan 'Appreciation Day'

Wujudkan Inovasi Pendidikan di Banyuwangi, BCA Gelar Karya Sekolah Bakti BCA dan "Appreciation Day"

Swasta
Mengapa Mengukur Jejak Karbon Produk Penting bagi Industri?

Mengapa Mengukur Jejak Karbon Produk Penting bagi Industri?

Swasta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau