Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perubahan Iklim Bikin Konstruksi Rentan Rusak, Pustral UGM Usulkan Jalan Ramah Lingkungan

Kompas.com - 03/02/2025, 09:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

KOMPAS.com - Pusat Studi Transportasi dan Logistik (Pustral) Universitas Gadjah Mada (UGM) mengusulkan penerapan perkerasan jalan ramah lingkungan untuk meningkatkan daya tahan infrastruktur di Indonesia

Kepala Pustral UGM Ikaputra mengatakan, implementasi jalan ramah lingkungan tersebut sekaligus dimaksudkan untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.

"Dengan pendekatan ini, para pihak terkait tidak hanya memperkuat ketahanan infrastruktur tetapi juga mendukung keberlanjutan lingkungan," ujar Ikaputra, sebagaimana dilansir Antara, Sabtu (1/1/2025).

Baca juga: Menag: Al-Quran Larang Eksploitasi Alam, Pelestarian Lingkungan Jadi Keharusan

Menurut dia, perubahan iklim yang semakin ekstrem dapat mengancam ketahanan infrastruktur transportasi, terutama jalan raya di Indonesia.

Fenomena kenaikan suhu udara serta curah hujan yang tidak menentu akibat cuaca esktrem, membuat konstruksi jalan lebih rentan mengalami kerusakan.

Karena itu, menurut Ikaputra, adaptasi terhadap perubahan iklim dalam infrastruktur transportasi tidak sekadar bergantung pada inovasi material, tetapi juga memerlukan kebijakan dan regulasi yang mendukung.

Anggota Tim Ahli Pustral UGM Latif Budi Suparma menjelaskan perkerasan jalan ramah lingkungan mampu mengurangi polusi, serta menekan emisi karbon selama proses pembangunannya.

Baca juga: 100 Hari Prabowo-Gibran, Ini Pejabat Energi dan Lingkungan dengan Skor Tertinggi hingga Terendah

Latif menyampaikan, beberapa inovasi yang dapat diterapkan dalam perkerasan jalan ramah lingkungan di antaranya dengan penggunaan material daur ulang guna mengurangi limbah konstruksi.

Berikutnya dengan menerapkan permeable pavement, teknologi yang dapat menyerap air hujan dan mengurangi limpasan permukaan.

Selain itu, ada teknologi biogenic asphalt yang memanfaatkan bahan alami untuk menekan emisi karbon.

Adapula teknologi warm mix asphalt (WMA) yang memungkinkan proses pencampuran aspal dilakukan pada suhu yang lebih rendah.

Baca juga: Menag Dorong Integrasi Isu Lingkungan dengan Pendidikan Agama

"WMA memerlukan energi dan suhu yang lebih rendah selama pemrosesan," ujar Latif.

Latif menuturkan, perubahan iklim berdampak meningkatkan suhu yang dapat mengurangi kualitas perkerasan jalan.

Perubahan curah hujan, menurut dia, juga berpengaruh terhadap kualitas permukaan dan stabilitas jalan khususnya pada tanah lempung atau air tanah tinggi yang meningkatkan risiko akan banjir.

"Secara tidak langsung, perubahan iklim yang menurunkan kualitas permukaan dapat berpengaruh pada pengurangan keselamatan," kata dia.

Baca juga: Pengamat: Perguruan Tinggi yang Kelola Tambang Berkontribusi Rusak Lingkungan

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Auriga: Mayoritas Deforestasi Sepanjang 2024 Terjadi di Area Konsesi

Auriga: Mayoritas Deforestasi Sepanjang 2024 Terjadi di Area Konsesi

LSM/Figur
Nikel Segera Diperdagangkan di Bursa Indonesia, Harga Acuan Dibentuk

Nikel Segera Diperdagangkan di Bursa Indonesia, Harga Acuan Dibentuk

Pemerintah
Perubahan Iklim Bikin Konstruksi Rentan Rusak, Pustral UGM Usulkan Jalan Ramah Lingkungan

Perubahan Iklim Bikin Konstruksi Rentan Rusak, Pustral UGM Usulkan Jalan Ramah Lingkungan

LSM/Figur
Indonesia Rugi jika Cabut dari Kesepakatan Paris, Tutup Peluang Pendanaan

Indonesia Rugi jika Cabut dari Kesepakatan Paris, Tutup Peluang Pendanaan

LSM/Figur
IESR: Tak Pensiunkan PLTU Jadi Bunuh Diri Ekonomi Sesungguhnya

IESR: Tak Pensiunkan PLTU Jadi Bunuh Diri Ekonomi Sesungguhnya

LSM/Figur
Kesepakatan Paris demi Rakyat, Indonesia Harus Tetap Tergabung

Kesepakatan Paris demi Rakyat, Indonesia Harus Tetap Tergabung

LSM/Figur
Perbaikan Danau Lido, Menteri LH Pastikan Pengelolaan Berkelanjutan

Perbaikan Danau Lido, Menteri LH Pastikan Pengelolaan Berkelanjutan

Pemerintah
Menteri LH: Danau Lido Mendangkal, 10 Hektar Harus Jadi Badan Air Lagi

Menteri LH: Danau Lido Mendangkal, 10 Hektar Harus Jadi Badan Air Lagi

Pemerintah
Software Keberlanjutan Laku meski Politik Iklim Sedang Tak Berpihak

Software Keberlanjutan Laku meski Politik Iklim Sedang Tak Berpihak

Swasta
Save the Children dan KFIF Perkuat Ketangguhan Masyarakat dari Risiko Banjir di Rancaekek

Save the Children dan KFIF Perkuat Ketangguhan Masyarakat dari Risiko Banjir di Rancaekek

LSM/Figur
10 Provinsi dengan Deforestasi Terparah Sepanjang 2024, 3 dari Kalimantan

10 Provinsi dengan Deforestasi Terparah Sepanjang 2024, 3 dari Kalimantan

LSM/Figur
AS Keluar dari Perjanjian Paris, Indonesia Harus Lebih Kuat Berkolaborasi

AS Keluar dari Perjanjian Paris, Indonesia Harus Lebih Kuat Berkolaborasi

LSM/Figur
Tak Jawab Akar Masalah, Tanggul Laut Dinilai Bakal Sia-sia

Tak Jawab Akar Masalah, Tanggul Laut Dinilai Bakal Sia-sia

LSM/Figur
Heboh Kebun Sawit dalam Hutan Lindung

Heboh Kebun Sawit dalam Hutan Lindung

Pemerintah
Serba-serbi 'Renewable Energy Certificate' PLN: Kelebihan Bagi Swasta dan Harganya

Serba-serbi "Renewable Energy Certificate" PLN: Kelebihan Bagi Swasta dan Harganya

BUMN
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau