Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri LH Tak Beri Toleransi terhadap Fasilitas “Open Burning” Milik Industri

Kompas.com - 10/04/2025, 19:00 WIB
Zintan Prihatini,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq, menyatakan bahwa pihaknya akan menutup semua sistem open burning atau pembakaran terbuka di industri yang menyebabkan polusi udara.

Dia mencatat open burning ilegal tersebar di 120 titik kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek).

"Terkait dengan open burning kami tidak ada toleransi. Kami pun melakukan penutupan kembali open burning yang sifatnya tungku bakar seperti pengolahan besi-besi, data kami ada 16 (yang berbahaya), tiga sudah kami tutup," kata Hanif dalam acara di Jakarta Selatan, Kamis (10/4/2025).

Dia mengaku tak ragu untuk membawa kasus open burning ke ranah hukum, apabila pengelola tak jua menutup sistem pembakaran tersebut. Terutama, tungku terbuka pengolahan besi yang memicu polusi udara bahkan merusak ekosistem.

Baca juga: Paling Berpolusi, Industri Fast Fashion Picu Krisis Sampah Global

"Tungku-tungku terbuka pengolahan besi yang pembakarannya terbuka, ini yang kami kategorikan open burning. Ada tiga perusahaan yang telah kami lakukan penegakan hukum dan hari ini sedang berproses," jelas Hanif.

KLH pun terus menggencarkan berbagai upaya untuk menekan tingkat polusi udara di Jakarta, salah satunya melalui penanganan aerosol ydari sektor industri.

Dalam pertemuan bersama para pimpinan kawasan industri se-Jabodetabek dan Karawang itu, Hanif menyampaikan aerosol dapat ditangani dengan teknologi modifikasi cuaca dengan menurunkan hujan di suatu wilayah. Sehingga, polutan turun bersama air hujan lalu kualitas udara membaik.

"Beberapa skenario tentu kami telah susun, bahkan sudah dengan rinci dilaporkan di dalam hasil penelitian dan kajian-kajian. Di antaranya tentu yang paling utama adalah mengontrol gas buang kita, gas buang yang ideal tentu penggunaan dengan bahan bakar gas," ungkap Hanif.

Baca juga: Ecoton: Mikroplastik Tersebar di Area Dekat Tungku Pembakaran TPA

Dia membeberkan, penggunaan gas di industri lebih sedikit menyebabkan polusi di udara.

"Pada prinsipnya perusahaan Gas Negara telah siap mendistribusikan gas-gas ini di dalam mengonversi penggunaan bahan bakar, batu bara dan sejenisnya menjadi penggunaan gas," tutur Hanif.

Di samping itu, pengelola industri bakal diwajibkan memasang stasiun pamantau kualitas udara atau SPKU. Menurut Hanif, hal ini dilakukan untuk menekan polusi udara di Jabodetabek menjelang musim kemarau. Saat kemarau, udara cenderung lebih berpolusi dibandingkan musim hujan.

 

"Karena ini Peraturan Menteri-nya belum ada kami akan memandatkan lebih awal dengan Keputusan Menteri sampai Peraturan Menterinya akan dikeluarkan. Sehingga sifatnya semi-semi mandatorium," papar dia.

Baca juga: Tekan Polusi Udara dari Kawasan Industri, Pemerintah Uji Emisi Kendaraan Besar

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Gandeng Plataran, Tiket.com Ingin Berkontribusi Pada Keberlanjutan

Gandeng Plataran, Tiket.com Ingin Berkontribusi Pada Keberlanjutan

Swasta
Ini Tantangan Pariwisata Ramah Lingkungan di Indonesia

Ini Tantangan Pariwisata Ramah Lingkungan di Indonesia

Pemerintah
Plataran Indonesia Tanam 45.000 Pohon dari Tamu yang Datang

Plataran Indonesia Tanam 45.000 Pohon dari Tamu yang Datang

Swasta
4 Perubahan Perilaku yang Paling Efektif untuk Menurunkan Emisi Karbon

4 Perubahan Perilaku yang Paling Efektif untuk Menurunkan Emisi Karbon

LSM/Figur
Penurunan Emisi Sektor Pelayaran Bakal Mentok di 75 Persen pada 2050

Penurunan Emisi Sektor Pelayaran Bakal Mentok di 75 Persen pada 2050

Swasta
Gelar 'Earth Festival 2025', Kemenpar Ajak Ubah Kebiasaan untuk Bumi Lebih Baik

Gelar "Earth Festival 2025", Kemenpar Ajak Ubah Kebiasaan untuk Bumi Lebih Baik

Pemerintah
Transformasi Industri Elektronik, Gandeng UMKM dan Kurangi Emisi Karbon

Transformasi Industri Elektronik, Gandeng UMKM dan Kurangi Emisi Karbon

Swasta
Earth AI, Kini Kecerdasan Buatan Bisa Bantu Eksplorasi Mineral Kritis

Earth AI, Kini Kecerdasan Buatan Bisa Bantu Eksplorasi Mineral Kritis

Swasta
'Matahari Buatan' China Pecahkan Rekor, Suhu Menyala 100 Juta Derajat Celsius

"Matahari Buatan" China Pecahkan Rekor, Suhu Menyala 100 Juta Derajat Celsius

Pemerintah
Melihat Bank Sampah Induk Gesit di Jaksel yang Berdayakan Kaum Ibu

Melihat Bank Sampah Induk Gesit di Jaksel yang Berdayakan Kaum Ibu

LSM/Figur
Dorong Pelaporan, UE Sederhanakan Aturan Keberlanjutan

Dorong Pelaporan, UE Sederhanakan Aturan Keberlanjutan

Pemerintah
ASEAN Tertinggal, Cuma 23 Persen Listrik dari Energi Terbarukan

ASEAN Tertinggal, Cuma 23 Persen Listrik dari Energi Terbarukan

LSM/Figur
Emisi Industri Bahan Bakar Fosil Picu Kenaikan Signifikan Permukaan Laut

Emisi Industri Bahan Bakar Fosil Picu Kenaikan Signifikan Permukaan Laut

Pemerintah
4 Tahun Lagi, Indonesia Berambisi Jadi Negara dengan PLTP Terbesar di Dunia

4 Tahun Lagi, Indonesia Berambisi Jadi Negara dengan PLTP Terbesar di Dunia

Pemerintah
Sektor Pelayaran Terancam Denda 380 Dollar AS per Metrik Ton CO2 jika Lebihi Batas Emisi

Sektor Pelayaran Terancam Denda 380 Dollar AS per Metrik Ton CO2 jika Lebihi Batas Emisi

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau