Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/04/2025, 13:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Akan tetapi, angka tersebut telah menurun dalam beberapa tahun terakhir. Sedangkan sistem insenerator telah meningkat menjadi 34 persen.

Baca juga: Tuntutan Ganti Rugi Menanti Produsen yang Tak Tangani Sampah Plastik

Jepang, China, dan Uni Eropa memiliki tingkat pembakaran limbah plastik tertinggi, masing-masing sebesar 70 persen, 60 persen, dan 38 persen.

Dalam kasus Eropa, hal ini disebabkan oleh fokus benua tersebut pada pemulihan energi dan implementasi inisiatif waste to energy atau limbah menjadi energi.

Namun, pembakaran plastik juga memiliki risiko tersendiri.

Pasalnya, pembakaran plastik melepaskan polutan berbahaya sehingga memerlukan teknologi canggih dan kerangka regulasi yang ketat.

Baca juga: Sedekah Sampah Ala Hanan Attaki, Masyarakat Bisa Jual Plastik di Masjid

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau