Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/03/2025, 19:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com - Pemerintah Indonesia dan Australia mengumumkan peluncuran hibah penelitian kolaboratif guna mendukung transisi energi di nusantara.

Inisiatif ini didukung oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) dan Platform Kemitraan Pengetahuan Australia-Indonesia yakni KONEKSI.

Dalam program hibah tersebut, Kemdiktisaintek dan Koneksi menerima proposal dengan tema penelitian Mendukung Transisi Energi yang Adil dan Merata di Indonesia.

Baca juga: Trump Cabut Hibah Penelitian yang Mengandung Kata Iklim

Kuasa Usaha Australia untuk Indonesia Gita Kamath mengatakan, hibah penelitian tersebut merupakan langkah inovatif dalam kemitraan penelitian antara Australia dan Indonesia.

Diharapkan kemitraan tersebut memungkinkan organisasi dari kedua negara untuk bekerja sama menemukan solusi kebijakan dan teknologi baru.

Dia menambahkan, Australia dan Indonesia terus memperkuat hubungan antar-masyarakat dan institusi guna mendukung pembangunan yang inklusif, inovatif, dan berkelanjutan.

"Hibah penelitian kolaboratif ini akan meningkatkan pembelajaran dua arah antara kedua negara," kata Kamath dikutip dari siaran pers, Rabu (12/3/2025).

Baca juga: Indonesia Dapat Hibah Rp 248,8 Miliar untuk Transisi Energi dari UE dan Perancis

Wakil Menteri Diktisaintek Fauzan menuturkan, inisiatif ini berfokus pada pemenuhan prioritas nasional yang mendesak.

"Melalui panggilan bersama ini, Kemdiktisaintek bertujuan untuk mendorong kemitraan internasional yang menghasilkan solusi inovatif demi masa depan energi yang berkelanjutan dan berkeadilan di Indonesia," ujar Fauzan.

Tanggal penting

Dilansir dari situs web KONEKSI, seleksi hibah dalam program tersebut terbagi menjadi dua tahap. Rinciannya sebagai berikut:

Baca juga: Bantu Masyarakat Rentan, DBS Foundation Beri Danah Hibah Rp 3 Milyar untuk UKM

Tahap 1

  • 12 Maret 2025: Pembukaan Pernyataan Minat atau Expression of interest" (EOI)
  • 9 April 2025: Penutupan EOI

Tahap 2

  • 2 Mei 2025: Undangan untuk mengajukan aplikasi hibah lengkap: 2 Mei 2025
  • 2 Juni 2025: Aplikasi hibah lengkap jatuh tempo
  • Juli 2025: Persetujuan hasil proses seleksi
  • Agustus 2025: Negosiasi dan pemberian perjanjian hibah
  • Agustus 2025: Pemberitahuan kepada pelamar yang tidak berhasil
  • Agustus 2025: Aktivitas dimulai
  • Durasi hibah: Hingga 31 Desember 2026

Sementara itu, Direktur Riset Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Ayom Widipaminto menyatakan, lembaga tersebut bangga menjadi bagian dari program ini.

"Program ini membuka peluang bagi para peneliti Indonesia untuk berkolaborasi dengan pakar internasional serta mengakses sumber daya guna memajukan penelitian mereka," ucap Ayom.

Baca juga: Belanda Godok Dana Hibah Rp 1,7 Triliun untuk Indonesia

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Terbukti Cemari Lingkungan, Pengelola TPA Ilegal Dikenakan Pidana

Terbukti Cemari Lingkungan, Pengelola TPA Ilegal Dikenakan Pidana

Pemerintah
Mikroplastik Hambat Fotosintesis Tanaman, Jutaan Orang Terancam Kelaparan

Mikroplastik Hambat Fotosintesis Tanaman, Jutaan Orang Terancam Kelaparan

LSM/Figur
Hibah Penelitian Transisi Energi RI-Australia Dibuka, Catat Tanggal Pentingnya

Hibah Penelitian Transisi Energi RI-Australia Dibuka, Catat Tanggal Pentingnya

Pemerintah
Dampak Perubahan Iklim, Jumlah Satelit yang Mengorbit Berkurang

Dampak Perubahan Iklim, Jumlah Satelit yang Mengorbit Berkurang

Pemerintah
Hary Tanoe Bakal Diperiksa Sebagai Saksi Dalam Kasus KEK Lido

Hary Tanoe Bakal Diperiksa Sebagai Saksi Dalam Kasus KEK Lido

Pemerintah
Rencana Tata Ruang Daerah Perlu Akomodasi Lahan untuk Energi Terbarukan

Rencana Tata Ruang Daerah Perlu Akomodasi Lahan untuk Energi Terbarukan

LSM/Figur
Menteri LH Sebut Derah Hulu Akan Dipulihkan Fungsinya

Menteri LH Sebut Derah Hulu Akan Dipulihkan Fungsinya

Pemerintah
Sampah Telah Capai Titik Terdalam Laut Mediterania

Sampah Telah Capai Titik Terdalam Laut Mediterania

LSM/Figur
Perancis Umumkan Rencana Adaptasi Jika Suhu Bumi Naik 4 Derajat Celsius

Perancis Umumkan Rencana Adaptasi Jika Suhu Bumi Naik 4 Derajat Celsius

Pemerintah
Hanya 7 Negara yang Penuhi Standar Kualitas Udara WHO, Chad dan Bagladesh Paling Tercemar

Hanya 7 Negara yang Penuhi Standar Kualitas Udara WHO, Chad dan Bagladesh Paling Tercemar

Pemerintah
Inovasi Mengurangi Biaya Produksi Bioetanol Berbasis Limbah

Inovasi Mengurangi Biaya Produksi Bioetanol Berbasis Limbah

LSM/Figur
BRIN Kembangkan Sel Surya Mikroalga, Disebut Lebih Ramah Lingkungan

BRIN Kembangkan Sel Surya Mikroalga, Disebut Lebih Ramah Lingkungan

Pemerintah
Bukan Energi Terbarukan, Migas Jadi Fokus Pendanaan Danantara Gelombang Pertama

Bukan Energi Terbarukan, Migas Jadi Fokus Pendanaan Danantara Gelombang Pertama

Pemerintah
Spesies Cecak Ini Diberi Nama Pecel Madiun, Kenalkan Kuliner Nusantara Lewat Sains

Spesies Cecak Ini Diberi Nama Pecel Madiun, Kenalkan Kuliner Nusantara Lewat Sains

LSM/Figur
Dedi Mulyadi Serukan Tobat Ekologis untuk Setop Bencana di Jawa Barat

Dedi Mulyadi Serukan Tobat Ekologis untuk Setop Bencana di Jawa Barat

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau