Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Deforestasi 2024 Capai 175.400 Hektare, Penyebabnya Karhutla dan Gambut

Kompas.com - 24/03/2025, 16:07 WIB
Zintan Prihatini,
Yunanto Wiji Utomo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Kehutanan (Kemenhut) menyebutkan bahwa deforestasi Indonesia mencapai 175.400 hektare pada 2024.

Direktur Inventarisasi dan Pemantauan Sumber Daya Hutan Kemenhut, Agus Budi Santosa, menyatakan, penyebab utama deforestasi ialah kebakaran hutan dan lahan atau karhutla hingga terbakarnya lahan gambut.

"Setelah kami kirim ground check, mengecek data di penafsiran dengan tingkat lapangan, kita tahu penyebab deforestasi sebagian besarnya adalah karena kebakaran hutan, ternyata adanya perambahan kawasan hutan atau illegal logging," ujar Agus dalam konferensi pers di kantornya, Senin (24/3/2025).

Berdasarkan data, karhutla berkontribusi atas pengurangan tutupan hutan sebesar 10 persen. Menurut Agus, deforestasi bruto terjadi di hutan sekunder dengan luas 200.600 hektare atau 92,8 persen di mana 69,3 persen terjadi di dalam kawasan hutan dan sisanya di luar kawasan hutan.

Baca juga: Kemenhut: TNI di Kawasan Hutan untuk Upaya Kolaborasi 

Adapun pemantauan laju deforesfasi dilakukan di seluruh daratan Indonesia dengan lahan seluas 187 juta hektare, yang mencakup area dalam maupun di luar kawasan hutan dengan citra satelit Landsat Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).  

"Ini (deforestasi) memang naik dibandingkan dengan tahun 2020. Tetapi secara tren 10 tahun terakhir, angkanya ini trennya masih turun dibandingkan dengan laju (deforestasi) 10 tahun," ucap Agus.

Hasil pemantauan menunjukkan, luas lahan berhutan di Indonesia tahun 2024 mencapai 95,5 juta hektare atau 51,1 persen dari total daratan. Dari angka tersebut sekitar 91,9 persen atau 87,8 juta hektare lahan berada di dalam kawasan hutan. 

Reforestasi Lahan

Baca juga: PTPN Akui Ada Kelalaian dalam Pengelolaan Lahan di Puncak hingga Sebabkan Banjir

Adapun Kemenhut telah berupaya melakukan reforestasi dengan merehabilitas hutan dan lahan seluas 217.900 hektare di 2024. Rehabilitasi dilakukan di dalam kawasan seluas 71.300 dan di luar kawasan hutan seluas 146.600 hektare. Lainnya, menjaga agar ekosistem gambut tetap basah.

"Salah satu upaya dari Kementerian Kehutanan untuk menanggulangi deforestasi adalah gambut. Gambut itu paling susah dipadamkan. Jadi kami harus yakinkan betul bahwa gambut-gambut yang ada di kita, terutama yang kedalamannya lebih dari 3 meter harus basah," jelas Agus. 

"Kalau dia basah, pada saat terjadinya kebakaran enggak akan nyebar kemana-mana. Jadi kekebakarannya lebih mudah dipadamkan," imbuh dia.

Upaya rehabiltas lahan selanjutnya ialah dengan menanam tanaman produktif melalui program yang dicanangkan Direktorat Jenderal Perhutanan Sosial. Tanamannya pun beragam, mulai dari tanaman berkayu hingga tanaman tidak berkayu.

Baca juga: Kemenhut: Deforestasi Indonesia Capai 175.000 Hektare Sepanjang 2024

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau