Alih-alih menyodorkan solusi, yang terjadi justru kita dininabobokkan dengan bentuk lain konsumerisme yang dibungkus dengan label “berkelanjutan”.
Baca juga: Ada Bendungan Ciawi dan Sukamahi, Kenapa Bekasi Masih Banjir?
Banjir yang melanda adalah pengingat bahwa kita tidak bisa terus abai atas rantai tak kasatmata antara konsumerisme dan kerusakan lingkungan.
Beck mengajak kita untuk melihat risiko bukan sebagai sesuatu yang terpisah dari kehidupan sehari-hari, tapi sebagai produk dari sistem yang kita ciptakan bersama.
Selain Ulrich Beck, tidak kurang Paus Fransiskus juga menyoroti kerusakan lingkungan dengan mengajak umat manusia untuk melakukan pertaubatan ekologis. Ini adalah langkah perubahan mendasar dalam cara kita memandang dan memperlakukan bumi.
Dalam pertaubatan ekologis, Paus Fransiskus menegaskan bahwa alam bukan hanya sekadar sumber daya yang bisa dieksploitasi, melainkan rumah bersama yang harus dijaga dan dilestarikan.
Kita semua dipanggil untuk menanggalkan gaya hidup konsumtif yang merusak dan beralih kepada pola hidup yang lebih sederhana, peduli, dan berkelanjutan.
Maka, pertaubatan ekologis saat ini bukan lagi menjadi pilihan, melainkan keharusan yang wajib dijalankan bersama untuk menyelamatkan lingkungan kita dari kerusakan yang lebih parah.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya