Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

30 Perusahaan Luncurkan Inisiatif untuk Tingkatkan Pasar Karbon

Kompas.com, 25 Maret 2025, 19:00 WIB
Monika Novena,
Yunanto Wiji Utomo

Tim Redaksi

Sumber esgdive

KOMPAS.com - Sebanyak 30 organisasi yang terdiri dari bisnis, organisasi nirlaba, serta sektor publik bekerja sama untuk meningkatkan pasar karbon dan membuat data kredit karbon yang lebih selaras.

Inisiatif bernama Protokol Terbuka Data Karbon (CDOP) tersebut bertujuan membuat pasar jual beli karbon menjadi lebih teratur, jelas, dan berfungsi lebih baik. Jadi, diharapkan pasar karbon akan menjadi lebih terpercaya dan besar.

Pasar karbon adalah sistem perdagangan di mana perusahaan atau negara dapat membeli dan menjual kredit karbon. Kredit karbon mewakili hak untuk mengeluarkan sejumlah tertentu gas rumah kaca.

Tujuan dari pasar karbon adalah untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan memerangi perubahan iklim.

Seperti dikutip dari ESG Dive, Selasa (25/3/2025), ada empat organisasi utama yang memimpin inisiatif ini, yaitu Global Carbon Market Utility yang merupakan perusahaan keuangan yang fokus pada infrastruktur pasar karbon serta Sylvera yakni perusahaan yang menyediakan data tentang karbon.

Baca juga: PwC Sarankan 7 Langkah untuk Maksimalkan Potensi Pasar Karbon Indonesia

Selain itu, RMI, sebuah organisasi nirlaba yang bekerja untuk solusi berkelanjutan dan pengurangan emisi karbon dan S&P Global Commodity Insights yang merupakan bagian dari S&P yang menyediakan informasi dan penilaian tentang pasar energi.

CDOP nantinya akan memanfaatkan dan mengembangkan inisiatif pasar karbon yang sudah ada.

CDOP juga bekerja sama dengan organisasi dan platform lain yang bergerak di bidang iklim, seperti Climate Action Data Trust, Dewan Integritas untuk Pasar Karbon Sukarela, dan Kelompok Kerja Infrastruktur Pasar Karbon Bank Dunia.

Kendari demikian CDOP memastikan bahwa sistemnya sejalan dengan aturan Pasal 6 Perjanjian Paris.

Pasal perjanjian iklim tersebut menetapkan pedoman tentang bagaimana negara-negara dapat berkolaborasi untuk mencapai target iklim mereka.

Pasal 6 disetujui pada COP26 di Glasgow, Skotlandia, dengan tujuan untuk meningkatkan kerja sama internasional dan pembangunan berkelanjutan, serta membantu membuka dukungan finansial bagi negara-negara berkembang, sesuai pembaruan perjanjian iklim global tahun 2021.

Baca juga: Pembeli Bersedia Bayar Mahal untuk Kredit Karbon yang Berkualitas

"CDOP merupakan langkah penting menuju harmonisasi pasar karbon sukarela dan data terkait, karena saat ini, tidak ada aturan yang sama tentang bagaimana data proyek dan kredit karbon dicatat dan digunakan," ungkap komite CDOP dalam keterangan resminya.

"Kekurangan standar itu, menghambat upaya kolaborasi dan berbagi data serta menghalangi potensi penuh pasar dalam mendorong aksi iklim yang berdampak," tambah mereka lagi.

Lebih lanjut, komite CDOP juga bekerja sama dengan organisasi lain di sektor pasar karbon sukarela selama tahun 2025 untuk membuat aturan dan definisi yang seragam untuk data tentang proyek dan kredit karbon.

Aturan ini akan berlaku di semua pasar, wilayah, dan jenis proyek.

Mereka juga akan membuat sistem untuk mengelola dan memperbarui aturan tersebut.

Rencana awal dari sistem CDOP sendiri akan dipublikasikan pada acara Pekan Iklim New York yang diadakan di akhir tahun ini.

Baca juga: PBB: Pengurangan Jejak Karbon Bangunan Perlu Segera Dilakukan

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Industri Olahraga Global Bisa Jadi Penggerak Konservasi Satwa Liar
Industri Olahraga Global Bisa Jadi Penggerak Konservasi Satwa Liar
Swasta
FAO: Perluasan Lahan Pertanian Tidak Lagi Memungkinkan
FAO: Perluasan Lahan Pertanian Tidak Lagi Memungkinkan
Pemerintah
Banjir Sumatera Disebabkan Kerusakan Hutan, Anggota DPR Ini Minta HGU Ditiadakan
Banjir Sumatera Disebabkan Kerusakan Hutan, Anggota DPR Ini Minta HGU Ditiadakan
Pemerintah
Pupuk Indonesia: Jangan Pertentangkan antara Pupuk Organik dan Kimia
Pupuk Indonesia: Jangan Pertentangkan antara Pupuk Organik dan Kimia
BUMN
PLN Kelebihan Pasokan, Proyek WtE Dikhawatirkan Hanya Bakar Uang
PLN Kelebihan Pasokan, Proyek WtE Dikhawatirkan Hanya Bakar Uang
LSM/Figur
Ekonomi Hijau Diprediksi Capai 7 Triliun Dolar AS per Tahun pada 2030
Ekonomi Hijau Diprediksi Capai 7 Triliun Dolar AS per Tahun pada 2030
Pemerintah
Skema Return dan Reuse Disebut Bisa Kurangi Polusi Plastik dalam 15 Tahun
Skema Return dan Reuse Disebut Bisa Kurangi Polusi Plastik dalam 15 Tahun
Pemerintah
Ketika Anak-anak Muda Mulai Berinisiatif untuk Lestarikan Lingkungan...
Ketika Anak-anak Muda Mulai Berinisiatif untuk Lestarikan Lingkungan...
LSM/Figur
Refleksi Filsafat Ekologis, Tempat Keramat dan Etika Lingkungan
Refleksi Filsafat Ekologis, Tempat Keramat dan Etika Lingkungan
Pemerintah
RI Sulit Capai Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen Jika Andalkan Sektor Pertanian
RI Sulit Capai Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen Jika Andalkan Sektor Pertanian
LSM/Figur
DAMRI Jalankan 286 Bus Listrik, Potensi Kurangi 72.000 Ton Emisi per Tahun
DAMRI Jalankan 286 Bus Listrik, Potensi Kurangi 72.000 Ton Emisi per Tahun
BUMN
Miangas hingga Wamena, FiberStar Genjot Akselerasi Digital di Wilayah 3T
Miangas hingga Wamena, FiberStar Genjot Akselerasi Digital di Wilayah 3T
Swasta
Pelaku Bisnis Luncurkan Program Sertifikasi Produksi Kaca Rendah Karbon
Pelaku Bisnis Luncurkan Program Sertifikasi Produksi Kaca Rendah Karbon
Pemerintah
Perubahan Iklim Diprediksi Tekan Pendapatan Dunia hingga 17 Persen
Perubahan Iklim Diprediksi Tekan Pendapatan Dunia hingga 17 Persen
LSM/Figur
ISSB Usulkan Pelaporan Emisi Metana Scope 1 untuk Perusahaan Energi
ISSB Usulkan Pelaporan Emisi Metana Scope 1 untuk Perusahaan Energi
LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau