KOMPAS.com - Memiliki usaha sendiri dulu terasa seperti mimpi bagi Agus Mulyana.
Dengan modal terbatas, ia memulai bisnis manufaktur di sebuah kontrakan kecil berukuran 4x5 meter. Semangat tanpa bataslah yang jadi bahan bakar utama untuk terus melaju.
Kini, Agus adalah Direktur CV Anugrah Jaya Mandiri, perusahaan manufaktur komponen berbasis kawat (wire-based components) seperti pegas, jalur pengikat kabel kendaraan roda dua, hingga rangka penopang jok mobil.
Produksi perusahaannya kini menembus 1,1 juta unit per bulan, dengan kapasitas maksimal mencapai 2 juta unit.
“Saat ini memiliki 55 pegawai,” ujar Agus saat bertemu di Menara Kompas, Senin (21/4/2025).
Awal yang Penuh Tantangan
Perjalanan Agus tidak mudah. Saat merintis pada 2010, ia memungut kayu-kayu bekas untuk dijadikan meja produksi.
“Dulu kalau ada orang buang kayu saya minta, karena saya enggak punya uang untuk beli meja dari besi untuk produksi,” ujar Agus.
Alat-alat pegas dia rakit sendiri dengan paku seadanya karena tak punya cukup modal.
Baru pada 2011, Agus bisa menyewa rumah keluarga yang lebih besar dan membeli meja besi sederhana. Setahun kemudian, ia mulai mengurus legalitas usaha dan pindah ke ruko yang lebih luas.
Namun, pertumbuhan bisnis tak langsung meroket. Meskipun omzet meningkat, pengembangan produk dan penetrasi pasar masih stagnan karena minim bimbingan.
Baca juga: Belajar Usaha Bambu Lestari dari Orang Flores
Bangkit Lewat Program Pembinaan YDBA
Titik balik terjadi pada 2016. Agus bergabung dengan program pembinaan UMKM dari Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA).
“Setelah menjadi anggota, kami mulai mengirimkan powerman untuk di-training agar usaha manufaktur kecil ini berkembang lagi,” kata Agus.
Agus mengaku mendapatkan banyak pelajaran untuk mengembangkan usahanya dari pelatihan-pelatihan yang diikutinya.
Setelah ikut pelatihan, usahanya berkembang pesat. Dari hanya 3 karyawan, sekarang dia punya 55.
Tak hanya itu, pada 2018 perusahaannya mulai menggunakan mesin CNC (Computer Numerical Control), mengotomatisasi proses produksi yang sebelumnya manual.
Berkat pembinaan selama empat tahun, CV Anugrah Jaya Mandiri kini menjadi tier 2 dalam rantai pasok, bekerja sama dengan perusahaan manufaktur besar seperti Honda, Toyota, dan Astra Honda Motor.
YDBA Dorong UMKM Naik Kelas
Sejak berdiri 45 tahun lalu, YDBA telah membina 2000 UMKM setiap tahunnya melalui pendekatan menyeluruh, mulai dari pelatihan manajerial, teknis produksi, hingga perluasan akses pasar.
“UMKM Indonesia ini banyak, tetapi tidak semuanya mendapatkan pembinaan” ujar Rahmat Handoyo Kepala Departemen Komunikasi dan Sistem Informasi YDBA.
Lebih lanjut, Rahmat mengatakan, walau tidak bisa membina semua UMKM yang ada di Indonesia, Yayasan Astra - YDBA berkomitmen untuk bisa membangun ekosistem pengembangan UMKM dengan pendekatan yang menyeluruh sehingga UMKM hasil binaan Astra bisa juga menyebarkan ilmunya untuk membantu UMKM lain saat mereka telah mandiri.
Hingga saat ini cabang YDBA telah tersebar di 19 daerah, sepanjang Pulau Jawa, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah hingga Nusa Tenggara Timur.
Baca juga: Maybank Indonesia Salurkan Pembiayaan untuk Usaha Berkelanjutan Rp 22,1 Triliun
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya