Dalam laporan terbaru berjudul State of the Global Climate 2024, WMO menyebutkan suhu rata-rata global 1,55 derajat celsius di atas tingkat pra-industri.
Baca juga: Jakarta dan Hangzhou Alami Dampak Paling Parah akibat Perubahan Cuaca Ekstrem
Di sisi lain, dunia sepakat melalui Perjanjian Paris untuk mencegah suhu Bumi tidak naik lebih dari 1,5 derajat celsius di atas tingkat pra-industri.
Rekor suhu global pada 2024 disebabkan oleh peningkatan emisi gas rumah kaca yang terus berlanjut, ditambah dengan fenomena El Nino.
Selain kenaikan suhu Bumi yang signifikan, beberapa indikator iklim juga mencatatkan rekor baru.
Konsentrasi karbon dioksida di atmosfer mencapai titik tertinggi dalam 800.000 tahun, dan lautan terus menghangat pada tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Sekretaris Jenderal WMO Celeste Saulo menuturkan, data tahun 2024 juga menunjukkan bahwa lautan terus menghangat dan permukaan laut terus meningkat.
Baca juga: Cuaca Ekstrem Jadi Tantangan Besar terhadap Perekonomian Global
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya