KOMPAS.com - Penelitian baru dari Universitas Glasgow di Skotlandia mengungkapkan bahwa penggemar Taylor Swift peduli dengan isu lingkungan.
Itu ditunjukkan dengan bagaimana cara mengoleksi musik artis favorit mereka.
Survei terhadap lebih dari 1000 Swifties--julukan bagi penggemar Taylor Swift menemukan satu dari empat penggemar ternyata bersedia mempertimbangkan piringan hitam dengan material bebas plastik sebagai alternatif piringan hitam tradisional untuk dikoleksi.
Sebagai informasi, penggemar muda (18-24 tahun) lebih tertarik pada mengoleksi piringan hitam terlepas dari kualitas audionya.
Namun, mayoritas piringan hitam diproduksi dari polivinil klorida (PVC), yang secara luas dianggap sebagai salah satu plastik yang paling merusak lingkungan.
Baca juga: Dampak Lingkungan dari Tur Eras Taylor Swift
Mengutip Phys, Rabu (19/2/2025) dalam studi ini, peneliti menanyakan berbagai pertanyaan yang terkait dengan pembelian piringan hitam, kebiasaan mendengarkan, dan sikap terhadap isu lingkungan seperti perubahan iklim.
Tujuannya adalah untuk lebih memahami bagaimana Swifties menilai koleksi piringan hitam dan untuk mengukur potensi minat dalam format kemasan album alternatif rendah plastik.
"Apa yang kami lihat adalah perubahan yang menarik dalam cara penggemar yang lebih muda berinteraksi dengan piringan hitam," ungkap Profesor Matt Brennan, Profesor Musik Populer, yang berkantor di Fakultas Seni & Humaniora Universitas Glasgow.
Temuan survei menunjukkan bahwa bagi banyak penggemar Taylor Swift, khususnya Gen Z yang berusia 18-24 tahun, piringan hitam bukan sekedar pengalaman mendengarkan tetapi lebih pada hubungan nyata dengan artis favorit mereka.
Tak hanya itu saja, satu dari empat penggemar yang ikut serta dalam penelitian mengatakan mereka terbuka dengan gagasan untuk membeli versi album (tanpa piringan hitam) dan hanya berisi sampul dan kode unduhan berukuran 30 cm demi mengurangi bahan plastik. Apalagi jika album ditawarkan dengan harga yang lebih terjangkau.
"Kami tentu tidak melihat album berukuran 30 cm dengan sampul dan kode unduhan sebagai solusi yang cocok untuk semua. Kami juga tahu bahwa musik adalah industri yang relatif rendah emisinya dibandingkan sektor lain," papar Dr. Graeme Hunt, Asosiasi Riset di James Watt School of Engineering, Universitas Glasgow.
Namun, industri musik rekaman dan musik live sering kali bergantung pada sektor serta infrastruktur yang memiliki emisi tinggi untuk menjalankan bisnis.
"Kami ingin melihat dapat mengurangi jejak karbon mereka, termasuk mempercepat transisi ke bahan album yang dapat diperbaharui," kata Hunt.
"Kami juga ingin mengetahui seperti apa masa depan pasca bahan bakar fosil pada industri musik dan peran apa yang dimainkan dalam mendorong dan mempercepat transisi tersebut," tambah Brennan.
Baca juga: Taylor Swift Beli Kredit Karbon untuk Imbangi Emisi CO2 dari Jet Pribadinya
Studi menyurvei 1.093 penggemar Taylor Swift ini dilakukan antara November 2024 dan Januari 2025.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya