Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aksi Nyata FKS Food Sejahtera, Konservasi Pohon Langka untuk Lingkungan Berkelanjutan

Kompas.com, 13 Juni 2025, 12:51 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - PT FKS Food Sejahtera Tbk (FKS FS), salah unit bisnis FKS Group yang fokus pada makanan dasar dan makanan siap saji, menggelar kegiatan penanaman pohon langka dalam rangka mendukung konservasi lingkungan dan keanekaragaman hayati.

Penanaman pohon meliputi berbagai jenis di antaranya Dewandaru, Cempaka, Kayu Putih, Sengon, Ketapang Kencana, hingga Mahoni. Aksi hijau ini dilakukan sekitar wilayah operasional, di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Unit 5 Sragen, Jawa Tengah pada 13 Juni 2025.

Direktur Utama FKS Food Sejahtera, Gerry Mustika menjelaskan, kegiatan ini merupakan bagian dari Program Konservasi Ex-situ Tanaman Langka, sekaligus bentuk nyata implementasi pilar lingkungan dalam strategi ESG (Environmental, Social, and Governance).

“Melestarikan keanekaragaman hayati bukan sekadar pilihan, melainkan kebutuhan. Kami percaya bahwa pelaku industri juga memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga lingkungan," ungkap Gerry Mustika.

Keanekaragaman hayati memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem dan ketahanan pangan global.

Menurut Laporan Global Assessment dari Intergovernmental Science-Policy Platform on Biodiversity and Ecosystem Services (IPBES) tahun 2019, satu juta spesies tumbuhan dan hewan terancam punah akibat aktivitas manusia.

Bahkan, laporan Bappenas tahun 2022 menyebutkan bahwa Indonesia telah kehilangan sekitar 40 persen tutupan hutan alami di luar kawasan konservasi sejak tahun 1950, yang berdampak pada hilangnya habitat bagi spesies endemik.

"Melalui penanaman pohon langka ini, kami ingin berkontribusi nyata dalam konservasi spesies yang semakin sulit ditemukan di habitat alaminya,” ujar Gerry kembali menegaskan.

Penanaman pohon ini juga menjadi bagian dari upaya FKS Food Sejahtera untuk menciptakan ruang hijau yang berfungsi sebagai kawasan konservasi, edukasi, sekaligus mitigasi perubahan iklim.

Selain pohon-pohon endemik dan langka, perusahaan juga merancang pengelolaan jangka panjang yang melibatkan masyarakat sekitar.

Kegiatan ini menjadi langkah lanjutan dari program Sabuk (Sarana Air Bersih untuk Komunal), inisiatif FKS Foundation dalam penyediaan air bersih melalui pembangunan sumur bor dan sistem distribusi air bagi masyarakat yang kekurangan terhadap akses air bersih.

Program ini telah memberikan manfaat langsung bagi lebih dari 800 kepala keluarga, terutama di daerah dengan infrastruktur terbatas di wilayah Sragen.

Baca juga: Lindungi Hiu Paus, Indonesia dan Timor Leste Rancang Konservasi Lintas Batas

Melalui langkah-langkah konkret ini, FKS berharap dapat berkontribusi tidak hanya terhadap pencapaian Proper (Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup) Hijau dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, tetapi juga terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB/SDGs).

“Keberlanjutan bagi kami berarti memberikan dampak positif secara menyeluruh, baik bagi lingkungan maupun masyarakat. Penanaman pohon langka dan program Sabuk menjadi dua sisi dari komitmen kami dalam menciptakan masa depan yang lebih baik dan berdaya,” pungkas Gerry.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
IPB Latih Relawan dan Akademisi di Aceh Produksi Nasi Steril Siap Makan
IPB Latih Relawan dan Akademisi di Aceh Produksi Nasi Steril Siap Makan
Pemerintah
Bencana Hidrometeorologi Meningkat, Sistem Transportasi dan Logistik Dinilai Perlu Berubah
Bencana Hidrometeorologi Meningkat, Sistem Transportasi dan Logistik Dinilai Perlu Berubah
LSM/Figur
SMBC Indonesia Tanam 1.971 Pohon melalui Program BerDaya untuk Bumi di Garut
SMBC Indonesia Tanam 1.971 Pohon melalui Program BerDaya untuk Bumi di Garut
Swasta
Tempat Penyimpanan Karbon Dioksida Pertama di Dunia Bakal Beroperasi di Denmark
Tempat Penyimpanan Karbon Dioksida Pertama di Dunia Bakal Beroperasi di Denmark
Swasta
Bencana Makin Parah, Kebijakan Energi Indonesia Dinilai Tak Menjawab Krisis Iklim
Bencana Makin Parah, Kebijakan Energi Indonesia Dinilai Tak Menjawab Krisis Iklim
LSM/Figur
Banjir dan Longsor Tapanuli Tengah, WVI Jangkau 5.000 Warga Terdampak
Banjir dan Longsor Tapanuli Tengah, WVI Jangkau 5.000 Warga Terdampak
LSM/Figur
Distribusi Cadangan Beras untuk Banjir Sumatera Belum Optimal, Baru 10.000 Ton Tersalurkan
Distribusi Cadangan Beras untuk Banjir Sumatera Belum Optimal, Baru 10.000 Ton Tersalurkan
LSM/Figur
Menteri LH Ancam Pidanakan Perusahaan yang Terbukti Sebabkan Banjir Sumatera
Menteri LH Ancam Pidanakan Perusahaan yang Terbukti Sebabkan Banjir Sumatera
Pemerintah
KLH Bakal Periksa 100 Unit Usaha Imbas Banjir Sumatera
KLH Bakal Periksa 100 Unit Usaha Imbas Banjir Sumatera
Pemerintah
Tambang Energi Terbarukan Picu Deforestasi Global, Indonesia Terdampak
Tambang Energi Terbarukan Picu Deforestasi Global, Indonesia Terdampak
LSM/Figur
Food Estate di Papua Jangan Sampai Ganggu Ekosistem
Food Estate di Papua Jangan Sampai Ganggu Ekosistem
LSM/Figur
Perjanjian Plastik Global Dinilai Mandek, Ilmuwan Minta Negara Lakukan Aksi Nyata
Perjanjian Plastik Global Dinilai Mandek, Ilmuwan Minta Negara Lakukan Aksi Nyata
LSM/Figur
Cegah Kematian Gajah akibat Virus, Kemenhut Datangkan Dokter dari India
Cegah Kematian Gajah akibat Virus, Kemenhut Datangkan Dokter dari India
Pemerintah
Indonesia Rawan Bencana, Penanaman Pohon Rakus Air Jadi Langkah Mitigasi
Indonesia Rawan Bencana, Penanaman Pohon Rakus Air Jadi Langkah Mitigasi
LSM/Figur
Hujan Lebat Diprediksi Terjadi hingga 29 Desember 2025, Ini Penjelasan BMKG
Hujan Lebat Diprediksi Terjadi hingga 29 Desember 2025, Ini Penjelasan BMKG
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau