Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Retno Marsudi: Permukaan Laut Naik 20 Cm, 680 Juta Orang Terancam

Kompas.com - 27/03/2025, 19:30 WIB
Zintan Prihatini,
Yunanto Wiji Utomo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Utusan Khusus Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB untuk Isu Air, Retno Marsudi, mengatakan bahwa permukaan air laut naik 20 sentimeter (cm) akibat mencairnya gletser.

Berdasarkan data Intergovernmental Panel on Climate Change atau IPCC, melelehnya gletser di dunia menyebabkan hilangnya 900 gigaton sumber utama air tawar. Angka ini mencetak rekor dalam kurun 50 tahun terakhir.

"Situasi ini telah menyebabkan naiknya level permukaan laut. Air laut sudah naik secara signikan mencapai 20 cm lebih tinggi dari permukaan laut tahun 1900," ujar Retno dalam acara di Jakarta Pusat, Rabu (26/3/2025).

Sebanyak 680 juta orang di dunia terancam karena naiknya air laut. Pada kesempatan itu, Retno turut menyinggung terkait dampak kekeringan dan banjir terhadap masyarakat global.

Pada 2023, PBB mencatat 32 juta orang terdampak krisis air dalam satu tahun saja. Di tahun yang sama, 29,4 juta orang terdampak kekeringan.

"700 juta orang memiliki risiko harus mengungsi karena masalah kekeringan. Dan di tahun 2050, tiga per empat penduduk dunia akan terdampak oleh kekeringan," jelas dia.

Di tingkat nasional, lanjut dia, 3 juta orang hidup dengan risiko mengonsumsi air yang tercemar. Kondisi serupa dihadapi semua negara di dunia yang mengalami krisis air.

Baca juga: Laju Kenaikan Permukaan Air Laut Melonjak 2 Kali Lipat 

"Pemerintah, swasta, stakeholders harus bersama-sama menangani krisis air ini," imbuh Retno.

Utusan Khusus Penanganan Air

Retno menyampaikan, Sekjen PBB menunjuk Utusan Khusus untuk Isu Air lantaran melihat perlu adanya dorongan untuk mengatasi krisis. Dirinya mengaku, memiliki sejumlah tugas mencakup advocacy, alignment, dan acceleration.

"Advocacy ini tujuannya adalah mendorong para pemimpin dunia untuk meletakkan air di dalam agenda politik prioritas mereka. Tetapi yang tidak kalah penting, advocacy di sini juga masyarakat," ucap Retno.

Menurut dia, masyarakat harus diberikan edukasi, advokasi juga bagaimana bersikap terhadap isu air.

Sementara, alignment adalah menyelaraskan, kolaborasi, serra bekerja sama. Ketiga, tugas acceleration untuk mempercepat komitmen penanganan air

"Jadi sekali lagi, kolaborasi, kerjasama, inclusiveness, semua stakeholders harus berpartisipasi. Karena hanya dengan itu kita akan dapat mengatasi isu yang menjadi kepentingan manusia," papar Retno.

"Saya mewakili bagian PBB, dari sisi PBB, kita siap untuk melakukan kerjasama dengan pemerintah Indonesia, dan semua stakeholders Indonesia," tambah dia.

Baca juga: Sekolah Lapang Pertanian Dorong Petani sebagai Garda Depan Konservasi Air

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

AS Pertimbangkan Tambang Laut Dalam untuk Cari Nikel dan Lawan China

AS Pertimbangkan Tambang Laut Dalam untuk Cari Nikel dan Lawan China

Pemerintah
LPEM UI: Penyitaan dan Penyegelan akan Rusak Tata Kelola Sawit RI

LPEM UI: Penyitaan dan Penyegelan akan Rusak Tata Kelola Sawit RI

Pemerintah
Jaga Iklim Investasi, LPEM FEB UI Tekankan Pentingnya Penataan Sawit yang Baik

Jaga Iklim Investasi, LPEM FEB UI Tekankan Pentingnya Penataan Sawit yang Baik

Pemerintah
Reklamasi: Permintaan Maaf yang Nyata kepada Alam

Reklamasi: Permintaan Maaf yang Nyata kepada Alam

LSM/Figur
Dampak Ekonomi Perubahan Iklim, Dunia Bisa Kehilangan 40 Persen GDP

Dampak Ekonomi Perubahan Iklim, Dunia Bisa Kehilangan 40 Persen GDP

LSM/Figur
Studi: Mikroplastik Ancam Ketahanan Pangan Global

Studi: Mikroplastik Ancam Ketahanan Pangan Global

LSM/Figur
Kebijakan Tak Berwawasan Lingkungan Trump Bisa Bikin AS Kembali ke Era Hujan Asam

Kebijakan Tak Berwawasan Lingkungan Trump Bisa Bikin AS Kembali ke Era Hujan Asam

Pemerintah
Nelayan di Nusa Tenggara Pakai “Cold Storage” Bertenaga Surya

Nelayan di Nusa Tenggara Pakai “Cold Storage” Bertenaga Surya

LSM/Figur
Pakar Pertanian UGM Sebut Pemanasan Global Ancam Ketahanan Pangan Indonesia

Pakar Pertanian UGM Sebut Pemanasan Global Ancam Ketahanan Pangan Indonesia

LSM/Figur
3 Akibat dari Perayaan Lebaran yang Tidak Ramah Lingkungan

3 Akibat dari Perayaan Lebaran yang Tidak Ramah Lingkungan

LSM/Figur
1.620 Km Garis Pantai Greenland Tersingkap karena Perubahan Iklim, Lebih Panjang dari Jalur Pantura

1.620 Km Garis Pantai Greenland Tersingkap karena Perubahan Iklim, Lebih Panjang dari Jalur Pantura

LSM/Figur
Semakin Ditunda, Ongkos Atasi Krisis Iklim Semakin Besar

Semakin Ditunda, Ongkos Atasi Krisis Iklim Semakin Besar

LSM/Figur
Harus 'Segmented', Kunci Bisnis Sewa Pakaian untuk Dukung Lingkungan

Harus "Segmented", Kunci Bisnis Sewa Pakaian untuk Dukung Lingkungan

Swasta
ING Jadi Bank Global Pertama dengan Target Iklim yang Divalidasi SBTi

ING Jadi Bank Global Pertama dengan Target Iklim yang Divalidasi SBTi

Swasta
Dekarbonisasi Baja dan Logam, Uni Eropa Luncurkan Rencana Aksi

Dekarbonisasi Baja dan Logam, Uni Eropa Luncurkan Rencana Aksi

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau