KOMPAS.com - Bandara Heathrow London merilis rencana ramah lingkungan pertama yang mereka ambil pada bulan Desember tahun 2024 lalu.
Sebagai bandara tersibuk keempat di dunia, sepanjang tahun 2023 saja Heatrow tercatat mengeluarkan lebih dari 18 juta ton karbon dioksida, yang 95 persennya berasal dari pesawat.
Hal ini menjadikan Heathrow sebagai bandara paling berpolusi kedua di dunia menurut laporan dari ODI, lembaga pemikir urusan global, dan lainnya.
Baca juga: Studi: Hanya 10 dari 77 Maskapai yang Mendorong Penerapan SAF
Dengan adanya rencana pemerintah Inggris untuk menambah landasan pacu menjadi tiga tahun 2035, maka lintas penerbangan ke Heathrow akan meningkat sebesar 50 persen, dari 480.000 penerbangan setahun menjadi 720.000.
Peningkatan penerbangan ini memicu pertanyaan dari banyak aktivis iklim dan pakar kebijakan hijau tentang bagaimana mereka bisa merencanakan perluasan bandara, dan peningkatan perjalanan udara yang menyebabkan lebih banyak emisi karbon.
Sementara saat ini begitu banyak pelaku ekonomi di dunia membuat rencana pembatasan produksi dan meminimalisir dampak produksi mereka yang berdampak buruk pada lingkungan.
Untuk mengurangi risiko tersebut, Heathrow memutuskan untuk mengikuti rekomendasi dari Gugus Tugas Pengungkapan Keuangan Terkait Alam.
Hal itu menyebabkan bandara Heatrow menjadi bandara pertama di dunia yang berkomitmen pada langkah-langkah perbaikan lingkungan.
Dalam upayanya untuk mengurangi dampak buruk pada lingkungan, Heathrow berjanji untuk mengelola 10 persen lebih banyak lahan untuk keanekaragaman hayati.
Baca juga: Pemerintah Targetkan Campuran SAF 50 Persen Tahun 2060
Saat ini, bandara ini bekerja sama dengan para ahli ekologi untuk melestarikan sekitar 420 hektar lahan. Maskapai ini juga akan terus membeli kredit karbon berbasis alam dari proyek-proyek yang melestarikan atau memulihkan alam.
"Saya berharap dengan adanya rencana ini, kami dapat bekerja sama dengan masyarakat setempat untuk lebih memperluas jaringan alam di sekitar Heathrow," kata Becky Coffin, direktur komunitas dan keberlanjutan di Heathrow, sebagaimana dikutip dari greenbiz, Trellis.net pada Kamis (10/04/2025).
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya