Selain itu, dapat membentuk ASEAN Clean Energy Research and Development Center untuk mendorong riset dan inovasi teknologi energi bersih.
Deputi Direktur Solar Energy Research Institute (SERI) Universiti Kebangsaan Malaysia Norasikin Ahmad Ludin menegaskan, ASEAN berada di titik krusial.
Pasalnya, permintaan energi di kawasan meningkat tajam. Di sisi lain, ada kebutuhan mendesak untuk mengatasi perubahan iklim.
Dia menuturkan, Malaysia memiliki peluang strategis untuk memimpin integrasi dan inovasi dalam transisi energi kawasan.
"Selama masa kepemimpinan ini, kami berharap Malaysia dapat memprioritaskan perluasan energi terbarukan, penguatan kerangka kebijakan, dan peningkatan kerja sama regional," ujar Norasikin.
Baca juga: Harga PLTS dan PLTB Turun Drastis, ASEAN Harus Ambil Kesempatan
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya