KOMPAS.com-Saat memikirkan ancaman perubahan iklim, Anda mungkin akan membayangkan banjir, badai, atau gelombang panas yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Namun rupanya ada banyak dampak lain yang mungkin tidak Anda sadari dan telah memengaruhi hidup kita sehari-hari.
"Ini adalah dampak perubahan iklim yang memengaruhi kehidupan orang-orang tetapi tidak selalu menjadi berita," kata Jennifer Carman dari Universitas Yale.
Mengetahui tentang dampak tersebut dapat membantu orang mempersiapkan diri terhadap bagaimana perubahan iklim akan memengaruhi kehidupan mereka.
Lalu apa saja dampak perubahan iklim yang memengaruhi kehidupan sehari-hari kita, berikut di antaranya seperti dilansir dari New Scientist, Jumat (9/5/2025).
Suhu yang lebih panas akibat perubahan iklim berkontribusi terhadap inflasi harga.
Baca juga: Perubahan Iklim Ancam Masa Depan Pisang
Friderike Kuik dari Bank Sentral Eropa dan rekan-rekannya menganalisis hubungan antara perubahan suhu dan ribuan indeks harga dari seluruh dunia.
Secara keseluruhan, mereka menemukan bahwa suhu rata-rata yang lebih tinggi, bukan hanya peristiwa ekstrem menyebabkan inflasi.
Hal ini terutama berlaku di wilayah yang lebih dekat dengan garis khatulistiwa.
Mereka memproyeksikan bahwa pada tahun 2035, suhu yang lebih panas akan mendorong inflasi harga tahunan di berbagai barang sebesar 0,5 persen hingga 1,2 persen, tergantung pada jumlah gas rumah kaca yang diproduksi dunia.
Dampaknya sekitar dua kali lebih besar untuk harga pangan karena pertanian sangat rentan terhadap perubahan cuaca.
Suhu yang lebih tinggi juga berarti meningkatnya biaya pendingin udara.
Di tempat yang panas, orang-orang yang memiliki pendingin udara harus menyalakannya lebih lama dan lebih sering untuk mendapatkan efek pendinginan yang sama.
Hal ini sering kali dapat meningkatkan tagihan listrik melebihi kemampuan orang-orang.
Bahkan ketika kita dapat menyalakan pendingin udara, suhu yang lebih panas di malam hari dapat mengganggu tidur kita.
Baca juga: Apakah Melindungi Harimau di Hutan Bisa Atasi Perubahan Iklim?
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya