Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Peduli Sampah Nasional 2025: Sejarah, Tujuan, dan Temanya

Kompas.com - 19/02/2025, 15:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com - Setiap 21 Februari setiap tahun, Indonesia memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN).

Perayaan HPSN dilakukan setiap tahun untuk mengajak masyarakat peduli terhadap sampah yang ditimbulkannya agar tak mencemari lingkungan.

HPSN tidak lahir begitu saja. Ada sejarah kelam yang membuat mengapa kepedulian terhadap sampah harus diperhatikan.

Baca juga: SCG Indonesia Dukung Pengelolaan Sampah secara Bertanggung Jawab

Sejarah HPSN

HPSN diinisiasi oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan beberapa belas tahun silam, sebagaimana dilansir Kompas.com.

Inisiasi tersebut berpijak pada tragedi longsornya gundukan sampah di di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Leuwigajah, Cimahi, Jawa Barat, pada 21 Februari 2005.

Kala itu, gunungan sampah setinggi 60 meter dengan panjang 200 meter longsor akibat hujan deras selama semalaman.

Selain itu, ada ledakan gas metana yang timbul dari tumpukan sampah. Dua hal tersebut memicu longsoran sampah dalam jumlah yang besar.

Baca juga: KLH Gelar Aksi Desa Bebas Sampah, Pendekatan Hulu Cegah Limbah

Akibat peristiwa tersebut, dua permukiman yang berjarak sekitar 1 kilometer (km) dari TPA Leuwigajah, Kampung Cilimus dan Kampung Pojok Timur, tertimbun sampah.

Jutaan meter kubik sampah longsor, menimbun puluhan rumah. Bahkan, 157 orang meninggal sebagai imbas dari tragedi tersebut.

Tragedi tersebut dipicu oleh manajemen pengelolaan sampah yang buruk. Sebab, TPA Leuwigajah menerapkan pengelolaan open dumping alias sampah dibuang dan ditumpuk begitu saja.

Tanggal tragedi longsornya gunungan sampah di TPA Leuwigajah akhirnya menjadi tonggak sejarah lahirnya Hari Peduli Sampah Nasional.

Kejadian itu menjadi peringatan agar tidak terulang lagi dan menjadi peringatan bagi masyarakat maupun pemerintah.

Baca juga: Bukan Hanya Konsumen, Produsen Wajib Kurangi Sampah Plastik

Tema HPSN 2025

Tahun ini, HPSN jatuh pada Jumat (21/2/2025). Tema peringatan HPSN kali ini adalah "Kolaborasi untuk Indonesia Bersih".

Kegiatan selama peringatan HPSN akan difokuskan pada berbagai upaya pengelolaan sampah.

Rangkaian kegiatan diselenggarakan melalui Bulan Peduli Sampah Nasional selama Februari, sebagaimana dilansir dari edaran Kementerian Lingkungan Hidup.

Ragam kegiatannya dilakukan dari tingkat nasional hingga daerah, yang dilaksanakan oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah, dunia usaha, hingga elemen masyarakat.

Berbagai kegiatan tersebut dimaksudkan sebagai bagian untuk mewujudkan pengelolaan sampah yang terintergasi.

Baca juga: Jakarta Utara Jadi Percontohan Pengelolaan Sampah Perkotaan

Tujuan HPSN

Dalam peringatan HPSN 2025, setidaknya ada empat tujuan yang ingin dicapai untuk pengelolaan sampah.

  1. Memperkuat komitmen dan peran aktif pemerintah daerah dalam melaksanakan pengelolaan sampah.
  2. Memperkuat partisipasi publik dalam upaya mencapai emisi nol melalui gerakan memilah sampah.
  3. Memperkuat komitmen dan peran aktif produsen dan pelaku usaha lainnya dalam implementasi bisnis hijau dengan menjadikan sampah sebagai bahan baku ekonomi.
  4. Membangun rantai nilai pengelolaan sampah di seluruh sektor.

Dalam HPSN 2025, ada delapan lokasi aksi peduli sampah nasional.

Kedelapan lokasi tersebut adalah pantai, gunung, kawasan mangrove, desa, pesantren, pasar, sekolah, dan kampus.

Baca juga: Es Teh Jumbo dan Masalah Sampah Plastik di Soloraya

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Krisan Valerie Sangari Bangun Platform untuk Donasi Tepat Sasaran ke Panti Asuhan
Krisan Valerie Sangari Bangun Platform untuk Donasi Tepat Sasaran ke Panti Asuhan
Pemerintah
Badan PBB Ingatkan Perubahan Iklim Bakal Terus Picu Banjir dan Badai
Badan PBB Ingatkan Perubahan Iklim Bakal Terus Picu Banjir dan Badai
Pemerintah
Kemdiktisaintek-ESDM Dorong Kemandirian Energi RI lewat PLTS 100 GW
Kemdiktisaintek-ESDM Dorong Kemandirian Energi RI lewat PLTS 100 GW
Pemerintah
MIND ID Dorong Ekonomi Sirkular, dari Kelola Sampah hingga Kembangkan Peternakan
MIND ID Dorong Ekonomi Sirkular, dari Kelola Sampah hingga Kembangkan Peternakan
BUMN
Simpan Satwa Dilindungi Secara Ilegal, Pria di Karawang Terancam 15 Tahun Penjara
Simpan Satwa Dilindungi Secara Ilegal, Pria di Karawang Terancam 15 Tahun Penjara
Pemerintah
Cegah Stunting, IPB Beri Penyuluhan ke Masyarakat di Cirebon
Cegah Stunting, IPB Beri Penyuluhan ke Masyarakat di Cirebon
Pemerintah
BRIN: 10 Tahun Terakhir Luas Ekosistem Mangrove di Semarang Kian Turun
BRIN: 10 Tahun Terakhir Luas Ekosistem Mangrove di Semarang Kian Turun
Pemerintah
Pembudi Daya Udang di Indonesia Masih Abaikan Sertifikasi CBIB
Pembudi Daya Udang di Indonesia Masih Abaikan Sertifikasi CBIB
Pemerintah
ASRI dan WCI Tanamkan Kesadaran Pentingnya Pilah Sampah ke Generasi Muda
ASRI dan WCI Tanamkan Kesadaran Pentingnya Pilah Sampah ke Generasi Muda
Swasta
Tantangan Baru Brand Mewah: Isu ESG dan Transparansi yang Mendesak
Tantangan Baru Brand Mewah: Isu ESG dan Transparansi yang Mendesak
Pemerintah
Pemerintah Rancang Zonasi untuk Rehabilitasi Mangrove di Indonesia
Pemerintah Rancang Zonasi untuk Rehabilitasi Mangrove di Indonesia
Pemerintah
Microsoft Gelontorkan 6 Miliar Dolar AS Demi Komputasi AI Berbasis Energi Terbarukan
Microsoft Gelontorkan 6 Miliar Dolar AS Demi Komputasi AI Berbasis Energi Terbarukan
Swasta
Krisis Iklim Picu Kenaikan Risiko Penularan Virus Mematikan dari Kelelawar
Krisis Iklim Picu Kenaikan Risiko Penularan Virus Mematikan dari Kelelawar
LSM/Figur
Krisis Iklim dan Banjir Picu Kenaikan Kasus Penyakit yang Dibawa Tikus
Krisis Iklim dan Banjir Picu Kenaikan Kasus Penyakit yang Dibawa Tikus
LSM/Figur
Kredit Karbon Dinilai Gagal Kurangi Emisi Perusahaan, Studi Ungkap
Kredit Karbon Dinilai Gagal Kurangi Emisi Perusahaan, Studi Ungkap
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau