Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Label Makanan Tak Jelas Picu Sampah Pangan

Kompas.com - 12/06/2025, 20:02 WIB
Monika Novena,
Yunanto Wiji Utomo

Tim Redaksi

Sumber PHYSORG

KOMPAS.com - Penelitian baru dari Universitas RMIT dan End Food Waste Australia mengungkap label makanan yang membingungkan bisa memicu food waste atau sampah pangan.

Hal tersebut bisa merugikan rumah tangga dan berkontribusi terhadap pemborosan makanan.

Studi mengungkap label tanggal yang lebih jelas dan lebih konsisten serta saran penyimpanan dengan cetakan yang lebih besar dengan ikon yang sederhana, dapat secara drastis mengurangi jumlah makanan terbuang.

Temuan ini didapat setelah peneliti melakukan studi terhadap masyarakat Australia.

Melansir Phys, Selasa (10/6/2025) setiap tahun, warga Australia membuang 7,6 ton makanan yang sebagian besar masih aman untuk dimakan.

Penelitian menunjukkan desain label yang buruk dan kemasan yang tidak konsisten merupakan alasan utama konsumen membuang makanan. Itu dapat merugikan rumah tangga rata-rata hingga 2.500 dollar AS per tahun.

Baca juga: Jamur Bisa Ubah Food Waste Jadi Masakan Mewah

"Sudah waktunya ada sistem yang konsisten dan jelas yang membantu orang membuat pilihan yang lebih cerdas, menghemat uang, dan mencegah makanan yang masih bagus terbuang ke tempat sampah," kata Lukas Parker, penulis utama penelitian ini.

Sayangnya, meskipun konsumen ingin label makanan diubah agar lebih jelas, para pemangku kepentingan di industri makanan enggan melakukannya karena khawatir soal biaya, kepatuhan terhadap aturan, dan kerumitan regulasi.

Selain itu, ketidaksesuaian besar antara apa yang diinginkan atau dibutuhkan oleh konsumen dengan kemampuan sistem misalnya, sistem produksi, regulasi, atau industri untuk memenuhi kebutuhan tersebut, dan ini menjadi hambatan utama dalam mencapai kemajuan.

CEO End Food Waste Australia, Tristan Butt, mengatakan pengurangan sampah makanan melalui label yang lebih cerdas hanya akan terjadi jika pemerintah, pengecer, dan produsen makanan bekerja sama.

"Pelabelan tanggal yang jelas dan konsisten adalah salah satu cara yang paling hemat biaya dan dapat diskalakan untuk mengurangi sampah makanan rumah tangga, tetapi itu tidak akan terjadi tanpa kolaborasi di seluruh industri," katanya.

Baca juga: WWF Indonesia Gandeng Pemkot Bogor Atasi Permasalahan Sampah Plastik

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
IPB Ajak Guru di Kediri Rancang Pembelajaran Gizi Seimbang Berbasis EcoFun
IPB Ajak Guru di Kediri Rancang Pembelajaran Gizi Seimbang Berbasis EcoFun
LSM/Figur
Debu Setara 300 Piramida Giza Melayang per Tahun, Ancam 330 Juta Jiwa
Debu Setara 300 Piramida Giza Melayang per Tahun, Ancam 330 Juta Jiwa
Pemerintah
Asia Dominasi Produksi Listrik Bersih, tetapi Masih Terpusat di China
Asia Dominasi Produksi Listrik Bersih, tetapi Masih Terpusat di China
Pemerintah
Pertamina Lestarikan Hutan di Besakih Bali dengan Tanaman Energi
Pertamina Lestarikan Hutan di Besakih Bali dengan Tanaman Energi
BUMN
Transisi Energi Eropa: Surya Meraja, Tendang Batu Bara ke Titik Terendahnya
Transisi Energi Eropa: Surya Meraja, Tendang Batu Bara ke Titik Terendahnya
Pemerintah
Sederet Tantangan Dekarbonisasi Transportasi, dari Bahan Bakar sampai Insentif EV
Sederet Tantangan Dekarbonisasi Transportasi, dari Bahan Bakar sampai Insentif EV
LSM/Figur
Di Mana Keadilan Iklim? Yang Kaya Boros Energi, Yang Miskin Tanggung Dampaknya
Di Mana Keadilan Iklim? Yang Kaya Boros Energi, Yang Miskin Tanggung Dampaknya
LSM/Figur
Kisah Relawan RS Kapal Nusa Waluya II - PIS, dari Operasi di Tengah Ombak hingga Mendapat Buah-buahan
Kisah Relawan RS Kapal Nusa Waluya II - PIS, dari Operasi di Tengah Ombak hingga Mendapat Buah-buahan
BUMN
China Terapkan Standar Energi Terbarukan Pertama untuk Sektor Baja dan Semen
China Terapkan Standar Energi Terbarukan Pertama untuk Sektor Baja dan Semen
Pemerintah
Satgas PKH Kuasai 2 Juta Hektar Lahan Sawit, Selanjutnya Apa?
Satgas PKH Kuasai 2 Juta Hektar Lahan Sawit, Selanjutnya Apa?
Pemerintah
Dorong Capaian SDGs, ITS Gelar Pemeriksaan Gratis Deteksi Kanker untuk Perempuan
Dorong Capaian SDGs, ITS Gelar Pemeriksaan Gratis Deteksi Kanker untuk Perempuan
Swasta
Susul Bank AS, HSBC Keluar dari Aliansi Iklim Perbankan Dunia
Susul Bank AS, HSBC Keluar dari Aliansi Iklim Perbankan Dunia
Swasta
Teknologi China Tembak CO2 dan Metana, Pangkas Dua Emisi Sekaligus
Teknologi China Tembak CO2 dan Metana, Pangkas Dua Emisi Sekaligus
Pemerintah
Inovasi Perekat Rendah Emisi, Lebih Aman untuk Rumah dan Lingkungan
Inovasi Perekat Rendah Emisi, Lebih Aman untuk Rumah dan Lingkungan
Pemerintah
Ahli Ungkap 3 Strategi Pengembangan Ternak Pedaging Berkelanjutan
Ahli Ungkap 3 Strategi Pengembangan Ternak Pedaging Berkelanjutan
LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau