KOMPAS.com - Penelitian yang dilakukan University of Illinois di Urbana-Champaign, Amerika Serikat, menemukan panas ekstrem ternyata dapat memengaruhi produksi susu.
Menurut studi mereka, suhu panas dan kelembaban tinggi menyebabkan penurunan 1 persen produksi susu tahunan.
Peternakan kecil lebih terdampak daripada peternakan besar karena mereka mungkin dapat mengurangi imbas panas ekstrem melalui strategi manajemen.
"Sapi adalah mamalia seperti kita dan mereka mengalami stres akibat panas seperti yang kita alami," kata Marin Skidmore, rekan penulis studi dari University of Illinois Urbana-Champaign.
Menurutnya, ketika sapi terpapar panas ekstrem, hal itu dapat menimbulkan berbagai dampak negatif seperti ada peningkatan risiko infeksi, kegelisahan, dan penurunan nafsu makan yang menyebabkan penurunan produksi susu juga.
Bagi produsen susu, hal tersebut tentu berdampak langsung pada pendapatan mereka.
Baca juga: Panas Ekstrem Kurangi Kemampuan Laut Serap CO2
Mengutip Phys, Kamis (20/3/2025), hasil studi ini berdasarkan pada analisis data produksi susu dari sembilan negara bagian Midwest, AS.
Peneliti menggunakan lebih dari 56 juta catatan produksi susu dari 18.000 peternakan sapi perah dari tahun 2012 hingga 2016.
Mereka menyesuaikan data susu untuk kandungan protein dan lemak guna memperkirakan kualitas susu secara lebih akurat yang menentukan harga.
Para peneliti selanjutnya menggabungkan data produksi yang disesuaikan kualitasnya dengan data cuaca harian untuk suhu dan kelembaban.
Mereka kemudian menghitung pengukuran indeks suhu-kelembaban yang paling akurat mencerminkan stres panas yang dialami sapi, karena panas dan kelembapan yang tinggi membuat sapi lebih sulit untuk mendinginkan diri melalui keringat.
Mereka menemukan bahwa, rata-rata, 1 persen dari produksi susu tahunan hilang akibat stres panas.
Berdasarkan harga susu rata-rata, ini setara dengan sekitar 245 juta dollar AS yang hilang.
Lebih lanjut, stres panas secara tidak proporsional memengaruhi peternakan yang lebih kecil. Peternakan dengan jumlah sapi kurang dari 100 sapi kehilangan rata-rata 1,6 persen dari hasil tahunan.
Produsen sebenarnya dapat menerapkan berbagai bentuk strategi mitigasi, seperti sisi kandang terbuka, kipas angin, dan alat penyiram.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya