Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terdampak Perubahan Iklim, 40 Persen Amfibi Terancam Punah

Kompas.com, 6 Maret 2025, 19:01 WIB
Monika Novena,
Yunanto Wiji Utomo

Tim Redaksi

Sumber PHYSORG

KOMPAS.com - Amfibi menjadi vertebrata di dunia paling rentan terhadap pemanasan global. 

Setidaknya 40 persen spesies amfibi masuk dalam daftar terancam punah karena terdampak oleh perubahan iklim.

Sebagai hewan ektotermik atau yang mengatur panas tubuh melalui sumber eksternal, amfibi sangat rentan terhadap perubahan suhu di habitat mereka.

Meski ancamannya besar, ketahanan amfibi terhadap peningkatan suhu masih kurang dipahami karena keterbatasan data.

Namun, kini peneliti dari University of New South Wales, Australia telah menemukan cara untuk memprediksi toleransi panas 60 persen amfibi di dunia.

Temuan itu mereka bagikan di jurnal Nature.

Baca juga: Populasi Tikus di Kota Meningkat karena Pemanasan Global

"Kami ingin lebih memahami risiko perubahan iklim terhadap amfibi, dan menyusun kompilasi batas toleransi panas terlengkap hingga saat ini," kata Dr. Patrice Pottier, peneliti pascadoktoral UNSW dan penulis utama makalah tersebut.

Batas toleransi panas adalah suhu maksimum yang dapat ditoleransi amfibi sebelum sistem fisiologisnya gagal.

Seperti dikutip dari Phys, Kamis (6/3/2025), dalam studinya peneliti menggunakan 2.661 estimasi batas toleransi panas dari 524 spesies untuk menghasilkan data bagi 5.203 spesies melalui imputasi data—metode statistik yang mengisi informasi yang hilang menggunakan pola dari data yang ada.

Untuk menilai seberapa rentan amfibi terhadap pemanasan iklim, para peneliti memperkirakan suhu tubuh yang akan dialami amfibi di berbagai mikrohabitat—terestrial, arboreal, dan akuatik.

Karena peristiwa panas ekstrem merupakan ancaman terbesar bagi kelangsungan hidup, para peneliti kemudian menganalisis pola suhu harian selama dekade terakhir untuk melihat seberapa sering amfibi mungkin menghadapi suhu tinggi yang berbahaya.

Mereka kemudian membandingkan suhu tersebut dengan batas toleransi panas amfibi dan memproyeksikan seberapa sering batas terlampaui dalam berbagai skenario pemanasan global (saat ini, +2 derajat C, +4 derajat C) di seluruh jangkauan geografis mereka.

Temuan studi

Hasil studi menemukan bahwa 104 dari 5203 spesies (2 persen) sudah terpapar panas berlebih dalam kondisi daratan yang teduh.

Peningkatan suhu global sebesar 4 derajat C dapat mendorong 7,5 persen spesies melampaui batas toleransi mereka.

Baca juga: Tanaman Pangan Penting Dunia Terancam Punah karena Pemanasan Global

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Inovasi Keimigrasian di KEK Gresik, Langkah Strategis Perkuat Ekonomi Hijau dan Iklim Investasi Indonesia
Inovasi Keimigrasian di KEK Gresik, Langkah Strategis Perkuat Ekonomi Hijau dan Iklim Investasi Indonesia
Pemerintah
Pendidikan dan Digitalisasi Jadi Motor Pembangunan Manusia di Kalimantan Tengah
Pendidikan dan Digitalisasi Jadi Motor Pembangunan Manusia di Kalimantan Tengah
Pemerintah
Climate Policy: Pangkas Emisi Tak Cukup dengan Jualan Karbon
Climate Policy: Pangkas Emisi Tak Cukup dengan Jualan Karbon
LSM/Figur
COP30: Peta Jalan untuk Hentikan Iklan Bahan Bakar Fosil Disepakati
COP30: Peta Jalan untuk Hentikan Iklan Bahan Bakar Fosil Disepakati
Pemerintah
Ciptakan Lingkungan Kerja yang Bahagiakan Pegawainya, PLN Raih Sertifikasi Great Place to Work 2025
Ciptakan Lingkungan Kerja yang Bahagiakan Pegawainya, PLN Raih Sertifikasi Great Place to Work 2025
BUMN
Perusahaan Terbesar Dunia Lanjutkan Target Nol-Bersih Usai Sempat Berhenti
Perusahaan Terbesar Dunia Lanjutkan Target Nol-Bersih Usai Sempat Berhenti
Swasta
Hadapi 'Triple Planetary Crisis', Uni Eropa Gandeng ASEAN Lestarikan Hutan Mangrove
Hadapi "Triple Planetary Crisis", Uni Eropa Gandeng ASEAN Lestarikan Hutan Mangrove
LSM/Figur
Permintaan AC Diprediksi Meningkat Tiga Kali Lipat pada Tahun 2050
Permintaan AC Diprediksi Meningkat Tiga Kali Lipat pada Tahun 2050
LSM/Figur
Bappenas Ingatkan Dampak Ekspansi Sawit yang Terlalu Cepat dan Kesampingkan Keberlanjutan
Bappenas Ingatkan Dampak Ekspansi Sawit yang Terlalu Cepat dan Kesampingkan Keberlanjutan
Pemerintah
BRIN Ciptakan Teknologi Ubah Air Kotor Jadi Layak Minum, Jawab Krisis Air di Daerah
BRIN Ciptakan Teknologi Ubah Air Kotor Jadi Layak Minum, Jawab Krisis Air di Daerah
Pemerintah
Bobibos dan Kewajiban Transparansi untuk Inovasi Energi
Bobibos dan Kewajiban Transparansi untuk Inovasi Energi
Pemerintah
LKC Dompet Dhuafa Gelar Seminar untuk Optimalkan Bahan Pangan Lokal Jadi MPASI
LKC Dompet Dhuafa Gelar Seminar untuk Optimalkan Bahan Pangan Lokal Jadi MPASI
LSM/Figur
Ironi, Studi Ungkap Situs Web Konferensi Iklim Lebih Berpolusi
Ironi, Studi Ungkap Situs Web Konferensi Iklim Lebih Berpolusi
Pemerintah
Uni Eropa Tindak Tegas 'Greenwashing' Maskapai yang Tebar Janji Keberlanjutan
Uni Eropa Tindak Tegas "Greenwashing" Maskapai yang Tebar Janji Keberlanjutan
Pemerintah
Kemenhut Godok 4 Regulasi Baru untuk Dongkrak Pasar Karbon Internasional
Kemenhut Godok 4 Regulasi Baru untuk Dongkrak Pasar Karbon Internasional
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau