Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BRGM Restorasi 1,6 Juta Hektare Gambut dan 84.396 Hektare Mangrove

Kompas.com - 21/03/2025, 09:55 WIB
Zintan Prihatini,
Yunanto Wiji Utomo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) telah merestorasi 1,6 juta hektare gambut dan 84.396 mangrove selama sembilan tahun belakangan.

BRGM merupakan lembaga non struktural yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada presiden, sesuai Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 120 Tahun 2020. Setelah pengabdiannya, BRGM resmi berakhir pada Desember 2024.

"BRGM bertugas untuk memfasilitasi percepatan pelaksanaan restorasi gambut dan peningkatan kesejahteraan masyarakat pada areal restorasi gambut di tujuh provinsi," tulis perwakilan BRGM dalam keterangan resminya, Jumat (21/3/2025).

Ketujuh wilayah itu antara lain Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, dan Papua.

Sementara, percepatan rehabilitasi mangrove dilakukan di Sumatera Utara, Riau, Kepulauan Riau, Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Papua serta Papua Barat.

BRGM menyebut, restorasi gambut dan mangrove tidak hanya memulihkan lingkungan namun juga meningkatkan taraf hidup masyarakat di sekitarnya.

"Komitmen BRGM dalam meningkatkan sosial, serta ekonomi masyarakat menggunakan skema padat karya, yang bertujuan untuk menciptakan lapangan pekerjaan dalam pengembangan ekonomi hijau, ekonomi biru, dan ekonomi kreatif," kata BRGM.

Salah satunya mengembangkan usaha masyarakat berupa budidaya sagu, tanaman hortikultura, hingga budidaya perikanan yang mendorong ketahanan pangan dan pemberantasan kemiskinan.

Sejak didirikan pada 2016, BRGM telah membangun 22.349 unit Infrastruktur Restorasi Gambut (IRG), yang terdiri atas Sumur Bor, Sekat Kanal, dan Kanal timbun.

Restorasi gambut oleh BRGM terbukti dapat menurunkan kebakaran sebesar 29,59 persen. Sedangka , rehabilitasi mangrove yang dikerjakan oleh BRGM merupakan program mangrove terbesar di dunia.

Melalui rehabilitasi mangrove, mampu meningkatkan tutupan lahan, meningkatkan produktivitas tambak, dan menciptakan lapangan kerja.

Baca juga: Gambut dan Mangrove Bisa Pangkas 770 Megaton Emisi CO2 di Asia Tenggara 

Kemudian terbentuk 1.185 Desa Mandiri Peduli Gambut (DMPG), dan Desa Mandiri Peduli Mangrove (DMPM). Selanjutnya, BRGM menciptakan lapangan kerja bagi 102.000 kepala keluarga dalam restorasi gambut, dan 41.352 orang terlibat dalam kegiatan rehabilitasi mangrove.

Selain itu, BRGM membentuk serta melakukan pembimbingan 2.992 kelompok masyarakat  dalam pelaksanaan rehabilitasi mangrove.

Lembaga ini menciptakan 1.413 Unit usaha yang mendukung produksi pangan desa terfasilitasi melalui kegiatan pengembangan usaha masyarakat gambut.

Terakhir, menyalurkan 2,3 juta harian orang kerja (HOK) upah ke masyarakat untuk kegiatan restorasi gambut dan 4,5 juta HOK upah untuk kegiatan rehabilitasi mangrove.

Saat ini, BRGM sedang dalam proses likuidasi, yaitu proses penyelesaian aset dan kewajiban kepada Kementerian yang terkait.

"Restorasi ekosistem gambut dan mangrove, bukan pekerjaan sekali jadi namun memerlukan waktu dan konsistensi, serta bukan pula pekerjaan biofisik semata namun mencakup kerja-kerja sosial dan ekonomi di daerah-daerah pedalaman, pelosok, dan batas terdepan negeri," ucap pihak BRGM.

BRGM berharap, pelaksanaan restorasi lahan basah, gambut dan mangrove menjadi perhatian bersama, terutama dalam menekan angka kebakaran lahan, mencegah potensi pelepasan karbon, terjaganya batas wilayah teritori laut NKRI, serta sumber kehidupan bagi masyarakat gambut dan pesisir.

Restorasi gambut dan mangrove juga dinilai perlu dilanjutkan untuk mencapai Folu Net Sink 2030 dan Long Term Strategy Low Carbon Climate Resilience Compatible with Paris Aggreement (LTS-LCCP ) 2050.

Baca juga: Restorasi Lahan Mangrove dan Gambut Dinilai Jadi Solusi Iklim yang Minim “Budget”

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau