Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Afrika Terancam Krisis Gizi karena Rencana Pemotongan Anggaran Inggris

Kompas.com - 19/05/2025, 21:00 WIB
Eriana Widya Astuti,
Yunanto Wiji Utomo

Tim Redaksi

Callum Northcote, Kepala Bidang Kelaparan dan Gizi di Save the Children UK, menggambarkan proyeksi ini sebagai "kemunduran besar" dalam upaya Inggris menanggulangi kelaparan.

Baca juga: Wahana Visi Indonesia Luncurkan Program Ketahanan Pangan di Asmat

“Separuh anak-anak di dunia tidak mampu membeli makanan sehat. Di tengah meningkatnya kerawanan pangan global dan ancaman krisis iklim yang semakin parah, situasinya kemungkinan akan memburuk,” ujar Northcote, dikutip dari The Independent pada Senin (19/5/2025).

Masalah malnutrisi global memang merupakan masalah yang masih belum terselesaikan, lebih dari empat dari lima anak dengan malnutrisi akut tidak mendapatkan dukungan gizi yang mereka butuhkan, karena birokrasi dan kekurangan dana, menurut Komite Penyelamatan Internasional.

Krisis iklim juga memperburuk dampak pemangkasan bantuan. Tanaman pangan dan kegiatan pertanian semakin tertekan akibat kekeringan yang makin sering terjadi dan ekstrem, seperti yang melanda Kenya, serta akibat perubahan cuaca lainnya.

Adapun, dua dampak paling parah dari kekurangan gizi adalah stunting (pertumbuhan terhambat—anak terlalu pendek untuk usianya) dan wasting (anak terlalu kurus untuk tinggi badannya akibat penurunan berat badan drastis atau gagal menambah berat badan).

Pemodelan dari Institute for Health Metrics and Evaluation, lembaga penelitian kesehatan berbasis di AS, memperkirakan bahwa jika tidak ada tindakan terhadap perubahan iklim, maka antara tahun 2024 dan 2050 akan ada tambahan 40 juta anak yang mengalami stunting dan 28 juta anak yang mengalami wasting.

Jumlah ini akan menambah 148 juta anak yang sudah mengalami stunting dan 45 juta anak dengan wasting pada tahun 2023, menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Menanggapi prediksi dampak pemotongan bantuan Inggris terhadap dukungan gizi di masa depan, juru bicara Foreign, Commonwealth & Development Office (FCDO) mengatakan bahwa Keputusan rinci mengenai alokasi anggaran ODA (bantuan pembangunan luar negeri) masih dalam proses Tinjauan Pengeluaran, dengan mempertimbangkan berbagai faktor termasuk penilaian dampak.

“Kami akan menerapkan pendekatan ketat untuk memastikan setiap dana ODA memberikan manfaat maksimal dari uang yang dibelanjakan,” demikian dinyatakan.

Tinjauan Pengeluaran Inggris, yang akan menentukan rencana belanja multi-tahun untuk semua departemen pemerintah, masih berlangsung dan dijadwalkan selesai pada bulan Juni.

Baca juga: IPB Rilis Inovasi Berbasis AI untuk Tingkatkan Ketahanan Pangan

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
HUT ke-80 TNI, 2.100 Petugas Dikerahkan untuk Angkut Sampah di Monas
HUT ke-80 TNI, 2.100 Petugas Dikerahkan untuk Angkut Sampah di Monas
Pemerintah
Gen Z Kini Tak Lagi Sekadar Nyeruput Kopi, Isu Keberlanjutan Jadi Urgensi
Gen Z Kini Tak Lagi Sekadar Nyeruput Kopi, Isu Keberlanjutan Jadi Urgensi
Pemerintah
Eropa Jadi Pasar Paling Menarik untuk Investasi Energi Terbarukan
Eropa Jadi Pasar Paling Menarik untuk Investasi Energi Terbarukan
Pemerintah
Analisis Temukan Jutaan Bangunan Global Berada di Zona Risiko Kenaikan Air Laut
Analisis Temukan Jutaan Bangunan Global Berada di Zona Risiko Kenaikan Air Laut
Pemerintah
Inovasi Hemat Energi di Armada Kapal, Pertamina International Shipping Raih Lestari Awards
Inovasi Hemat Energi di Armada Kapal, Pertamina International Shipping Raih Lestari Awards
BUMN
Ketergantungan pada Energi Fosil Tingkatkan Risiko dan Biaya Kesehatan di RI
Ketergantungan pada Energi Fosil Tingkatkan Risiko dan Biaya Kesehatan di RI
Pemerintah
Terpapar Radioaktif, Pabrik di Industri Cikande Didekontaminasi
Terpapar Radioaktif, Pabrik di Industri Cikande Didekontaminasi
Pemerintah
Vale Indonesia Ubah Limbah Nikel Jadi Berkah lewat Inisiatif Sirkular
Vale Indonesia Ubah Limbah Nikel Jadi Berkah lewat Inisiatif Sirkular
Swasta
AWS Investasi Jangka Panjang di Indonesia, Target Net-Zero dan Latih 1 Juta Talenta Cloud
AWS Investasi Jangka Panjang di Indonesia, Target Net-Zero dan Latih 1 Juta Talenta Cloud
Swasta
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem Landa Sejumlah Daerah 3 Hari ke Depan
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem Landa Sejumlah Daerah 3 Hari ke Depan
Pemerintah
Terobosan Investigasi: Pakai AI untuk Bongkar Perdagangan Satwa Liar Global
Terobosan Investigasi: Pakai AI untuk Bongkar Perdagangan Satwa Liar Global
LSM/Figur
Perkuat Ekosistem Biru Lautan Indonesia, PIS dan SeaSoldier Tanam 525 Terumbu Karang di Maluku
Perkuat Ekosistem Biru Lautan Indonesia, PIS dan SeaSoldier Tanam 525 Terumbu Karang di Maluku
Swasta
Angka Kematian Pohon Meroket, Ancaman Serius bagi Manusia
Angka Kematian Pohon Meroket, Ancaman Serius bagi Manusia
LSM/Figur
Biaya Penghapusan Karbon Diprediksi Habiskan 6 Triliun Dolar AS Tiap Tahun
Biaya Penghapusan Karbon Diprediksi Habiskan 6 Triliun Dolar AS Tiap Tahun
Pemerintah
Tradisi Masyarakat Adat Ciptagelar yang Hormati Hutan dan Beradaptasi dengan Krisis Iklim
Tradisi Masyarakat Adat Ciptagelar yang Hormati Hutan dan Beradaptasi dengan Krisis Iklim
LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau