Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BRIN Kembangkan Teknologi Bioreaktor Berbasis Mikroalga

Kompas.com - 11/03/2025, 19:25 WIB
Zintan Prihatini,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) serta PT Alam Semesta Integra, mengembangkan teknologi fotobioreaktor Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS) berbasis mikroalga untuk mengurangi emisi karbon.

Ketua Tim Peneliti Pengembangan Teknologi Fotobioreaktor Mikroalga PRLSDA BRIN, Awalina Satya, mengungkapkan teknologi tersebut bekerja dengan memanfaatkan mikroalga guna menangkap karbon dioksida (CO2).

"Mikroalga secara inheren mampu menyerap karbon dioksida, dan menghasilkan biomassa dengan produktivitas 50 kali lebih tinggi dibandingkan tumbuhan darat pada umumnya," ujar Awalina dalam keterangan tertulis, Selasa (11/3/2025).

Baca juga: Sumber Energi Baru Tersembunyi di Pegunungan

Dia menyebut, teknologi ini juga terbukti secara ilmiah meningkatkan efisiensi penangkapan dan penyimpanan CO2 dari atmosfer oleh mikroalga Spirulina platensis.

Cara kerjanya, mikroalga dikultivasi atau diolah dalam suatu wadah tertentu sehingga memungkinkannya menyerap karbon dioksida secara optimal.

"Kami rekayasa agar secara biologis, fisika, kimia bisa lebih banyak menyerap karbon dioksida. Dengan kami atur mediumnya, pemilihan strain mikroalga, intensitas penyinaran, serta sistem perpindahan massa yang berlangsung di dalam reaktor tersebut,” jelas Awalina.

Sementara itu, Kepala BRIN, Laksana Tri Handoko menyatakan, riset terkait CCUS dengan mikroalga menjadi salah satu fokus BRIN memanfaatkan biodiversitas Indonesia.

“Indonesia kaya akan mikroalga maupun makroalga, di mana pada teknologi CCUS ini, mikroalga akan dimanfaatkan untuk menangkap (capture) gas karbon dioksida (CO2),” tutur Handoko.

Dia mengatakan, teknologi fotobioreaktor CCUS berbasis mikroalga dirancang sebagai sistem yang relatif murah, ramah lingkungan, serta dapatdiimplementasikan dalam skala besar dengan produktivitas biomassa yang tinggi.

Baca juga: Desentralisasi Energi Baru Terbarukan di Desa

Biomassa yang dihasilkan tidak hanya berperan dalam mitigasi emisi karbon, tetapi dapat digunakan untuk berbagai jenis produk bernilai tinggi di bidang kosmetika, pertanian, dan kesehatan.

“Teknologi ini belum sepenuhnya establish. Meskipun di berbagai belahan dunia banyak dilakukan, tetapi setidaknya kita bisa memulai dari capture dan utilisasi,” ucap dia.

Sejau ini, para peneliti terus memaksimalkan kinerja teknologi fotobioreaktor berbasis mikroalga

"Jadi bisa kami klaimkan untuk carbon asset, carbon accounting. Ini penting bagi Kementerian Lingkungan Hidup, semoga ini bisa menjadi salah satu rencana aksi konkret pada COP (Conference of the Parties) berikutnya,” ucap Handoko.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Pemutihan Massal Ancam 84 Persen Terumbu Karang Dunia

Pemutihan Massal Ancam 84 Persen Terumbu Karang Dunia

LSM/Figur
GCCA Luncurkan Peringkat Rendah Karbon untuk Semen Berkelanjutan

GCCA Luncurkan Peringkat Rendah Karbon untuk Semen Berkelanjutan

Swasta
Meroket, Tambahan Energi Angin Global Capai 117 Gigawatt pada 2024

Meroket, Tambahan Energi Angin Global Capai 117 Gigawatt pada 2024

Pemerintah
Dari Krisis ke Kesadaran, Perjalanan Slow Fashion Chynthia Suci Lestari

Dari Krisis ke Kesadaran, Perjalanan Slow Fashion Chynthia Suci Lestari

LSM/Figur
IESR Usulkan 6 Langkah Pengembangan Ekosistem Hidrogen Hijau

IESR Usulkan 6 Langkah Pengembangan Ekosistem Hidrogen Hijau

LSM/Figur
Kurangi Sampah “Fast Fashion” lewat Gerakan Barter Pakaian

Kurangi Sampah “Fast Fashion” lewat Gerakan Barter Pakaian

LSM/Figur
Blibli Gelar Berbagai Program Keberlanjutan, 'Green Delivery' hingga 'Take Back'

Blibli Gelar Berbagai Program Keberlanjutan, "Green Delivery" hingga "Take Back"

Swasta
Produsen Energi Fosil Sebabkan Kerugian Ekonomi Paling Besar akibat Perubahan Iklim

Produsen Energi Fosil Sebabkan Kerugian Ekonomi Paling Besar akibat Perubahan Iklim

LSM/Figur
Gara-gara Trump, Investor Global Tarik Investasi Berkelanjutan Rp 144 Triliun

Gara-gara Trump, Investor Global Tarik Investasi Berkelanjutan Rp 144 Triliun

Swasta
UNESCO Resmikan 16 Geopark Baru, 2 dari Indonesia

UNESCO Resmikan 16 Geopark Baru, 2 dari Indonesia

Pemerintah
Kearifan Lokal Perlu Dilibatkan dalam Penanggulangan Krisis Iklim

Kearifan Lokal Perlu Dilibatkan dalam Penanggulangan Krisis Iklim

LSM/Figur
Kemenkeu Sebut APBN Gelontorkan Rp 610,12 Triliun untuk Aksi Iklim

Kemenkeu Sebut APBN Gelontorkan Rp 610,12 Triliun untuk Aksi Iklim

Pemerintah
Indonesia Bisa Ciptakan 2 Juta Green Jobs jika Jadi Hub Produksi EV

Indonesia Bisa Ciptakan 2 Juta Green Jobs jika Jadi Hub Produksi EV

Swasta
Indonesia Bisa Jadi Pemasok Besar Hidrogen Hijau Dunia, Begini Strateginya

Indonesia Bisa Jadi Pemasok Besar Hidrogen Hijau Dunia, Begini Strateginya

LSM/Figur
Sebar Kurban di Pelosok Maluku, Human Initiative Hadirkan Harapan untuk Warga

Sebar Kurban di Pelosok Maluku, Human Initiative Hadirkan Harapan untuk Warga

Advertorial
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau